Djoko Tjandra Ungkap Modus Pinangki Minta 100 Juta Dolar

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 25 Februari 2021
Djoko Tjandra Ungkap Modus Pinangki Minta 100 Juta Dolar

Pinangki Sirna Malasari berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung Bundar, Kejaksaan Agung, Jakarta. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Terdakwa perkara dugaan gratifikasi pengurusan fatwa Mahkamah Agung (MA) Djoko Tjandra mengungkapkan modus jaksa Pinangki Sirna Malasari, ketika menyinggung soal pembayaran action plan terkait upaya hukum agar bisa kembali ke Indonesia.

Awalnya Djoko Tjandra menceritakan pertemuannya dengan Pinangki di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 25 November 2019. Dalam pertemuan itu, Pinangki sempat menyingung biaya pembuatan kantor Djoko Tjandra yang sangat besar.

"Kita lagi minum kopi, ada cetus dari Pinangki, 'Wah Pak Djoko bangun gedung ini berapa miliar?'. Saya bilang, 'Habis USD5,5 miliar'. Kata dia, 'Wah ini gedung kebanggan Indonesia dibangun oleh orang Indonesia'. Saya bilang, amin," kata Djoko Tjandra di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (25/2).

Baca Juga:

Divonis 10 Tahun Penjara, Jaksa Pinangki Ajukan Banding

Pertanyaan tersebut menjadi pintu masuk Pinangki untuk menyinggung pembayaran action plan sebesar USD100 juta. Alasannya, nominal itu bukan jumlah yang besar bagi Djoko Tjandra.

Namun, Djoko mengaku tak menanggapi pernyataan Pinangki tersebut. Sebab, dia mengganggap jika pernyataan itu bukan merupakan keseriusan.

Terpidana kasus cessie Bank Bali Djoko Tjandra selaku terdakwa perkara suap kepada jaksa dan perwira tinggi Polri serta pemufakatan jahat. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.
Terpidana kasus cessie Bank Bali Djoko Tjandra selaku terdakwa perkara suap kepada jaksa dan perwira tinggi Polri serta pemufakatan jahat. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.

"Dia bilang, 'Wah untuk Pak Djoko kalau pulang, buang USD100 juta enggak apa kan'. Jadi enggak spesifik, saya enggak tanggapi. Itu bisa jadi ditangkap ada permintaan USD100 juta. Jadi enggak spesifik mereka minta USD100 juta. Hanya bilang kalau saya pulang, uang USD100 juta enggak ada masalah," ungkapnya.

Baca Juga:

Pinangki Belum Putuskan Banding Atas Vonis 10 Tahun Penjara

Djoko Tjandra didakwa menyuap jaksa Pinangki Sirna Malasari sejumlah SGD500 ribu untuk mengurus fatwa MA.

Pengurusan fatwa ini agar Djoko Tjandra terbebas dari hukuman dua tahun penjara kasus hak tagih Bank Bali. (Pon)

Baca Juga:

Pinangki Disarankan Ajukan JC ke KPK

#Jaksa Pinangki #Djoko Tjandra #Suap Djoko Tjandra
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
KPK Sebut Ada Aliran Uang dari Djoko Tjandra ke Harun Masiku
Penyidik KPK telah memeriksa Djoko Tjandra sebagai saksi kasus suap pengurusan PAW anggota DPR 2019-2024.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 11 April 2025
KPK Sebut Ada Aliran Uang dari Djoko Tjandra ke Harun Masiku
Indonesia
KPK Sebut Djoko Tjandra Bertemu Harun Masiku di Kuala Lumpur
KPK menyebut Djoko Tjandra bertemu Harun Masiku di Kuala Lumpur, Malaysia. Hal itu membuat dirinya dipanggil penyidik KPK sebagai saksi kasus dugaan suap PAW Anggota DPR 2019-2024.
Soffi Amira - Rabu, 09 April 2025
KPK Sebut Djoko Tjandra Bertemu Harun Masiku di Kuala Lumpur
Indonesia
Selesai Diperiksa KPK, Djoko Tjandra Ngaku Tak Kenal Harun Masiku dan Hasto Kristiyanto
Djoko Tjandra selesai diperiksa KPK pada Rabu (9/4). Ia mengaku tak mengenal Harun Masiku dan Hasto Kristiyanto.
Soffi Amira - Rabu, 09 April 2025
Selesai Diperiksa KPK, Djoko Tjandra Ngaku Tak Kenal Harun Masiku dan Hasto Kristiyanto
Indonesia
KPK Periksa Pengusaha Djoko Tjandra di Kasus Harun Masiku
Djoko Tjandra adalah terpidana korupsi pengalihan hak tagih atau cessie Bank Bali. Ia juga pernah divonis 4,5 tahun penjara lantaran terbukti menyuap Irjen Napoleon dan Brigjen Prasetijo
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 09 April 2025
KPK Periksa Pengusaha Djoko Tjandra di Kasus Harun Masiku
Indonesia
Kejagung Enggan Komentari Kebebasan Mantan Jaksa Pinangki
Kejagung menghormati langkah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang memberikan pembebasan bersyarat tersebut.
Zulfikar Sy - Jumat, 16 September 2022
Kejagung Enggan Komentari Kebebasan Mantan Jaksa Pinangki
Bagikan