DPR Damprat Anies yang Belum Juga Bisa Atasi Kelangkaan Masker

Pengumuman stok masker kosong terpasang di salah satu kios di Pasar Pramuka, Jakarta, Senin (2/3/2020). ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Merahputih.com - Anggota Komisi X DPR, Putra Nababan kecewa dengan Pemprov DKI Jakarta akibat kelangkaan masker yang masih terjadi hingga saat ini. Putra meminta, Gubernur Anies Baswedan beserta jajarannya untuk secepatnya mengatasi kelangkaan yang mengkhawatirkan ini.
“Fakta di lapangan saat ini masker untuk penderita flu dan batuk masih langka. Padahal mereka perlu menggunakan masker agar tidak menularkan penyakitnya ke orang lain,” ujar Putra kepada wartawan, Senin (16/3).
Baca Juga:
Penjelasan Anies Terkait Beredar Foto Risiko Penyebaran Corona di KRL
Putra mengungkapkan, sosialisasi yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta agar warga yang sakit menggunakan masker sudah cukup baik.
“Tapi ironsinya himbauan itu tidak diikuti dengan keberadaan masker di lapangan yang sampai hari ini masih sulit dicari,” ujar mantan wartawan tersebut.
Apalagi, himbauan agar mereka melakukan karantina di rumah masing-masing jika kurang sehat. “Jika harus mengkarantina diri di rumah, mereka tetap harus menggunakan masker agar tidak menularkan orang di rumahnya,” tutur anggota DPR RI asal Dapil DKI Jakarta 1 ini.
Menurut Putra, Indonesia bisa menjadi negara yang belum mencapai puncak dari penyebaran Covid-19 seperti China dan Italia, untuk itu langkah pencegahan secara masif masih sangat perlu dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.
“Barang-barang yang justru sangat penting dimiliki setiap orang di Indonesia saat ini justru langka dan mahal yakni masker dan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan,” jelas dia.

Putra menyarankan, jika jumlah masker memang terbatas, maka Pemprov DKI Jakarta dapat menempatkan masker di rumah sakit dan puskesmas untuk diberikan kepada mereka yang sakit tapi berobat jalan.
“Kalau sudah dinyatakan sakit berobat jalan, maka mereka bisa mendapatkan masker dari pemerintah. Cara ini mungkin bisa lebih tepat sasaran, yakni memberikan masker Hanya untuk yang sakit saja,” tutup mantan Pemimpin Redaksi salah satu televisi berita tersebut.
Sementara itu, pemerintah melalui Juru Bicara Penanganan Wabah Covid-19 Ahmad Yurianto mengumumkan sampai saat ini terdapat 117 pasien positif virus corona di Indonesia, di mana 8 orang telah dinyatakan sembuh, dan 5 orang dinyatakan meninggal dunia.
Baca Juga:
World Health Organization (WHO) sendiri telah menyatakan Covid-19 sebagai pandemi. Hal ini dikarenakan Covid-19 memiliki penyebaran yang cepat hingga ke wilayah yang jauh dari pusat wabah, yaitu di Wuhan, Tiongkok.
Adapun Pandemi merupakan epidemic penyakit yang menyebar di wilayah yang sangat luas mencakup lintas benua atau global. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Tidur dengan Masker Menempel di Wajah tak Membuat Kulit Lebih Sehat Malah Merugikan, Pantang Dilakukan Nih

Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

Sekda DKI Instruksikan Lurah Ajak Warga kembali Pakai Masker Hadapi Polusi Udara

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan

Pengguna KRL Masih Diwajibkan Pakai Masker

Pemerintah Resmi Cabut Aturan Wajib Masker di Tempat Umum

Masyarakat Lebih Memilih Menggunakan Masker Meski PPKM Telah Dicabut

Pemprov DKI Serukan Warga Wajib Pakai Masker saat Naik Angkutan Umum

Epidemiolog Minta Pemerintah Jelaskan Aturan Pemakaian Masker

Menkes Anjurkan Tetap Pakai Masker di Ruangan Tertutup
