Fosil Jejak Kaki Berusia Ratusan Tahun di AS Ungkap Kehidupan Bumi di Masa Lalu
Menjadi petunjuk tentang kehidupan BUmi ratusan juta yang lalu. (Foto: Unsplash/Alan Carrillo)
SEPERTI apa kehidupan di Bumi pada masa lalu sungguh jadi misteri menarik untuk ditelusuri. Penemuan baru-baru ini yang tertanam di bebatuan berupa jejak binatang di Taman Nasional Grand Canyon mungkin menawarkan petunjuk tentang seperti apa kehidupan di Bumi jutaan tahun yang lalu.
Associated Press melaporkan para peneliti di University of Nevada, Las Vegas, telah menerbitkan laporan tentang fosil jejak kaki di batu yang mereka temukan di dekat jalur pendakian di Grand Canyon.
Baca juga:
Desa Italia Ini Terendam di Bawah Air Selama Lebih Dari 25 Tahun
Dilansir laman T+L, sebuah makalah penelitian yang diterbitkan bulan lalu oleh tim merinci bahwa jejak kaki itu bisa berasal dari 313 juta tahun lalu. Itu merupakan jejak tertua yang ditinggalkan (mungkin) oleh hewan yang bertelur di planet ini.
Walaupun ada beberapa diskusi tentang apakah jejak itu benar-benar ditinggalkan hewan bertelur atau tidak, penemuan semacam itu akan mengungkapkan contoh paling awal dari hewan-hewan yang berjalan di bukit pasir. Demikian dilansir Associated Press. Jika ada, mereka dapat menunjukkan kepada para ilmuwan sebuah titik evolusi pada saat hewan dapat bertelur di luar air.
"Beberapa kesimpulan mungkin akan menjadi kontroversial," kata Mark Nebel, manajer program paleontologi di Grand Canyon, dalam sebuah pernyataan kepada Associated Press. Nebel menambahkan ada banyak ketidaksepakatan dalam komunitas ilmiah tentang menafsirkan jejak, menafsirkan usia batuan, terutama menafsirkan jenis hewan yang membuat jejak tersebut.
Baca juga:
Timbunan Koin Emas Kuno Ditemukan di Israel
Alasan para peneliti memperkirakan jejak yang ditinggalkan beberapa hewan bertelur ialah karena tanda cakar yang berbeda yang tertinggal di batu yang umum di antara reptil modern. Jejak serupa juga telah ditemukan di medan lain di planet ini. "Saya pikir interpretasi kami akan bertahan dengan baik," kata Steve Rowland, profesor emeritus geologi kepada Associated Press.
Saat ini, batu tersebut masih berada di dekat jalur pendakian Bright Angel. Namun, para ilmuwan menemukan cara untuk menandainya di jalur atau mengangkutnya ke fasilitas atau museum untuk dipelajari lebih lanjut.(lgi)
Baca juga:
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Samsung Galaxy S25 Plus Terbakar usai Overheating, Pemilik Alami Luka Bakar Ringan
Baterai OPPO Find X9 Pro Kalahkan iPhone 17 Pro, Kuat Diajak Main Game hingga Streaming!
OPPO Find X9 Pro Sudah Rilis, Usung Kamera Telefoto Hasselblad 200MP dan Baterai 7.500mAh
OPPO Find X9 Akhirnya Meluncur, Bawa Kamera Hasselblad hingga Dimensity 9500
iPad Pro M5 Lolos TKDN, Simak Spesifikasi dan Keunggulannya
OpenAI Buka Data Pengguna ChatGPT yang Tunjukkan Tanda Psikosis dan Pikiran Bunuh Diri
iPhone 20 Dikabarkan Pakai Tombol Solid-State, Akhiri Era Tombol Mekanis
Kamera Telefoto OPPO Find X9 Pro Kalahkan Samsung Galaxy S25 Ultra, Begini Hasilnya!
Harga OPPO Find X9 Series di Eropa Bocor, Dibanderol Mulai Rp 19 Jutaan!
Apple Bakal Rilis iPhone 20 pada 2027, ini Bocoran Model Lain yang Diprediksi Hadir