Dua Butir Telor dengan Nama Prabowo-Sandi


Sandiaga Uno bersama pedagang tradisional. (Foto: merahputih.com/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Sandiaga Uno mengunjungi pasar sayur mayur Magetan, Jawa Timur. Calon wakil presiden nomor urut 02 itu berdialog dengan Dirah dan Sugiyem, penjual bawang dan cabe.
Betapa girangnya dua perempuan paruh baya tersebut bersalaman dan bertemu langsung dengan calon wakil presiden nomor urut 02 itu.
Menurut Suginem, harga sayur mayur ada yang naik dan turun, seperti bawang dan cabe.
"Harga di sini lumayan stabil, Pak. Cabe hijau besar sekilo Rp17 ribu, bawang merah Rp25 ribu, dan cabe merah Rp40 ribu," kata bu Suginem dengan tersenyum.

Senyumnya makin sumringah ketika Sandi berbelanja dagangannya. "Jadi, apa harapannya, Bu?" tanya Sandi.
"Saya cuma pengen nomor 02 jadi presiden, Pak," kata Dariah. Sandi pun tertawa.
Sandi juga bertemu dengan Intan, pedagang telor. Intan yang masih berusia 23 tahun ini merupakan peternak ayam petelor dia menjual sendiri hasil peternakannya tersebut.
“Sekarang terpaksa naik, Pak. Dari Rp21 ribu, sekarang Rp21.500, Pak. Soalnya pakannya juga naik, bahkan cenderung langka," kata Intan.
Sandi pun membeli dua telur dari Intan. Sandi memberikan Rp100 ribu kepada Intan. “Jangan banyak-banyak ya intan cukup dua telor saja," kata Sandi. “Ini telur namanya Prabowo Sandi," tandasnya. (Pon)
Bagikan
Berita Terkait
Temui Jokowi di Solo, Sandiaga Ngaku Konsultasi agar PPP Masuk Parlemen

Ridwan Kamil Bertemu Sandiaga Uno di Masa Tenang Pilkada Jakarta

Akhiri Tugas sebagai Menteri, Sandiaga Uno Berpeluang Jadi Sekjen UNWTO

Jumlah Penonton MotoGP Indonesia di Mandalika Ditarget Tembus 120 Ribu

Reza Arap Ikhlas bila Kemenparekraf enggak Jadi Reimburse

Ancaman Megathrust, Sandiaga Uno Serukan Kewaspadaan Wisata Pesisir

Ancaman Gempa Megathrust, Sandiaga Uno: Tetap Berwisata dengan Kewaspadaan

Sandiga Uno Segera Tentukan Sikap di Pilkada Jabar

Paket Wisata 3B Kemenparekraf Incar Kunjungan 24 Ribu Wisatawan

Sandiaga: Indonesia Kehilangan Potensi Pendapatan Rp 170 Miliar karena Pengobatan di Luar Negeri
