Diam-Diam Dian Sastrowardoyo Kagum Kpop


Dian Satro kagum dengan sinergitas di Korea Selatan. (Foto: MP/iftinavia Pradinantia)
KUALITAS Kpop dan Kdrama memang tak perlu diragukan lagi. Konsep yang dikemas menarik membuat kedua industri hiburan Korea Selatan tersebut begitu digemari banyak orang. Semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, mulai dari pelajar hingga selebritas tanah air dibuat terpesona olehnya. Tak terkecuali aktris papan atas Dian Sastro. Diam-diam, perempuan berusia 37 tahun tersebut kagum dengan industri hiburan Korea.
Alih-alih mengagumi paras rupawan idola Korea, Dian kagum akan penggarapan industri Korea Selatan. "Pada saat perang dingin usai, mereka langsung melakukan kampanye politik lewat kebudayaan secara besar-besaran yang dikenal dengan Kpop. Lihat deh, sekarang Kpop maju banget!" tutur Dian berdecak kagum.
Baca Juga:
Kualitas Film Nasional Membaik, Rumah Produksi Asing Berlomba-Lomba Ingin Mendanai

Dian melihat, invasi Kpop yang ditawarkan oleh negeri ginseng bahkan sukses hingga ke Timur Tengah seperti misalnya Afganistan. Dian menuturkan ibu-ibu di sana begitu terobsesi dengan Kdrama dan menghabiskan waktunya untuk menyaksikan drama Korea.
"Walaupun mereka berada di garis kemiskinan, mereka mengidam-idamkan segala hal yang berkaitan dengan Korea. Bayangkan ketika mereka punya penghasilan yang cukup untuk membeli ponsel, ponsel mana yang mereka inginkan? Tentu saja smartphone Korea," urai Dian ditemui di acara IdeaFest, Sabtu (5/10).
Cara Korea Selatan mengsinergikan industri hiburan dengan industri lainnya itulah yang membuat Dian terkagum-kagum. Hal itu juga memotivasi Dian selaku pelaku industri kreatif untuk melakukan hal yang sama. Dirinya mengatakan ketika Indonesia menjual industri kreatif, pada saat yang sama kita juga bisa menjual real sectornya. Misalnya, punya produksi yang bisa langsung dibeli misalnya sepatu.
Baca Juga:

"Pada saat kita menjual film Indonesia di platform-platform digital internasional, lalu karya kita dilihat dan dikagumi oleh orang-orang dari Malaysia atau Brunei bisa menjadi potensi pada produksi kita. Sebab, ketika mereka ngefans dengan film-film kita mereka juga akan membeli produk lokal seperti sepatu yang mereka lihat di film karena di mata mereka itu yang keren banget." urainya.
"Saat mengembangkan industri kreatif secara tidak langsung kita memberi sumbangan yang cukup besar untuk GDP kita," tukasnya. (avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
3 Kegiatan Seru yang Bisa Kamu Lakukan di IdeaFest 2025, dari Berburu Produk Lokal hingga Diskusi Sinefil

IdeaFest 2025 Usung Tema '(Cult)ivate The Culture', Dorong Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya

IdeaFest Tampil dengan Logo Baru di 2025, Tawarkan Creative Hub yang Adaptif dan Relevan

IdeaFest 2024 Siap Jadi Enabler Bagi Kreativitas Anak Bangsa

Dihelat Selama Tiga Hari, IdeaFest 2024 Tampilkan Lebih dari 400 Pembicara dari Berbagai Bidang

400 Pembicara Nasional dan Internasional Siap Hadir di IdeaFest 2024

Dian Sastro Siap Berakting dalam Film Drama Keluarga Terbaru 'Mothernet'

IdeaFest 2024 Kembali Digelar, Usung Tema 'i' sebagai Inklusifitas Industri Kreatif

Dian Sastrowardoyo: Indonesia Tengah Memulai Gelombang Film

Dian Sastrowardoyo Jadi Anak Mafia di 'Ratu Adil'
