Dukung Soliditas TNI-Polri, FAPP: Jika Tidak, Indonesia Terancam Pecah


Anggota FAPP bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (MP/Kanu)
MerahPutih.Com - Polarisasi masyarakat pasca-pemilu berpotensi mengancam keutuhan dan persatuan Bangsa. Sejumlah elemen masyarakat mulai menyerukan warga untuk kembali memperat kebersamaan dan memperkuat komitmen menjaga NKRI.
Hal ini terungkap dalam pertemuan Forum Advokat Pengawal Pancasila (FAPP) dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Anggota FAPP Petrus Salestinus mengatakan, kegiatan ini sebagai silaturahmi Kebangsaan antara FAPP dengan Pimpinan TNI-POLRI untuk memperkuat komitmen bersama menjaga NKRI.
"Kami berharap agar TNI-POLRI sebagai representasi Negara agar selalu hadir di tengah masyarakat terutama dalam sukses mengamankan perayaan Lebaran hingga persidangan sengketa pemilu di MK dalam 1 (satu) bulan ke depan," kata Petrus kepada MerahPutih.Com di Jakarta, Kamis (30/5).

Petrus melanjutkan, dalam pengarahannya, Hadi menekankan bahwa dinamika politik yang terjadi sebelum dan selama masa kampanye, maka TNI-POLRI belajar dari peristiwa politik yang terjadi pada tahun 1998.
"Mereka berusaha keras menjaga kekompakan TNI-POLRI untuk tetap solid dan profesional menghalau perusuh dan siapapun yang mencoba mengganggu Ideoligi Pancasila dan keutuhan NKRI, karena bagi TNI, POLRI apabila TNI-POLRI bersatu dengan seluruh rakyat Indonesia. Maka keutuhan NKRI dengan dasar Ideologi Pancasila tidak dapat dan tidak boleh diganggu gugat oleh siapapun juga," jelas Petrus.
"Jika kita tidak bersatu maka, bangsa ini akan pecah menjadi 8 (delapan) negara dan itu yang kita tidak inginkan," tambah Petrus.
BACA JUGA: JFK 2019 Berlangsung Lancar, Anies: Ini Bukti Jakarta Aman
Wawali Solo Penuhi Janjinya Serahkan 101 Kambing untuk TPS dengan Pemilih 92 Persen
Petrus menegaskan, TNI harus menjaga soliditas serta mampu mempertahankan komitmennya untuk tetap bersama rakyat menjaga keutuhan NKRI dan tetap berpijak pada Konstitusi yaitu UUD 1945.
"TNI-POLRI kini menghadapi perilaku pihak ketiga yang mencoba membangun radikalisme, intoleransi dan terorisme serta memaksakan tdeologi lain menggantikan Pancasila dan memecah belah NKRI. Karena itu kita patut memberi apresiasi dan mendukung," tutup Petrus Selestinus.(Knu)
Bagikan
Berita Terkait
TNI-Polri Sudah Berjaga di Rumah Eko Patrio Saat Pejarahan, Tapi Kalah Jumlah Massa Datang 3 Gelombang

Panglima TNI Ingatkan Warga Tidak Terprovokasi, Kedepankan Musyawarah dan Jalur Hukum

Presiden Prabowo Perintahkan Polisi dan TNI Tindak Tegas Perusuh Saat Demo Berlangsung

414 Perwira Digeser, Kapuspen TNI Diganti Dari Mayjen Kristomei Sianturi ke Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah

Panglima TNI Tunjuk Letjen Saleh Mustaf Jadi Wakil KSAD dan Ganti 3 Panglima Daerah

Lebih Baik Mati Daripada Dijajah! Prabowo Minta Para Komandan Pasukan Elite TNI Jangan Memimpin dari Belakang

Prabowo tiba di Batujajar untuk Lantik Wakil Panglima TNI HIngga Resmikan Enam Kodam Baru

Ada 6 Kodam Baru Bakal Disahkan Saat Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer, Satu di Papua

Wakil Panglima TNI Hadapi Tugas Berat dan Banyak Tantangan, Pengamat Minta Kualitasnya Harus ‘Setara’ Panglima

Lantik Ribuan Perwira Muda TNI/Polri, Prabowo Perintahkan Agar Setia Terhadap NKRI
