Facebook Larang Penjualan Artefak Bersejarah

Leonard Leonard - Rabu, 24 Juni 2020
Facebook Larang Penjualan Artefak Bersejarah

Situs Facebook melarang penjualan artefak. (Foto: Unsplash/Glen Carrie)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BENDA-benda sarat sejarah telah banyak diambil dari zona perang, seperti Suriah dan Irak, dalam beberapa tahun terakhir. Pencurian dan perdagangan artefak kuno memiliki sejarah panjang di Timur Tengah. Termasuk di tempat lain di dunia, seperti Afrika dan Asia Tenggara.

Kelompok IS ialah pihak membawa penjarahan ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka melakukan hal itu selama masa pemerintahan berdarah lewat teror di Irak Utara dan Suriah.

Baca juga:

Kuil Baru di India ini Merupakan Sumber Air

Saat berbicara kepada Euronews tahun lalu, Dr Amr Al-Azm, Co-Founder Antiquities Trafficking and Heritage Anthropology Research Project (ATHAR), mengatakan tidak sedikit orang menjual artefak. Mulai dari penjarah profesional sampai orang-orang yang sudah putus asa. Mereka berusaha memenuhi kebutuhan hidup.

Ia menyoroti media sosial telah menjadi kunci untuk mendorong meningkatnya perdagangan artefak kuno. "Masalah yang dibiarkan menjadi begitu besar sekarang ini memberikan efek signifikan. Andai saja mereka bisa mengambil langkah tentang hal itu saat dimulai pertama kali," katanya.

1
Pertukaran, penjualan dan pembelian artefak sejarah dilarang. (Foto: Pexels/Bogdan R. Anton)

Akhirnya, menanggapi harapan itu, raksasa media sosial Facebook menyatakan melarang penjualan artefak di situs mereka. Itu merupakan satu-satunya cara terbaik yang bisa mereka lakukan. Hal itu memastikan agar patung, peninggalan, dan harta bersejarah lainnya tidak dapat dibeli secara sengaja atau tak sengaja.

"Artefak bersejarah memiliki nilai pribadi dan budaya yang signifikan bagi komunitas di seluruh dunia. Namun, penjualan benda-benda tersebut sering kali menghasilkan perilaku berbahaya," ujar Greg Mandel, Manajer Kebijakan Publik Facebook dalam sebuah pernyataan kepada Euronews.

Atas dasar kepedulian itu, Facebook telah lama memiliki aturan yang mencegah penjualan artefak curian. Untuk menjaga artefak itu dan pengguna aman, Facebook telah bekerja untuk memperluas aturan mereka. "Mulai hari ini, kami melarang pertukaran, penjualan atau pembelian semua artefak sejarah di Facebook dan Instagram," imbuh Mandel.

Perubahan kebijakan itu mengikuti tekanan signifikan dari sejumah kelompok, termasuk Antiquities Trafficking and Heritage Anthropology Research Project (ATHAR).

Al-Azm dan rekannya, Katie Paul, menghabiskan bertahun-tahun menjaring unggahan media sosial yang mengiklankan barang antik untuk dijual dari zona perang, seperti Yaman, Libia, Irak, dan Suriah.

Unggahan itu mencakup koin emas dan perak hingga mosaik besar. Banyak di antaranya dijarah dari museum dan situs bersejarah oleh kelompok-kelompok militan. Termasuk yang disebut IS. Mereka merebut petak-petak Irak dan Suriah antara tahun 2014 dan 2019, ketika benteng terakhir di Suriah direbut kembali.

Baca juga:

Dengan Tekonologi Modern Mampu Membaca Kota Kuno di Bawah Tanah

2
Pencurian sering terjadi di daerah Timur Tengah. (Foto: Pexels/mostafa meraji)

Saat mengomentari perubahan kebijakan pada 23 Juni lalu, Al-Azm mengatakan hal itu merupakan sesuatu yang positif. Perusahaan mengakui kegiatan ilegal dan berbahaya sedang terjadi pada platform mereka. Namun, ia mempertanyakan keseriusan Facebook untuk memberantas penjualan artefak ilegal.

Dalam hal ini, Facebook akan bergantung pada pengguna yang melaporkan penjualan daripada langsung memoderasi unggahan. "Saat ini penjualan senjata dan spesies satwa liar yang terancam punah dilarang oleh standar komunitas dan harus dilaporkan. Namun, masih ada perdagangan yang berkembang di kelompok dan halaman Facebook," katanya.

Ia menambahkan, pandemi COVID-19 telah menyebabkan peningkatan penjualan artefak akibat penjarahan. Hal itu merupakan dampak dari melemahnya ekonomi, kehilangan pekerjaan, dan teralihkan pada krisis oleh pasukan polisi global. Hal itu, katanya, hanya menekankan perlunya strategi penegakan yang lebih aktif.

Al-Azm meminta Facebook sebagai perusahaan media sosial terbesar di dunia untuk berinvestasi pada tim ahli guna mengidentifikasi dan menghapus jaringan daripada melalui postingan dan akun individu. "Kalau tidak, keadaan tidak akan ada yang berubah," tutupnya. (lgi)

Baca juga:

Membaca Instruksi Misterius Pascakiamat di Guidestones Georgia

#Teknologi
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Fun
OPPO Find X9 Ultra Dipastikan Bawa Kamera Ganda 200MP, Meluncur Tahun Depan!
OPPO Find X9 Ultra dipastikan membawa kamera ganda 200MP. HP tersebut rencananya meluncur tahun depan.
Soffi Amira - Rabu, 24 Desember 2025
OPPO Find X9 Ultra Dipastikan Bawa Kamera Ganda 200MP, Meluncur Tahun Depan!
Fun
Apple Mulai Bingung, Terpaksa Minta Samsung Jadi Pemasok Memori iPhone 18
Apple menggandeng Samsung untuk menjadi pemasok memori iPhone 18. Sebab, Apple mulai kekurangan pasokan memori.
Soffi Amira - Rabu, 24 Desember 2025
Apple Mulai Bingung, Terpaksa Minta Samsung Jadi Pemasok Memori iPhone 18
Fun
Bikin Penggemar Kecewa, Samsung Galaxy S26 Edge Batal Meluncur
Samsung Galaxy S26 Edge batal meluncur. Hal itu dikarenakan penjualannya menurun dan kurangnya permintaan.
Soffi Amira - Selasa, 23 Desember 2025
Bikin Penggemar Kecewa, Samsung Galaxy S26 Edge Batal Meluncur
Fun
OPPO Reno 15 Series Segera Meluncur di Indonesia, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
OPPO Reno 15 Series akan meluncur di Indonesia. OPPO Reno 15 Pro Mini akan hadir dalam dua warna.
Soffi Amira - Selasa, 23 Desember 2025
OPPO Reno 15 Series Segera Meluncur di Indonesia, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
Fun
Bocoran Samsung Galaxy Z Fold 7 2026, Desainnya Mirip iPhone Fold
Samsung Galaxy Z Fold 7 berikutnya akan meluncur 2026. Desainnya juga dikatakan mirip dengan iPhone Fold.
Soffi Amira - Selasa, 23 Desember 2025
Bocoran Samsung Galaxy Z Fold 7 2026, Desainnya Mirip iPhone Fold
Fun
Meluncur 25 Desember, Xiaomi 17 Ultra Dipastikan Bawa Kamera Telefoto Periskop 200MP
Xiaomi 17 Ultra dipastikan membawa kamera telefoto periskop 200MP. HP ini akan meluncur 25 Desember 2025.
Soffi Amira - Selasa, 23 Desember 2025
Meluncur 25 Desember, Xiaomi 17 Ultra Dipastikan Bawa Kamera Telefoto Periskop 200MP
Fun
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Museum MACAN meluncurkan Water Turbine Project, program pendidikan seni kolaborasi dengan Grundfos Indonesia. Angkat isu air, lingkungan, dan keberlanjutan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Desember 2025
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Fun
OPPO Find X9 Bakal Punya 2 Kamera 200MP, tapi Bukan Seri Ultra
OPPO Find X9 Series bakal memiliki dua kamera 200MP. Namun, HP tersebut bukanlah seri Ultra yang dikabarkan rilis tahun depan.
Soffi Amira - Rabu, 17 Desember 2025
OPPO Find X9 Bakal Punya 2 Kamera 200MP, tapi Bukan Seri Ultra
Fun
Bocoran Terbaru Xiaomi 17 Ultra: Bawa Sensor OmniVision dan Kamera Telefoto 200MP S5KHPE
Bocoran terbaru Xiaomi 17 Ultra kembali terungkap. HP ini akan membawa sensor OmniVision dan kamera telefoto 200MP.
Soffi Amira - Rabu, 17 Desember 2025
Bocoran Terbaru Xiaomi 17 Ultra: Bawa Sensor OmniVision dan Kamera Telefoto 200MP S5KHPE
Olahraga
OPPO Find X9 Ultra Kemungkinan Bawa Baterai 7.500 mAh, Bisa Kalahkan Pesaingnya
OPPO Find X9 Ultra akan membawa baterai 7.500 mAh. HP ini bisa mengalahkan para pesaingnya di seri Ultra.
Soffi Amira - Selasa, 16 Desember 2025
OPPO Find X9 Ultra Kemungkinan Bawa Baterai 7.500 mAh, Bisa Kalahkan Pesaingnya
Bagikan