Disangka Pasukan Angkatan Udara Inggris, Arek Suroboyo Malah Menembaki Pesawat Sukarno


Pesawat Angkatan Udara Inggris pada Pertempuran Surabaya. Sumber; Imperial War Museum.
PASUKAN Inggris terjepit. Mereka terkepung di tiap pos. Markas mereka di daerah Darmo, Gubeng, Ketabang, Sawahan, Bubutan, dan kawasan pelabuhan dikepung para pejuang Surabaya.
Baca juga: Bukannya Bikin Gemetar Pihak Inggris, Tank Arek Suroboyo Malah Ganggu Bung Karno
Pasukan Inggris terutama serdadu India bertumbangan. “Mayat-mayatnya dilemparkan di Kali Mas,” ungkap Roeslan Abdulgani, pada Seratus Hari di Surabaya Yang Menggemparkan Indonesia.
Pertempuran 3 hari, 28-30 Oktober 1945 di Surabaya tersebut, diakui Letkol Doulton pada The Fighting Cock, sangat menguras tenaga pasukan Inggris. Tiap pos Inggris terkepung. Pertempuran berlangsung hingga tengah malam. “Waktu sangat lamban, dan setiap jam posisi pertahanan kita terus memburuk,” ungkapnya.

Mereka harus keluar dari posisi serbasulit. Pasukan Inggris kemudian menemui jalan keluar terbaik. Brigadir Jendral AWS Mallaby lantas mengirim kawat SOS kepada atasannya di Jakarta. “Namun, tak ada pemimpin bisa diajak berunding di Surabaya,” imbuh Doulton. Mereka menaruh harap pada Sukarno di Jakarta.
Baca juga: Cerita Tiga Pemuda Tionghoa Pengawal Soekarno di Surabaya
Pasukan Inggris berhasil mengontak Sukarno. Sang proklamator lalu menjawab kontak pihak Inggris dengan penerbangan langsung ke Surabaya. Bung Karno mengajak serta Bung Hatta, dan Menteri Penerangan, Amir Syarifuddin mengudara menggunakan Royal Air Force (RAF) bersama para opsir Inggris dan wartawan luar negeri.
Di Surabaya, kabar kedatangan rombongan Jakarta tidak diketahui para pejuang. Pesawat RAF berputar rendah di langit Surabaya. BKR Pelajar terpancing meninggalkan area gedung Internatio untuk mengejarnya. Mereka mengira pesawat itu Angkata Udara Inggris.

Pesawat RAF berhasil mendarat. Namun, seketika para pemuda merangsek lapangan terbang Morokrembangan. Tanpa basa-basi, para pemuda menembaki pesawat RAF dengan membabi-buta.
"Di tengah hujan peluru demikian, Bung Karno keluar dengan keberanian dan ketabahan luar biasa dari kapal terbang Inggris dengan membawa bendera Merah Putih,” ungkap Roeslan.

Tembakan reda selepas para pemuda sadar sosok tersebut Sukarno. Suasana berubah hangat. Pekik kemerdekaan berkumandang keras. "Merdeka! Merdeka! Merdeka!"Pemuda Surabaya menyambut rombongan dengan suka cita.
BKR Pelajar Staf IV tersebut akhirnya mengawal rombongan Soekarno menggunakan sepeda motor Harley Davidson berzijspan (dengan gandengan samping) menuju rumah Residen Soedirman. (*)
Baca juga: Detik-Detik Pendaratan Pasukan Inggris, Dari Salah Paham Hingga Hampir Baku Tembak
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
10 November dalam Sejarah: Hari Pahlawan Indonesia dan Momen Bersejarah Dunia

BG Beberkan Pesan Prabowo di Hari Pahlawan: Jaga Kekompakan dan Kebersamaan

Gibran Pimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan di TMP Kalibata

Menggali Sejarah Hari Pahlawan: Peran Pertempuran Surabaya dalam Kemerdekaan Indonesia

Ulama Kharismatik Kudus KH Asnawi Masuk Daftar Calon Pahlawan Nasional Baru

Peluncuran Buku Sejarah Unindra, Tiap Individu yang Menginspirasi Adalah Pahlawan

Refleksi Hari Pahlawan, MPI Gelar Aksi Damai Tolak LSM Asing

Jokowi Berikan Gelar Pahlawan Nasional Untuk Enam Tokoh

Rayakan Hari Pahlawan dengan 4 Film Ini

Festival Film Indonesia 2023 Ungkap Nama-Nama Dewan Juri Nominasi
