Fakta-Fakta Puasa Muslim Islandia selama 22 Jam

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 12 Mei 2019
Fakta-Fakta Puasa Muslim Islandia selama 22 Jam

Ibu Kota Islandia, Reykjavik. (Foto: Pixabay/MoreToTheShell)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

DURASI puasa di Indonesia kurang lebih 13 jam. Kira-kira dimulai dari pukul 5 pagi hingga 6 sore atau dari dari matahari terbit hingga terbenam. Indonesia memiliki durasi lama puasa yang sama setiap tahunnya.

Tapi lain lagi dengan di Islandia. Puasa di sana berdurasi 22 jam atau hampir sehari semalam. Bagaimana kaum muslim Islandia dapat menjalankan ibadah puasa dengan waktu yang cukup lama? Berikut perjelasannya seperti dikutip theculturetrip.com.

1. Hanya dua jam gelap

Matahari terbit di Ibu Kota Reykjavik. (Foto: Pixabay/picfoods)
Matahari terbit di Ibu Kota Reykjavik. (Foto: Pixabay/picfoods)

Selama bulan Ramadan, umat Islam di Islandia harus berjuang melawan matahari tengah malam. Karena belahan utara Islandia, titik balik matahari musim panas di bulan Juni hanya terlihat dua jam gelap.

Sementara itu, selama titik balik matahari musim dingin pada bulan Desember, pulau ini hanya melihat dua jam siang hari.

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Berburu Takjil di Palembang, Kuliner Paling Hits Ini Wajib Kamu Cari

2. Ada sekitar 2.500 muslim di Islandia

Ada sekitar 2.500 muslim di Islandia. (Foto: Pixabay/sharonang)
Ada sekitar 2.500 muslim di Islandia. (Foto: Pixabay/sharonang)


Di Islandia, waktu puasa dari terbit hingga terbenam matahari bisa berarti 22 jam dibandingkan dengan 12 jam pada umumnya di negara lain.

Diperkirakan ada sekitar 2.500 muslim yang tinggal di Islandia. Satu kelompok di Islandia telah menetapkan waktu puasa mereka menjadi 18 jam. Islam memungkinkan adaptasi semacam ini pada situasi tertentu.

Muslim yang sedang hamil, sakit, atau diharuskan minum obat juga dapat memilih untuk mengambil puasa di lain waktu dalam setahun.

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Sehat dan Pulihkan Tenaga, 5 Menu Berbuka Ini Bisa Kamu Masak Sendiri

3. Para cendikiawan muslim mengambil solusi lain

Para cendikiawan muslim Islandia mengambil keringanan yang diperbolehkan. (Foto: Pixabay/mucahityildiz)
Para cendikiawan muslim Islandia mengambil keringanan yang diperbolehkan. (Foto: Pixabay/mucahityildiz)

Solusi telah ditawarkan oleh para cendekiawan Islam dan organisasi muslim yang tinggal di negara-negara dengan matahari "tidak terbenam". Maka waktu berbuka bisa mengikuti atau disamakan dengan negara tersebut supaya tidak terlampau lama.

Keputusan tersebut yaitu dengan mengamati matahari terbit dan terbenam negara terdekat, mengamati negara mayoritas muslim terdekat, mengamati Arab Saudi, atau tetap mengikuti matahari terbit dan terbenam setempat.

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Jangan Lewatkan Makan Sahur, ini Bahayanya bagi Tubuh


4. Bebeberapa masjid mengambil waktu berpuasa berbeda-beda

Ibu Kota Islandia, Reykjavik. (Foto: Pixabay/12019)
Ibu Kota Islandia, Reykjavik. (Foto: Pixabay/12019)

Dua masjid di ibukota Islandia, Reykjavik, setuju untuk mengikuti waktu matahari terbit dan terbenam setempat, untuk memutuskan kapan mereka harus berbuka puasa.

Masjid lain di Reykjavik telah memutuskan untuk mengikuti waktu sebuah kota di Perancis. Tapi terlepas dari mana dan seberapa lama berpuasa, semua muslim akan berbuka puasa dengan cara yang sama, yaitu dengan segenggam kurma dan segelas air pada biasanya. (*)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Jika Kamu Lebih dari 40 Tahun, Hindari Makanan dan Minuman Ini

#Ramadan 2019 #Islandia
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Travel
Staycation Tipis-Tipis Dekat Pusat Kuliner Lokal, saatnya Jajal Kekayaan Kuliner Ramadan Indonesia
Airbnb kasi nih, rekomendasi properti staycation yang memungkinkan kamu menjajal kekayaan kuliner Ramadan Indonesia.
Dwi Astarini - Sabtu, 15 Maret 2025
Staycation Tipis-Tipis Dekat Pusat Kuliner Lokal, saatnya Jajal  Kekayaan Kuliner Ramadan Indonesia
Bagikan