Dosen FISIP UI: Demokrasi Indonesia Mundur Satu Generasi


Sejumlah massa pendukung hasil Pemilu 2024 telah memadati depan gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2024). ANTARA/Ilham Kausar
MerahPutih.com - Demokrasi di Indonesia dinilai mundur satu generasi akibat karut-marut penyelenggaraan Pemilu 2024, yang dinilai penuh dengan kecurangan sistematis.
Hal tersebut ditegaskan Dosen Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia (UI), Reni Suwarso. Menurutnya, dengan dugaan rekayasa pemilu yang dilakukan, banyak yang merasa bahwa proses demokrasi mundur satu generasi.
“Proses Pemilu 2024 ini memang dibuat kacau secara administrasi untuk membuat peluang intervensi penguasa memenangkan kandidat favoritnya," kata Reni saat ditemui di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (21/3).
Baca juga:
Ia menjelaskan, kekacauan administrasi pemilu itu di antaranya adalah rekayasa konstitusi, pengendalian lembaga penyelenggara pemilu, subversi peraturan pemilu, dan manipulasi proses pemilu.
Menurut Reni, rekayasa pemilu seperti ini ditemukan di Nigeria, Gambia, Ghana, Cameroon, Zimbabwe, Togo, Kenya, Zambia, Côte d’Ivoire, Senegal, and Uganda pada periode 1970-1980-an.
Adapun Indonesia pasca-reformasi 1998, telah menggelar lima kali pemilu yang diakui internasional, termasuk bebas dan adil. Oleh karena itu, Reni menegaskan, proses Pemilu 2024 di Indonesia menjadi buruk dan mundur satu generasi.
“Ini adalah proses kejahatan pemilu yang direkayasa secara sistematik dan sistemis. Pemilu hasil rekayasa seperti ini dalam istilah Huntington and Moore (1970) disebut ‘Liberal Machiavellian Election’ atau ‘pemilu terbuka tetapi penuh tipu muslihat’,” ujarnya.
Reni menjelaskan, Pemilu 2024 telah menimbulkan kontroversi besar terkait klaim, bahwa hasilnya telah direkayasa untuk memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan cara yang tidak fair.
Menurutnya, wajar jika masyarakat dari berbagai kalangan melakukan unjuk rasa.
“Protes masyarakat terhadap dugaan kecurangan ini telah mencapai titik di mana unjuk rasa terjadi hingga tengah malam pada Rabu usai KPU membacakan hasil rekapitulasi Pemilu 2024. Massa membakar ban dan membawa spanduk yang menuntut turunnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diduga menjadi biang dari kecurangan tersebut,” ujar Reni.
Baca juga:

Hasil pemilu tersebut menunjukkan kemenangan luar biasa bagi pasangan Prabowo-Gibran dengan perolehan 96.214.691 suara. Sementara pasangan lainnya, Anies-Muhaimin 40.971.906 suara dan Ganjar-Mahfud dengan 27.040.878 suara.
Menurut Reni, selain unjuk rasa, pernyataan sikap dan deklarasi sudah sering disampaikan oleh berbagai pihak. Termasuk mahasiswa, akademisi hingga guru besar universitas, yang menyerukan untuk mengembalikan keadilan konstitusi dan hak-hak warga.
Ia menyebutkan, adanya pernyataan sikap dari Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) dan para guru besar dari berbagai PTN/PTS lainnya pada Februari lalu.
Selain itu, adanya pernyataan sikap mahasiswa FISIP UI, pada Kamis, 7 Maret 2024. Kemudian, yang terakhir adalah Seruan Salemba ‘Tegakkan Konstitusi, Pulihkan Hak Kewargaan dan Peradaban Berbangsa’ yang dibacakan oleh para akademisi se-Jabodetabek di Kampus UI, Salemba, Jakarta, pada 14 Maret 2024 lalu.
“Kalau pemerintah masih ndableg tidak mau mendengarkan pendapat rakyatnya, mungkin para penjaga moral bangsa perlu bergerak,” tegas Reni. (Pon)
Baca juga:
Panglima TNI Sebut Pilkada 2024 Lebih Rawan Konflik Dibanding Pilpres
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Anies Punya Cucu Pertama, Ingin Dipanggil ‘Bang’ tapi Dilarang sang Istri

Surat Suara Bekas Pemilu 2024 Laku Dijual Rp 210 Juta dalam Lelang Daring

The Habibie Center Kembali Gelar 'Habibie Democracy Forum' Hadirkan Mahfud MD Sebagai Pembicara

Sidang Promosi Doktor, Hasto Singgung Abuse Of Power yang Terjadi di Pilpres 2024
Bahagia Diundang PKB, Prabowo Singgung Dulu Pilpres Beda Sekarang 1 Barisan

DKPP akan Luncurkan IKEPP 24 Oktober 2024
Artis Jadi Ketua Tim Sukses Pilkada Hanya Buat Naikkan Popularitas

Suka Cita Rayakan Pelantikan Anggota DPRD DKI Jakarta Periode 2024-2029

Ganjar Terima Curhat Banyak Pemilih Pilpres 2024 Menyesal Terbuai Sembako

Puan Sebut Pemilu 2024 Harus Menjadi Koreksi
