Disebut Sebagai Dalang Kerusuhan, Ketua Baladhika Jaya Laporkan Majalah Tempo ke Dewan Pers
Ketua Baladhika Jaya, Dahlia Zein dan pengacaranya. (MP/Kanugrahan)
MerahPutih.com - Ketua Baladhika Jaya, Dahlia Zein melaporkan Majalah Tempo ke Dewan Pers. Ia merasa difitnah karena diberitakan sebagai salah satu dalang kerusuhan di Bawaslu 21-22 Mei lalu.
Pengacara Dahlia, Mochammad Taufiqurohman mengatakan, isi berita di Edisi 10 Juni 'Tim Mawar dan Kerusuhan Thamrin' ada nama kliennya sebagai salah satu dalang yang diduga Tempo sebagai pelaku.
"Persoalan ini tak bisa dibuktikan secara konkrit. Karena memang komunikasi yang dilakukan ibu Dahlia dengan majalah Tempo hanya pembicaraan warung kopi. Tanpa konfirmasi, itu menjadi sumber berita yang dimuat," kata Taufiqurohman di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Selasa (11/6).
Ia menambahkan, apa yang disampaikan Dahlia tak sesuai dengan apa yang dimuat. Selain itu, ia juga mempertanyakan transkrip yang diterima wartawan Tempo tersebut.
"Kami keberatan terpublishnya transkrip. Ini terlepas dari benar atau tidaknya isi transkrip. Pertanyaan kami bagaiaman cara mereka mendapat transkrip tersebut. Apalagi ini dokumen rahasia dan pihak tertentu saja yang mendapat transkrip antara ibu Dahlia dengam Fauka Noor Farid," jelasnya.
Ia menganggap, isi berita itu antara lain ada design dari Dahlia dan Fauka Noor Farid untuk melakukan rencana kejahatan kerusuhan.
"Itu kami pikir tak wajar. Kami tak mungkin melakukan kerusuhan. Soal kerusuhan itu keinginan pribadi tak ada yang merencanakan," jelas Taufiqurohman.
Pada kenyataanya, Dahlia dan Fauka sama-sama kader Gerindra yang hanya membicarakan isu nasional. "Kalau kebetulan dihiperbola menjadi rencana kerusuhan dan kejahatan, itu sesuatu yang melanggar etika jurnalistik," jelas dia.
Melihat kasus tersebut, ia mendesak Dewan Pers untuk merehabliitiasi Dahlia. Termasuk kemungkinan melaporkan ke Bareskrim. "Lalu memberikan efek jera kepada Tempo untuk tak melakukan hal provokatif. Karena ini berita memecah belah. Informasi ini sangat berbahaya di publik jika ada berita seperti ini," sesal Taufiqurohman.
Sementara itu, Dahlia yang disebut sebagai dalang kerusuhan mengaku sakit hati. Karena ia merasa dirinya hanya diundang untuk ngopi dan ngobrol.
"Mereka bilang ke saya soal transkrip yang beredar. Mereka gak punya hak asasi. Karena mengundang saya untuk ngopi dan hanya sekedar ngobrol. Ditanya soal penanganan kasus bukan soal demo. Nama saya dicemarkan," terang Dahlia.
Ia mengaku, saat 21-22 Mei tak ikut aksi. Sedangkan Tempo menulis hal yang berbeda dengan mengatakan Dahlia berada di Restoran Garudan sambil makan enak.
"Saya ada di Jalan Sabang. Ada berita saya dikutip Restoran Garuda 'saat Dahlia melahap makanan' kok seenak udelnya. Memang dia ada di lokasi? Gak ada. Tempo sudah menyadap nomor saya," sesal Dahlia. (Knu)
Baca Juga: Merasa Disudutkan, Mantan Komandan Tim Mawar Laporkan Tempo ke Dewan Pers
Bagikan
Berita Terkait
[HOAKS ATAU FAKTA]: Dedi Mulyadi Disambut Ribuan Orang saat Kunjungi Korban Banjir Aceh dan Padang
[HOAKS atau FAKTA]: KTP Warga Aceh Disebut 'Kebal Pinjol' berkat Kebijakan Pemprov
[HOAKS atau FAKTA]: Indonesia Tenggelamkan 31 Kapal Asal China di Natuna, Masuk secara Ilegal
Penyebab KRL Tanah Abang-Serpong Alami Gangguan Hari ini, Dipicu Hoax soal Rel yang Patah
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Larang Jokowi Bepergian ke Luar Negeri terkait Kasus Ijazah Palsu
[HOAKS atau FAKTA]: Gibran Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Dianggap Lebih Berjasa dari Soekarno dan Soeharto
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Angkat Titiek Soeharto Jadi Ketua DPR RI untuk Basmi Koruptor dan Mafia
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Minta Prabowo Ganti Menkeu Purbaya, Dianggap tak Paham Pengelolaan Anggaran Negara
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Bakal Kembalikan Harga BBM di Indonesia seperti Era Soeharto
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Tarik Rp 71 Triliun dari Program MBG, Mau Dialihkan ke Beras Gratis