Dibentuk Tim Transformasi Sepak Bola, FIFA Tidak Jatuhkan Sanksi kepada Indonesia


Dokumentasi - Logo FIFA terlihat di markas besarnya di Zurich, Swiss, pada 3 Oktober 2013. ANTARA/AFP/FABRICE COFFRINI/pri.
MerahPutih.com - Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan setidaknya 131 orang, dan menyebabkan ratusan lainnya luka-luka, diharapkan menjadi momentum untuk perbaikan persepakbolaan di tanah air.
Pemerintah bersama-sama dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia pasca-tragedi Kanjuruhan.
Pembentukan tim tersebut merupakan salah satu poin dalam surat dari FIFA yang diterima oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai tindak lanjut pembicaraan via telepon dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada 3 Oktober 2022 lalu.
“Tim transformasi sepak bola Indonesia dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut,” ujar Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/10).
Baca Juga:
Hati-hati Tangani Tragedi Kanjuruhan, Pemerintah Tak Ingin Sanksi FIFA 2015 Terulang
Selain itu, dalam surat tersebut juga disampaikan bahwa sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA terkait tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada 1 Oktober 2022 lalu.
“Berdasarkan surat tersebut, alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA,” imbuh Presiden Jokowi.
Di akhir pernyataannya, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa Presiden FIFA Gianni Infantino juga akan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat.
“Nanti, Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November untuk berdiskusi dengan pemerintah,” katanya.
Baca Juga:
Indonesia Naik 3 Peringkat dalam Rilis Ranking FIFA Terbaru
Berikut langkah-langkah kolaborasi antara FIFA, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dan pemerintah Indonesia setelah tragedi Kanjuruhan:
1. Membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia
2. Memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional
3. Melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama
4. Mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada, serta
5. Menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya. (*)
Baca Juga:
Perbaikan Sistem Sepak Bola Indonesia, FIFA Akan Beri Pendampingan
(BPMI Setpres)
Bagikan
Berita Terkait
Miodrag Radulovic Ungkap Alasan di Balik Taktik Defensif Lebanon Melawan Indonesia

Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Lebanon: Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Jalani Debut

Modal Cuma Bertahan, Timnas Taiwan Siap Digempur Habis-habisan Jay Idzes dan Kawan-Kawan

Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Belum Tentu Tampil di Laga FIFA Match Day, Kluivert Bilang Begini

Dewa United Sumbang Pemain Terbanyak di Timnas Indonesia, Ada 3 Nama yang Masuk

LaLiga Mau Gelar Laga Villarreal vs Barcelona di Miami, Keputusan Ada di Tangan FIFA

[HOAKS atau FAKTA]: Main Curang saat Lawan Timnas Indonesia U-23, Vietnam Dapat Sanksi dari FIFA
![[HOAKS atau FAKTA]: Main Curang saat Lawan Timnas Indonesia U-23, Vietnam Dapat Sanksi dari FIFA](https://img.merahputih.com/media/d2/33/fa/d233fa55f327eb148dcd81cbb2ba7738_182x135.png)
Bikin Kontroversi! FIFA Cabut Gelar Juara Dunia Manchester United, Liverpool, dan Manchester City

[HOAKS atau FAKTA]: FIFA Beri Sanksi ke Malaysia karena Melanggar Aturan Naturalisasi
![[HOAKS atau FAKTA]: FIFA Beri Sanksi ke Malaysia karena Melanggar Aturan Naturalisasi](https://img.merahputih.com/media/71/0c/83/710c836ab4b1ce1f0d36927ad320f103_182x135.jpg)
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
