Dukungan Paus Fransiskus terhadap Perkembangan Kesenian, Pernah Mengunjungi Venice Biennale dan Menyerukan 'Museum untuk Semua'


Paus Fransiskus, Paus pertama yang mengunjungi Venice Biennale. (Foto: YouTube/Shalom World)
MerahPutih.com - Paus Fransiskus telah berpulang dalam damai ke rumah Tuhan di Surga pada Senin pagi (21/4) waktu Vatikan.
Sepanjang hayat, Fransiskus sohor sebagai paus pertama untuk banyak hal.
Terlahir sebagai orang Argentina bernama Jorge Mario Bergoglio, Fransiskus adalah paus pertama dari Amerika Latin. Ia menjadi paus pertama dari Serikat Yesuit yang dianggap cukup progresif dan 'Kiri'.
Dalam bidang kesenian, Paus Fransiskus juga dianggap sebagai pemimpin Katolik yang membawa era baru.
"Dia adalah paus pertama yang mengunjungi Venice Biennale, mendukung penciptaan karya seni baru, dan membuka sebuah galeri seni kontemporer di Perpustakaan Vatikan," sebut Valentina di Liscia, seperti ditulis dalam hyperallergic.com.
Paus Fransiskus ikut pula mendukung pengembalian benda-benda seni milik masyarakat adat yang dicuri selama masa penjajahan dan kekerasan oleh bangsa-bangsa Eropa dan lainnya.
Baca juga:
Paus Fransiskus meyakini kesenian sebagai salah satu cara untuk membangkitkan iman dan menggerakkan perubahan sosial. Ia melihat seniman sebagai orang yang mampu menunjukkan keindahan dari sesuatu yang tak terlihat.
"Seniman adalah saksi dari yang tidak terlihat dan karya seni adalah bukti paling kuat bahwa inkarnasi itu mungkin," kata Paus.
"Untuk membuat kekuatan misterius karya seni menjadi kasat mata, tangan seniman diperlukan. Secara simbolis, tangan adalah alat yang memberi kita martabat."
Dalam wawancara dengan jurnalis Tiziana Lupi yang kemudian dibukukan dengan judul La Mia Idea di Arte (2015), Paus Fransiskus menggambarkan seniman.
Paus Fransiskus menegaskan kembali peran seniman dalam ikhtiar menciptakan dunia yang lebih baik, dunia yang anti kekerasan dan diskriminasi, ketika berkunjung ke Venice Biennale, pameran seni rupa dua tahunan pada 28 April 2024.
"Dunia butuh seniman. Di dekat kalian, saya tak merasa asing. Saya merasa seperti di rumah," seru Paus.
"Dan ini berlaku untuk setiap manusia karena senia adalah kota bernaung, tempat yang melawan kekerasan dan diskriminasi, lalu menciptakan ruang di mana semua orang diakui, dilindungi, dan dirangkul. Semua, termasuk yang paling terpinggirkan."
Dalam kunjungan itu, Paus Fransiskus menyampaikan penghargaan tertinggi untuk para seniman perempuan seperti Frida Kahlo, Corita Kent, dan Louise Bourgeois.
"Tak ada yang punya hak memonopoli penderitaan manusia. Tapi ada kebahagiaan dan kesedihan yang bersatu dalam feminitas dengan cara unik, dan kita harus mendengarnya," terang Paus.
"Saya harap seni kontemporer bisa membuka mata kita untuk menghargai peran perempuan sebagai sejawat seiring dalam sejarah manusia."
Perhatian Paus Fransiskus pada kesenian dan seniman terwujud pula ketika ia berpidato untuk perayaan 50 tahun koleksi Museum Vatikan, 23 Juni 2023.
Menurut Paus Fransiskus, esensi seni adalah membuka ruang bagi manusia untuk melangkah, bernapas, bergerak, dan bertemu dengan pengalaman baru.
"Memang benar saat bertemu dengan seni, batasan jadi lebih cair dan batas pengalaman serta pemahaman kita meluas," ungkap Paus.
Baca juga:
Puan: Warisan Semangat Perdamaian Paus Fransiskus Selalu Hidup di Hati Umat
Paus Fransiskus mendukung kebebasan penuh bagi seniman. Ia mengibaratkan seniman sebagai anak kecil yang diperkenankan bereksperimen dan menciptakan sesuatu yang tak terduga.
Tapi di balik kebebasan itu, seniman juga mengemban tugas untuk masyarakat.
"Sebagai seniman, kalian bisa mengimpikan dunia yang baru, membawa kebaruan dalam sejarah," tutur Paus.
Seniman bisa melihat jauh ke depan, seperti penjaga yang mengamati cakrawala, sehingga bakal lebih memahami realitas secara mendalam.
Paus mengkritik pula kesenian yang hanya mementingkan kulit luar dan hanya membawa kepentingan ekonomi kapitalistik. Baginya, kesenian macam itu ikut menciptakan ketimpangan ekonomi dan ketidakadilan.
Paus menyadari kesenian dan kebudayaan bukanlah untuk orang kaya saja. Ia bahkan menyerukan museum untuk membuka diri bagi banyak kelompok.
"Museum Vatikan harus hidup! Bukan gudang berdebu untuk ‘elite’ atau ‘orang berpendidikan’, tapi ruang dinamis yang merawat masa lalu untuk diceritakan ke dunia sekarang, dimulai dari yang paling sederhana," kata Paus kepada Tiziana Lupi.
Komitmen dan dukungan Paus Fransiskus terhadap kesenian terus berlanjut hingga wafat.
Selamat jalan, Bapa Fransiskus... (dru)
Baca juga:
Paus Fransiskus Tutup Usia, Muhammadiyah Kehilangan Tokoh Penebar Damai
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Al Pacino Jadi Aktor Pertama yang Bertemu Paus Leo XIV dalam Pertemuan Khusus

Jabat Tangan Paus Leo XIV, Cak Imin: Simbol Persahabatan dan Komitmen Kemanusiaan

Diiisukan Terseret Kasus Dugaan Judi Online, Budi Arie Malah ‘Mejeng’ di Pelantikan Paus Leo XIV

Paus Leo XIV Dilantik Hari ini di Basilika Santo Petrus, 250 Ribu Orang hingga Sejumlah Pemimpin Dunia Hadir

Prabowo tak Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV, Tugasi Menkop Budi Arie

Ketua KWI Sebut Paus Leo XIV Manusia Biasa, Ajak Indonesia Atasi Kemiskinan Spiritual Bersama-sama

Syarat Makna Pesan Leo XIV Saat Pimpin Misa Perdana Sebagai Paus

Deretan Paus yang Pilih Leo jadi Nama Pontifikalnya, Perumus Doktrin Gereja hingga Tudingan ‘Paus Tandingan’

Profil Sosok Paus Leo XIV: Pemain Tenis Amatir yang Miliki 2 Kewarganegaraan

Direktur Pers Takhta Suci Beberkan Alasan Pemilihan Nama Leo XIV dan Agenda Kerja Paus Baru, Dunia yang Damai dan Penuh Dialog
