DPRD DKI Minta Pemprov Petakan Lokasi Pohon Rawan Tumbang saat Musim Hujan
Pohon tumbang di wilayah Jakarta Pusat/ Kanu Mp
MerahPutih.com - Beberapa waktu belakangan ini, wilayah Jakarta dan sekitarnya mengalami hujan deras disertai angin kencang. Hujan tersebut menyebabkan sejumlah pohon di Jakarta tumbang.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, tercatat 15 pohon tumbang dan satu pohon sempal (patah, khususnya pada cabang pohon) pada Senin (2/12) hingga pukul 21.00 WIB.
Berdasarkan jumlah tersebut, tujuh pohon tumbang di Jakarta Selatan, lima pohon tumbang, satu sempal di Jakarta Utara, satu pohon tumbang di Jakarta Barat, serta dua pohon tumbang di Jakarta Selatan.
BPBD DKI Jakarta mencatat, ada tiga unit mobil dan satu unit sepeda motor yang terdampak akibat kejadian ini.
Baca juga:
DPRD DKI Akui Biaya Makan Bergizi Gratis Rp 10 Ribu Tak Cukup
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Kevin Wu, meminta BPBD DKI berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota melakukan pemetaan lokasi pohon rawan tumbang. Terutama di jalan-jalan utama dan kawasan padat aktivitas masyarakat.
Ia menilai, data tersebut harus diperbarui secara berkala dan dijadikan acuan untuk tindakan preventif, seperti peremajaan pohon, pemangkasan, atau penanaman ulang.
"BPBD perlu memastikan kolaborasi aktif dengan Dinas Pertamanan untuk menyiapkan rencana aksi cepat tanggap jika insiden terjadi," ujar Kevin dalam keterangannya, Rabu (4/12).
Baca juga:
Ia menilai, pohon tumbang tidak semata terjadi karena cuaca ekstrem. Namun, banyak pohon tua dengan kondisi akar yang melemah atau tidak dirawat secara berkala, sehingga tidak mampu menahan tekanan dari angin kencang.
"Ini harus menjadi momentum bagi Pemprov DKI untuk memperkuat tata kelola dan pemantauan pohon di seluruh wilayah Jakarta," papar dia.
Selain itu, kata Kevin, sangat penting bagi BPBD DKI Jakarta memanfaatkan aplikasi Jakarta Kini (Jaki) untuk menyebarluaskan sistem peringatan dini berbasis data cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Peringatan dini tersebut perlu diiringi dengan langkah operasional. Antara lain, penempatan tim siaga di area rawan untuk memberikan respons cepat saat kondisi ekstrem terjadi. Hal itu mampu meminimalisasi terdapat korban saat terjadi pohon tumbang.
Baca juga:
Mulai 2 Desember sampai Akhir Tahun, Pemprov DKI Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
"Selain itu, dinas terkait juga perlu menggunakan teknologi modern, seperti sensor pohon untuk memantau kelembapan tanah dan stabilitas akar, terutama di lokasi yang sering dilanda banjir atau angin kencang," kata dia.
Ia meminta, warga dilibatkan secara aktif. Caranya dengan sosialisasi dan edukasi mengenali pohon berisiko tumbang.
Mengusulkan juga ke Pemprov DKI agar membuka kanal komunikasi langsung di tingkat kelurahan atau rukun warga (RW), guna mempermudah pelaporan dan mempercepat penanganan.
"Misalnya, pemerintah bisa memberikan panduan visual tentang kondisi pohon yang berbahaya. Sehingga masyarakat memiliki pemahaman lebih baik dan dapat berkontribusi secara nyata dalam mitigasi risiko," kata dia. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
DPRD DKI Jakarta Targetkan 20 Perda Rampung di 2026, Mulai Urusan Narkoba Sampai Nasib PKL Jadi Prioritas
BK Award 2025 DPRD DKI Jadi Ajang Apresiasi Kinerja dan Solidaritas Kemanusiaan
Tragedi Kebakaran Gedung Terra Drone, DPRD DKI Minta Pemprov Perkuat Standar Keselamatan
Insiden Kebakaran Gedung Terra Drone, DPRD DKI Minta Pemprov Cek Sertifikat Laik Gedung di Jakarta
Prakiraan Cuaca BMKG Jakarta Minggu (7/12): Hujan Sore Hingga Malam Hari
Fenomena Gunung Es Kekerasan Anak di DKI Bikin Merinding, DPRD Tekankan Tiga Jurus yang Wajib Sekolah Jalankan
Pohon Tumbang Timpa 5 Kios di Pasar Muncul Jaktim, Untung Tidak Ada Korban Jiwa
DPRD DKI Minta Pemprov Tuntas Tangani Kebocoran Tanggul
Sulit Diimplementasikan, DPRD DKI Hapus Aturan Larangan Penjualan Rokok Dekat Sekolah
Perjalanan MRT Jakarta Dibatasi, Hanya Rute Blok M–Lebak Bulus yang Beroperasi