Ekonomi RI Tumbuh 5,3 Persen Tahun 2016, Tapi Ada Syaratnya

Luhung SaptoLuhung Sapto - Kamis, 22 Oktober 2015
Ekonomi RI Tumbuh 5,3 Persen Tahun 2016, Tapi Ada Syaratnya

Jajaran gedung bertingkat menjelang matahari terbit terlihat dari kawasan Jakarta Selatan, Jakarta, Sabtu (4/7). (foto Antara/M Agung Rajasa)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Bisnis - Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,7 persen. Estimasi Bank Dunia terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal mencapai 5,3 persen pada tahun depan. 

"Di 2015, kami lihat pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,7 persen. Ekspektasi kami di 2016 bisa 5,3 persen," kataEkonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop dalam acara Paparan Indonesia Economic Quarterly berjudul 'Di Tengah Volatilitas Dunia', di Energy Building, Jakarta, Kamis (22/10).

Ndiame mengatakan saat melaporkan perkembangan triwulan perekonomian Indonesia (Indonesia Economic Quarterly -IEQ) edisi Oktober 2015, kemungkinan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa naik sekira 10 basis poin (0,1 persen) menjadi 4,8 persen. 

Namun, proyeksi ini disertai resiko, seperti kemungkinan naiknya suku bunga acuan Amerika Serikat (Fed Rate), perlambatan di negara-negara mitra dagang seperti Tiongkok.

"Pelemahan di sektor swasta akibat depresiasi nilai tukar dan berkurangnya marjin keuntungan, serta kemarau akibat pola cuaca El Nino," ujarnya.

Ahli ekonomi asal Senegal ini mengingatkan dampak El Nino berpotensi meningkatkan harga beras hingga 10 persen untuk tahun ini, dan inflasi bisa mencapai 0,3 hingga 0,6 persen. 

Rumah tangga miskin menggunakan sebagian besar pendapatannya untuk makanan dan akan merasakan dampak yang lebih besar akibat naiknya harga-harga barang tersebut.

Pemerintah diminta fokus pada tiga bidang yakni, paket deregulasi ekonomi, meningkatkan belanja pemerintah, dan memperkuat stimulus untuk memacu pertumbuhan ekonomi tahun depan agar tercapai hingga 5,3 persen.

"Upaya-upaya untuk membantu dunia usaha dan masyarakat, serta reformasi regulasi untuk mengatasi birokrasi guna investasi dan ekspor, akan sangat membantu. Demikian juga berbagai upaya reformasi lain yang akan memperkuat iklim investasi dan mendorong pertumbuhan. Perhatian juga dapat diberikan ke sektor manufaktur dan paristiwa, yang selama ini kurang banyak digali. Hal ini dapat meningkatkan pendapat dan mencegah defisit transaksi berjalan kembali meningkatkan begitu pertumbuhan menguat," tandasnya. (Abi) 

BACA JUGA:

  1. Laporan Bank Dunia: Indonesia Lebih Baik dari Negara Lain
  2. Pertumbuhan Ekonomi RI 2016 5,4 Persen
  3. BI Koreksi Bank Dunia Terkait Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
  4. Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Mengalami Perbaikan
  5. Pertumbuhan Ekonomi Sudah Terpuruk Sejak Era SBY
#Pertumbuhan Ekonomi Indonesia #World Bank #Bank Dunia
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia
Pada Maret 2025, persentase penduduk miskin ekstrem yang mengacu pada garis kemiskinan ekstrem Bank Dunia 2,15 dolar AS (PPP 2017) per kapita per hari, tercatat sebesar 0,85 persen atau 2,38 juta orang.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 25 Juli 2025
Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia
Indonesia
Data Kemiskinan Warga Indonesia Mengacu BPS Bukan Data Bank Dunia
Pemerintah Indonesia akan tetap menggunakan garis kemiskinan oleh BPS sebagai rujukan dalam menyusun kebijakan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 17 Juni 2025
Data Kemiskinan Warga Indonesia Mengacu BPS Bukan Data Bank Dunia
Indonesia
Beda Jumlah Angka Kemiskinan di Indonesia Versi BPS dan Bank Dunia, Ini Jawabannya!
Evaluasi terhadap standar garis kemiskinan nasional tetap relevan, namun tidak perlu serta-merta mengadopsi standar global Bank Dunia.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 11 Juni 2025
Beda Jumlah Angka Kemiskinan di Indonesia Versi BPS dan Bank Dunia, Ini Jawabannya!
Indonesia
Duh, Indonesia Nomor 4 Negara Berpenduduk Miskin Dunia, Mencapai 60,3 Persen
Penilaian kemiskinan Indonesia menggunakan batas USD 6,85 per kapita per hari.
Dwi Astarini - Kamis, 22 Mei 2025
Duh, Indonesia Nomor 4 Negara Berpenduduk Miskin Dunia, Mencapai 60,3 Persen
Indonesia
Investasi Bangunan Landai, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Turun 0,1%
BI merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 21 Mei 2025
Investasi Bangunan Landai, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Turun 0,1%
Indonesia
Jumlah Orang Miskin Versi Bank Dunia Naik, Indonesia Tetap Pakai Ukuran USD 3,65 bukan USD 6,85 Per Hari
Bank Dunia memiliki tiga lapis pengukuran kemiskinan global, USD 2,15 untuk kemiskinan ekstrem, USD 3,65 untuk negara berpendapatan menengah bawah, dan USD 6,85 untuk negara berpendapatan menengah atas.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 15 Mei 2025
Jumlah Orang Miskin Versi Bank Dunia Naik, Indonesia Tetap Pakai Ukuran USD 3,65 bukan USD 6,85 Per Hari
Indonesia
Bank Permata: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Melambat Bergerak 4,5 Hingga 5,0 Persen
Permata Institute for Economic Research (PIER) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Bank Permata: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Melambat Bergerak 4,5 Hingga 5,0 Persen
Indonesia
Bank Dunia Sebut Penciptaan Lapangan Kerja Kelas Menengah di Indonesia Tertinggal
Bank Dunia menilai, reformasi struktural untuk mempercepat pertumbuhan produktivitas, di samping kehati-hatian fiskal dan moneter, merupakan kunci untuk memajukan agenda pertumbuhan pemerintah.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 28 April 2025
Bank Dunia Sebut Penciptaan Lapangan Kerja Kelas Menengah di Indonesia Tertinggal
Indonesia
Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Prabowo Kian Berat, Bank Dunia Proyeksi Rata-Rata 4,8%
Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8 persen pada 2029.
Wisnu Cipto - Senin, 28 April 2025
Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Prabowo Kian Berat, Bank Dunia Proyeksi Rata-Rata 4,8%
Berita Foto
Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 Capai Target
Suasana kesibukan kota Jakarta saat malam hari di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 Maret 2025
Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 Capai Target
Bagikan