Elite Salah Urus Negara, Prabowo: Kita Harus Menang Kalau Tidak Indonesia Punah


Capres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto (MP/Win)
MerahPutih.Com - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto membakar semangat pendukungnya saat menghadiri agenda Konferensi Nasional Partai Gerindra yang digelar di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/12).
Dalam pidatonya, Ketum Gerindra memaparkan kondisi bangsa terkini yang dinilainya semakin terpuruk.
Menurut Prabowo keterpurukan bangsa dikarenakan elite politik Indonesia selama ini menjalankan sistem yang salah dan kalau diteruskan bukan tidak mungkin bisa membuat Indonesia punah.
"Sudah terlalu lama elite yang berkuasa puluhan tahun, sudah terlalu lama mereka memberi arah keliru, sistem yang salah, dan saya katakan, bahwa sistem ini kalau diteruskan akan mengakibatkan Indonesia lemah. Indonesia semakin miskin, dan semakin tidak berdaya bahkan bisa punah," kata Prabowo di hadapan pendukungnya.

Mantan danjen Kopassus memaparkan alasannya terkait hal itu. Berdasarkan analisa menyebutkan bahwa utang indonesia sudah sangat mengkhawatirkan bahkan bayi yang baru lahir sudah mengutang.
Ditambah lagi persoalan kepemilikan harta kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang.
"Ahli mengatakan bahwa penghasilan kita per kapita adalah sekitar 4.000 dolar per tahun. Tapi dari 4.000 itu, 49 persen setengahnya dikuasai oleh satu persen rakyat kita. Jadi kalau kita cabut yang satu persen, kekayaan penghasilan kita setahun tinggal setengahnya yaitu 1.900."
"Jadi kalau kita cabut yang 1% itu tinggal setengahnya. Kita per kapita bukan 3.800 dolar, tapi setengahnya 1.900 kurang lebih. 1.900 dolar per kapita, artinya dibagi rata," kata Prabowo mengutip analisa salah seorang tim ahli ekonominya.
Terkait seluruh persoalan itu, Prabowo mengajak pendukungnya untuk merubah kondisi tersebut. Caranya, harus menang pemilu 2019.
"Kita merasakan rakyat ingin perubahan. Rakyat ingin pemerintah bersih tak korupsi karena itu kita tidak bisa kalah. Kita tidak boleh kalah, kalau kita kalah, negara ini bisa punah," ucap Prabowo.(Fdi)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Alfath Fathier Betah di MU Meski Santer Dikaitkan dengan Persib
Bagikan
Berita Terkait
Momen Akrab Presiden Prabowo Terima Kunjungan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa

Pengamat Nilai Kepuasan Publik Moderat Selama Setahun Prabowo–Gibran, Program Populer Rentan Berbalik Jadi Beban Politik

Prabowo Wajibkan Menteri Kerja Pakai Maung, Mobil Bagus Boleh Dipakai Pas Libur

Setahun Prabowo-Gibran: Program Makan Gratis Prabowo Disorot Tajam, Dianggap Sebagai 'Nasi yang Belum Matang Sempurna'

Mobil Mewah Para Menteri Cuma Boleh Keluar Kandang Saat Akhir Pekan, Kalau Hari Kerja Wajib Pakai Maung

Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut

Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan

Prabowo Buka-bukaan Kementerian Haji Dibentuk karena Penolakan Arab Saudi

Perintah Prabowo ke Gus Irfan: Pangkas Waktu Tunggu Haji dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
