Es Sebesar Telur Puyuh Hujani Yogyakarta, Warung Siomai Pakualam Rusak
Hujan es mengakibatkan kerusakan di sejumlah lokasi (BPBD DIY)
Merahputih.com - Hujan es melanda beberapa wilayah di kota Yogyakarta. Akibatnya, sejumlah pohon dan bangunan mengalami kerusakan.
Pantauan merahputih.com hujan es turun sekitar pukul 13.00 wib. Es yang jatuh kurang lebih sebesar batu kerikil. Ada juga yang sebesar telur puyuh. Sebelum hujan terjadi angin kencang dan petir muncul di wilayah kota Jogjakarta.
Baca Juga
Jajal KRL Yogyakarta-Klaten, Jokowi Minta Kemenhub Bikin Transportasi Ramah Lingkungan
Kepala Pusdalops BPBD DIY Danang Syamsurizal menjelaskan laporan yang ia terima hujan es terjadi di daerah Yogoyudan, seputaran Tugu Yogyakarta dan sekitar kampus UGM.
"Hujan es juga turun di beberapa wilayah di Kabupaten Sleman seperti di Girikerto Turi, Murangan Triharjo,"jelas Danang melalui keterangan pers di Yogyakarta, Rabu (02/02).
Akibat hujan es, belasan pohon tumbang di daerah Pakualaman, Kantongan, Merdikorejo, Tempel, Sleman, Kepatihan Randu songo, Donokerto dan Turi.
Selain itu hujan es juga merusak atap ternit kantor DPRD DIY di kawasan Malioboro, atap dua rumah di Randusongo Donokerto Turi dan Gedung Yayasan Bakti Sosial Tegaltirto, Berbah, Sleman.
"Empat kandang kelompok Turi, Sleman dan Warung siomay Taman Kuliner Pakualaman juga rusak," katanya.
Kepala Stasiun Klimatologi Sleman BMKG DIY, Reni Kraningtyas menjelaskan hujan es disebabkan oleh pertumbuhan awan cumulonimbus lebih dari 10 km.
"Saat udara hangat, lembab dan labil terjadi di permukaan bumi maka pengaruh pemanasan bumi yang intensif akibat radiasi matahari akan mengangkat massa udara tersebut ke atas/atmosfer dan mengalami pendinginan(kondensasi),"jelas Reni.
Setelah terjadi kondensasi akan terbentuk titik-titik air yang terlihat sebagai awan Cumulonimbus (Cb). Karena kuatnya energi dorongan ke atas saat terjadi proses konveksi, suhu di puncak awan sangat tinggi hingga sampai freezing level.
Baca Juga
Presiden Jokowi Harap KRL Yogya-Solo Dongkrak Pariwisata DIY dan Soloraya
Reni melanjutkan, dalam proses Freezing level ini terbentuk kristal- kristal es dengan ukuran yang cukup besar. Awan yang sudah masak dan tidak mampu menahan berat uap air, akan turun ke bumi. Sehingga terjadi hujan lebat disertai es.
"Es yang turun ini bergesekan dengan udara sehingga mencair dan ketika sampai permukaan tanah ukurannya lebih kecil," tuturnya.
Ia memprediksi hujan es masih berpotensi terjadi di wilayah Yogyakarta dan sekitar selama musim hujan dan pancaroba. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
FIFA Rilis Jadwal Lengkap Piala Dunia 2026: Kick Off Paling Awal Jelang Tidur Malam dan Banyak di Jam Kantor
Hasil Super League 2025/2026: Persib Beri Kekalahan Kedua untuk Borneo FC, Berpeluang Geser Persija di Papan Atas
Timnas Filipina U-23 Gebuk Myanmar 2-0, Sinyal Bahaya untuk Indonesia
Idam-idamkan Medali Emas, Timnas Thailand U-23 Langsung Ngegas, Gilas Timor Leste 6-1
Marselino Ferdinan Tidak Jadi Perkuat Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025 karena Cedera Hamstring, Diganti Rifqi Ray Farandi
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Nias Selatan, Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng
Rusia Kirim Pesan Duka Cita Atas Banjir Sumatra, Putin: Kami Bersama Rakyat Indonesia
Hasil Super League 2025/2026: Persib Bawa Pulang 3 Poin Lewat Kemenangan 4-1 di Kandang Madura United
Klasemen Super League 2025/2026 Setelah Tren Selalu Menang Borneo FC Diputus Bali United
Gus Yahya Copot Mensos Gus Ipul dari Jabatan Sekjen PBNU