Kesehatan

Diet Ketogenik Efektif Turunkan Berat Badan Tetapi Beresiko Tinggi

Muchammad YaniMuchammad Yani - Rabu, 03 Januari 2018
Diet Ketogenik Efektif Turunkan Berat Badan Tetapi Beresiko Tinggi

Diet ketogenik banyak dilakukan kaum urban. (Foto: Pixabay)

Ukuran:
14
Audio:

BANYAK kaum urban yang menerapkan diet ketogenik. Jika selama ini orang menyisipkan makanan rendah lemak dalam menu dietnya, hal berbeda dilakukan pelaku diet ketogenik. Diet keto adalah menerapkan pola makan rendah karbohidrat namun tinggi lemak.

“Jika pada umumnya asupan karbohidrat mencapai 55 persen, dalam diet keto jumlah kabohidratnya hanya 25 persen. Sementara 75 persennya adalah lemak,” papar Spesialis Gizi Klinik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Inge Permadhi.

Metode diet keto pertama kali diperkenalkan oleh dr. Gianfranco Capello. Diet ini dinamakan keto karena tujuannya membuat tubuh dalam keadaan ketosis. Ketosis adalah kondisi saat liver manusia memproduksi ketone untuk dibakar menjadi energi. Dalam keadaan normal, ketosis terjadi saat seseorang mengonsumsi sedikit karbohidrat.

Rendahnya jumlah karbohidrat yang dikonsumsi membuat kadar glukosa dalam tubuh menurun. Hal tersebut membuat tubuh memecah lemak untuk dijadikan bahan energi. Pecahnya jaringan lemak yang tersimpan dalam tubuh membuat jumlah lemak berkurang dan tubuh lebih ramping. Para pelaku diet ini mengklaim metode diet keto menurunkan berat badan secara drastis dalam waktu singkat.

Inge menjelaskan bahwa diet ini mulanya ditujukan untuk anak-anak yang mengidap kejang epilepsi. “Mereka yang resistan terhadap obat anti-epilepsi disarankan untuk menjalani metode diet ini,” tutur Inge. Selain untuk anak-anak pengidap epilepsi, Inge juga menyarankan metode ini diterapkan oleh orang-orang obesitas. “Orang-orang yang memiliki masalah obesitas, bisa menjalani diet ini karena dapat menurunkan berat badan secara cepat dan efektif,” ucapnya.

Kendati demikian, ia tak menganjurkan pola makan ini dijalani dalam kurun waktu lama. Pola makan yang tak seimbang seperti itu disinyalir dapat menimbulkan gangguan dalam tubuh. “Untuk penurunan berat badan oke, namun juga bisa menyebabkan dislipidemia,” urainya.

Dislipidemia yakni adanya gangguan lemak pada darah, termasuk kolesterol dan trigliserida. Selain itu, saat tubuh dalam keadaan ketosis, pelaku diet ini akan segera kehilangan massa otot dan menjadi kelelahan. Diet ini dapar merusak otot, termasuk otot jantung. (*)

#Diet #Diet Ketogenik
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Fun
5 Menu Sahur Sehat dan Mengenyangkan, Diet Pun Maksimal!
Saat menjalankan ibadah puasa, sahur menjadi waktu yang sangat penting untuk mempersiapkan tubuh agar tetap bertenaga sepanjang hari.
ImanK - Jumat, 28 Februari 2025
5 Menu Sahur Sehat dan Mengenyangkan, Diet Pun Maksimal!
Lifestyle
Apa Itu Clean Eating? Panduan Diet Bersih yang Populer di Kalangan Selebriti
Apa itu Clean Eating? Pendekatan diet yang fokus pada konsumsi makanan alami dan tidak diproses, serta menghindari makanan olahan yang mengandung bahan kimia, gula tambahan, dan lemak trans.
ImanK - Minggu, 04 Agustus 2024
Apa Itu Clean Eating? Panduan Diet Bersih yang Populer di Kalangan Selebriti
Lifestyle
Diet Kurangi Makan Bisa Berdampak Buruk terhadap Metabolisme Tubuh
Bisa memperlambat metabolisme, membuat penurunan berat badan menjadi lebih sulit.
Dwi Astarini - Selasa, 30 Juli 2024
Diet Kurangi Makan Bisa Berdampak Buruk terhadap Metabolisme Tubuh
Lifestyle
10 Buah Terbaik untuk Memulai Diet, Lengkap dengan Kandungan dan Manfaatnya
Buah terbaik untuk memulai diet sangat beragam. 1, Apel, 2. Alpukat, 3. Berry, 4. Kiwi, 5. Jeruk, 6. Semangka, 7. pear, 8. Pepaya
ImanK - Senin, 29 Juli 2024
10 Buah Terbaik untuk Memulai Diet, Lengkap dengan Kandungan dan Manfaatnya
Lifestyle
Alpukat vs Apel: Mana yang Lebih Bagus untuk Diet?
Dua buah yang sering dipertimbangkan dalam menu diet adalah alpukat dan apel. Masing-masing memiliki manfaat kesehatan yang berbeda, mana yang lebih bagus?
ImanK - Senin, 29 Juli 2024
Alpukat vs Apel: Mana yang Lebih Bagus untuk Diet?
Lifestyle
Apel vs Melon: Mana yang Lebih Baik untuk Diet?
Apel vs Melon, adalah dua buah yang ideal untuk dikonsumsi sewaktu diet, namun mana yang terbaik, penasaran?
ImanK - Kamis, 13 Juni 2024
Apel vs Melon: Mana yang Lebih Baik untuk Diet?
Lifestyle
Diet Rendah Gula: Tips Mudah untuk Mengontrol Asupan
Diet rendah gula sulit dijalankan, namun tidak menutup kemungkinan Anda bisa melakukan, tapi dengan catatan harus disiplin saat memilih makanan.
ImanK - Rabu, 05 Juni 2024
Diet Rendah Gula: Tips Mudah untuk Mengontrol Asupan
Lifestyle
Diet Mediterania Bantu Turunkan Kecemasan dan Stres pada Lansia
Diet Mediterania dapat menurunkan gejala stres dan kecemasan pada lansia. Hal ini berdasarkan studi University of South Australia.
Soffi Amira - Senin, 20 Mei 2024
Diet Mediterania Bantu Turunkan Kecemasan dan Stres pada Lansia
Fun
Diet Cukup Makan Teratur Tiga Kali Sehari
Diet bukan berarti kamu menghindari makan.
Ikhsan Aryo Digdo - Kamis, 15 Februari 2024
Diet Cukup Makan Teratur Tiga Kali Sehari
Bagikan