Dogecoin Jadi Favorit Trader Crypto Indonesia
 Ikhsan Aryo Digdo - Jumat, 10 September 2021
Ikhsan Aryo Digdo - Jumat, 10 September 2021 
                Dogecoin. (Foto: Bitcoin News)
POPULARITAS Cryptocurrency sesuai dengan temuan Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I) meningkat di 2021. Pencarian Google dengan kata kunci 'Cryptocurrency di Indonesia' meningkat seiring dengan meningkatnya harga-harga Crypto termasuk Bitcoin.
Selain itu, data on chain Glassnode dari Januari-Juni 2021 menunjukkan pertumbuhan alamat dompet Bitcoin paling tinggi berada di Januari dengan total sekitar 500 ribu alamat dan Juni tercatat ada di 200 ribuan.
Baca Juga:
Indodax, salah satu exchange terbesar di Indonesia menambah 1 juta pengguna, dengan mencatatkan total pengguna sebanyak 2,213,606 di akhir Juni 2021. Selain ada peningkatan tersebut, masyarakat pun terlihat mulai aktif mencari informasi tentang cryptocurrency di media sosial.
“Kita sedang mengalami pergeseran generasi ke Milenial dan Gen Z. Generasi ini lebih paham teknologi dan terbuka pada inovasi baru, serta lebih menghargai transparansi. Transparansi itulah yang bisa diperoleh di Bitcoin serta cryptocurrency dan tidak ada di aset lainnya," ujar Co-Founder Coinvestasi Steven Suhadi dalam berita pers yang diterima merahputih.com.
 
Data Indodax menunjukkan crypto yang menjadi favorit hingga pertengahan tahun 2021 adalah Dogecoin yang berhasil mendapatkan total volume perdagangan hingga 33,5 triliun di 2021. Kemudian disusul oleh Bitcoin dengan total 24 triliun dan Binance Coin dengan total 19 triliun.
Kepopuleran Dogecoin tidak lepas dari Elon Musk yang diketahui terang-terangan mendukung aset crypto berlogo anjing shiba inu tersebut. Musk sering mencicitkan sesuatu yang berhubungan dengan Dogecoin di akun twitternya. Setiap ia memberikan informasi mengenai Dogecoin tidak lama aset ini pun naik.
Baca Juga:
Harga Doge yang masih terbilang rendah membuat para investor retail memborong aset ini dalam jumlah sangat banyak, sehingga harganya pun bisa naik seiring dengan minat yang tinggi pada Doge.
Kepopuleran crypto yang semakin kentara di Indonesia membuat pemerintah pun tidak lepas tangan. Pemerintah bersama BAPPEBTI tengah merencanakan mengenai penetapan pajak crypto.
 
Penetapan ini sedang melalui tahap diskusi dengan beberapa pelaku pasar seperti bursa hingga asosiasi. Dalam publikasi disebutkan jika pajak crypto di Indonesia direncanakan akan berada pada tarif 0,05 persen, pajak ini lebih rendah daripada saham yang dikenakan 0,1 persen.
Asosiasi Blockchain Indonesia diwakili oleh Asih Karnengsih berpendapat bahwa salah satu kekhawatiran yang muncul dari penetapan ini adalah kemungkinan berkurangnya pengguna bursa crypto lokal akibat merasa pajak dan biaya terlalu tinggi.
"Oleh karena itu, perlu penetapan yang baik yang menguntungkan semua pihak terutama konsumen. Sehingga para pengguna tidak pindah ke bursa global atau luar negeri untuk mendapatkan biaya lebih rendah," kata Asih. (ikh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
OPPO Find N6 Bakal Jadi HP Lipat Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 6
 
                      OPPO Find X9 Series Segera Rilis di Indonesia, Sudah Bisa Dipesan dari Sekarang!
 
                      Bocoran Huawei Mate 70 Air: Bawa RAM Jumbo dan Daya Tahan Baterai Lebih Lama
 
                      Samsung Galaxy S25 Plus Terbakar usai Overheating, Pemilik Alami Luka Bakar Ringan
 
                      Baterai OPPO Find X9 Pro Kalahkan iPhone 17 Pro, Kuat Diajak Main Game hingga Streaming!
 
                      OPPO Find X9 Pro Sudah Rilis, Usung Kamera Telefoto Hasselblad 200MP dan Baterai 7.500mAh
 
                      OPPO Find X9 Akhirnya Meluncur, Bawa Kamera Hasselblad hingga Dimensity 9500
 
                      iPad Pro M5 Lolos TKDN, Simak Spesifikasi dan Keunggulannya
 
                      OpenAI Buka Data Pengguna ChatGPT yang Tunjukkan Tanda Psikosis dan Pikiran Bunuh Diri
 
                      iPhone 20 Dikabarkan Pakai Tombol Solid-State, Akhiri Era Tombol Mekanis
 
                      




