Divaksin COVID-19 Ketika Berpuasa, Amankah?


Sejumlah ahli mengatakan aman divaksinasi saat berpuasa (Foto: pixabay/wir_pix)
SEJUMLAH orang yang telah mendapatkan jadwal vaksinasi COVID-19 pada pertengahan hingga akhir April. Pada waktu-waktu tersebut sudah memasuki bulan Ramadan. Meski begitu, kamu tak perlu khawatir soal divaksin ketika berpuasa.
Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Yoga Aditama, mengatakan orang-orang aman untuk divaksinasi COVIed-19, disaat berpuasa di Bulan Suci Ramadan.
Baca Juga:
"Vaksin ketika puasa Ramadan tentu aman saja, seperti vaksinasi di bulan biasa," jelas Prof Yoga seeperti yang dikutip dari Antara.

Menurut Yoga, kalaupun ada keluhan, sebaiknya kamu melaporkan pada petugas kesehatan. Tetapi, sejauh ini keluhan terkait vaksin sebatas pegal, kemerahan, serta bengkak pada lokasi yang disuntik.
Namun, tidak semua orang merasakan keluhan ketika divaksin. Salah satunya Shara, seorang awak media yang baru mendapat dosisi pertama vaksin di akhir Maret lalu.
Kemudian, di sisi lain, kerabat dekat Shara, Iit yang sudah menyelesaikan dua dosis vaksin, mengaku hanya merasa pegal beberapa saat pada bagian yang disuntik. Meski saat itu Iit dalam kondisi kurang tidur.
Terkait perbedaan pada respon imun orang yang divaksin saat berpuasa atau tidak, Kepala Laboratorium di Fakeeh University Hospital, Dubai, Dr. Palat Menon, mengatakan ada. Menurutnya, respon imun dua kali lebih efektif pada orang yang berpuasa.
"Saya menyarankan orang untuk melakukan vaksinasi COVID-19 saat mereka berpuasa," tutur Palat seperti yang dikutip dari laman Gulfnews.
Adapun alasan dari Palat menyarankan untuk vaksinasi COVID-19 saat berpuasa. Pertama, kamu tidak boleh melewatkan kesempatan untuk divaksinasi karena takut ada beerapa efek samping. Kemudian, alasan yang kedua, respon imun dua kali lebih efektif ketika orang berpuasa.
Baca Juga:
Sejumlah Restoran Kasih Diskon Nakes dan Orang yang Sudah Divaksin

Palat mengatakan, ketika seseorang berpuasa 12 jam, baik untuk tujuan medis atau keagamaan, makrofag pada sistem kekebalan bekerja lebih cepat. Karena makrofag membersihkan semua puing atau sel sakit/mati serta membersihkan racun.
Proses tersebut dinamakan autophagy. Selama periode itu, sistem imun menjadi sangat sensitif serta efektif. Adapun puasa intermiten diketahui efektuf untuk diabetes, tuberkulosis, serta pengelolaan gangguan metabolisme lainnya. Jadi, melakukan vaksinasi selama puasa akan baik-baik saja.
Bila khawatir mengalami efek samping dan situasi memungkinkan, kamu bisa memilih waktu menjelang berbuka puasa. Hal itu disampaikan oleh Dr. Gunjan Mahajan, dokter spesialis patologi klinis di Medeor Hospital Laboratory.
Tapi, bisa juga kamu memilih untuk mendapatkan vaksinasi di pagi hari, setelah sahur. Karena secara medis tidak ada kontradiksi vaksinasi selama puasa. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
