Di KTT EAS, Jokowi Ingatkan Kedamaian di Laut China Selatan


Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 East Asia Summit (EAS).(Foto: Sekretariat Presiden)
MerahPutih.com - Saat berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 East Asia Summit (EAS) secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, (27/10), Presiden Joko Widodo menyebutkan, rivalitas antara kekuatan besar terus menjadi permasalahan terbesar sehingga menyulitkan untuk bersatu dan mengambil aksi bersama.
"Tidak ada yang diuntungkan dari berlanjutnya situasi ini dan kita harus segera mengakhirinya," ungkap Presiden.
Baca Juga:
Jokowi Soroti Sikap Myanmar dalam KTT ASEAN
Presiden mengatakan, hingga saat ini belum ada upaya konkret untuk mengakhiri permasalahan tersebut. Padahal 10 tahun lalu, lanjut Presiden, telah disepakati Bali Principles sebagai rules of the game untuk mewujudkan hubungan antar negara yang bersahabat dan saling menguntungkan.
Selain itu, rambu-rambu ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) juga telah didesain untuk menjawab tantangan tersebut.
"Saya yakin semua Pemimpin EAS percaya kerja sama nyata akan membangun rasa saling percaya dan memperkuat saling ketergantungan diantara kita," ujar Presiden.

Presiden menegaskan pentingnya komitmen penghormatan terhadap hukum internasional untuk menjadikan kawasan dan dunia stabil serta sejahtera. Salah satunya, penghormatan terhadap UNCLOS 1982 yang sangat diperlukan untuk melihat Laut China Selatan sebagai Laut yang damai dan stabil.
"Mari kita perkuat kerja sama, melakukan langkah nyata. Mari kita ubah trust deficit menjadi strategic trust. Mari kita wujudkan kawasan yang lebih aman, yang lebih stabil, dan sejahtera," ucap Presiden. (Knu)
Baca Juga:
KTT ASEAN Dilangsungkan Tanpa Kehadiran Myanmar
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Thailand Umumkan Status Darurat Militer, Sekolah di Perbatasan Ditutup

ASEAN Tengah Bahas Kode Etik Luat China Selatan, Tekan Konflik Regional

30 Menlu Bakal Berkumpul di Malaysia Bahas Peran ASEAN, Nuklir dan Kondisi Palestina

Prabowo Ingin Penguatan Konektivitas dan Pembangunan Ekonomi Subkawasan Timur ASEAN

3 Alasan Prabowo Usulkan Papua Nugini Masuk Anggota ASEAN

KTT ASEAN di Malaysia Diharapkan Hasilkan Konsensus Sikapi Tarif Impor AS

ASEAN Kembali Hidupkan Usulan Penggunaan Mata Uang Lokal Lawan Dominasi Dolar

Sebelum Bertemu PM China dan Presiden Perancis, Presiden Prabowo Bakal Hadiri KTT ASEAN

Bakamla Tepis Isu Kapal Penjaga Pantai China Kembali Terobos Natuna Utara

Legislator PDIP Kritik Joint Statement RI-China Bisa Perkeruh Situasi Laut China Selatan
