Dua Wilayah di Garut Dipantau Intensif Terkait Penyebaran Paham Radikal
Wilayah selatan Garut, Jawa Barat (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Kepolisian Resor Garut secara intensif memantau dua daerah di kawasan perkotaan dan selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang terindikasi adanya penyebaran paham radikal.
"Wilayah perkotaan dan selatan yang kami pantau," kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Novri Turangga usai memperingati Hari Bhayangkara di Garut, Senin (10/7).
Ia mengatakan, pemantauan dua wilayah itu setelah adanya peristiwa bom panci di Buah Batu, Kota Bandung, Sabtu (8/7) yang perakitnya diketahui warga Garut.
Kepolisian, kata dia, telah mendeteksi beberapa kelompok paham radikal di wilayah Garut untuk selanjutnya didalami dan dipantau setiap pergerakannya.
"Sudah deteksi dan lakukan pendalaman, kami juga tetap memantau wilayah lain," katanya.
Ia menambahkan, selain memantau daerah tersebut, jajarannya juga memantau warga Garut yang sebelumnya terlibat dalam kasus terorisme.
Warga Garut yang baru menjalani hukuman kasus terorisme itu, kata dia, akan terus dipantau aktivitasnya saat kembali ke masyarakat.
"Kami lakukan pemantauan gerak geriknya," kata Novri.
Sebelumnya, warga Garut terlibat dalam kasus ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta, kemudian kasus rakitan bom yang meledak di kontrakan, Buah Batu, Kota Bandung.
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
BNPT Minta Ibu Lebih Berperan Tangkis Upaya Kelompok Radikal Rekrut Anak Muda Lewat Game Online
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Polda Jabar Selidiki Sumber Makanan yang Jadi Penyebab Keracunan Massal MBG di Bandung
301 Siswa di Bandung Barat Keracunan Usai Santap MBG, Polda Jabar Turun Tangan Lakukan Penyelidikan
Tingkat Kerawanan Bencana Alam di Garut Cukup Tinggi, BPBD Keluarkan Surat Edaran
Kompolnas Dorong Polda Jabar Tuntaskan Kericuhan Saat Pesta Rakyat Pernikahan Anak Gubernur Jabar yang Berakhir Tragis
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
3 Orang Meninggal dalam Resepsi Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, DPR: Jangan Ada yang Ditutup-tutupi