Di Hadapan Pengusaha Tiongkok, Jokowi Minta Tak Perlu Khawatirkan Pemilu 2024


Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara dalam Indonesia-China Business Forum, di Beijing, Senin (16/10/2023). ANTARA/Desca Lidya Natalia
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pengusaha Tiongkok untuk berinvestasi di tanah air, saat Indonesia-China Business Forum, Beijing, Senin (16/10).
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta agar para pengusaha Tiongkok tidak perlu khawatir mengenai kondisi Indonesia saat Pemilu 2024.
"Jadi juga jangan sampai ada yang khawatir mengenai Pemilu 2024 yang akan datang, karena Indonesia sudah berpengalaman melakukan pemilihan umum secara langsung selama lima kali. So you dont need to worry, you just need to hurry," kata Presiden Jokowi dalam Indonesia-China Business Forum, di Beijing, Senin (16/10).
Baca Juga:
Puan Undang Jepang Banyak Investasi ke Proyek Strategis RI
Hadir dalam forum tersebut sekitar 200 orang pengusaha Tiongkok, dan 100 orang pengusaha asal Indonesia.
"Jadi apalagi yang bapak ibu tunggu? Indonesia adalah tempat untuk berinvestasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia konsisten di atas 5 persen, neraca dagang Indonesia juga surplus 41 bulan berturut-turut, PMI (Purchasing Managers Index) di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, bonus demografi mencapai puncak di 2030-an," kata Presiden Jokowi pula.
Tidak ketinggalan, Presiden Jokowi juga mempromosikan insentif-insentif yang sudah disiapkan.
"Dan tentu saja stabilitas sosial politik yang selalu terjaga. Ini adalah peluang investasi, yang tidak hanya menguntungkan Indonesia tapi juga RRT," ujar Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, kerja sama Indonesia dan Tiongkok juga harus sama-sama menguntungkan.
"Karena bagi Indonesia, kerja sama itu harus saling menguntungkan, harus sama-sama 'cuan qian' (menghasilkan keuntungan), kalau tidak ada 'cuan', bapak ibu juga tidak akan datang ke Indonesia. Sekali lagi harus sama-sama 'cuan qian'," ujar Presiden Jokowi lagi.
Baca Juga:
Kini Investasi Emas Jadi Lebih Praktis dan Cepat
Dalam acara tersebut dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh 31 perusahaan Indonesia dan Tiongkok, antara lain di bidang baterai dan kelistrikan.
Setelah acara tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad-interim yang juga Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan di antara perusahaan-perusahaan penandatangan MoU ada juga BUMN asal Indonesia.
"Total ada 31 perusahaan, dari BUMN kurang lebih ada 9 tadi, ada IBC, Indonesia Battery Coorporation itu membangun kerja sama CATL industri baterai listrik. Tadi juga saya lihat ada PLN bekerja sama dengan PLN Tiongkok itu bagaimana perbaikan grit," kata Erick Thohir.
Erick Thohir menyebut sistem listrik termasuk saluran listrik, karena pada masa depan, sumber listrik harus hijau.
"Tadi kita lihat juga ada kemungkinan kerja sama bagaimana kita bangun hidropower untuk PLN. Hal-hal ini yang saya rasa ini sangat optimistis dan ini sangat positif saya rasa dan ini menjadi bagian bahwa kita memang harus terus dorong pengembangan industrialisasi di Indonesia," kata Erick pula. (*)
Baca Juga:
Puan: Minat Pengusaha Malaysia Investasi di IKN Harus Segera Di-Follow Up
Bagikan
Berita Terkait
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser

Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik

5 Indikator Ini Bisa Identifikasi Potensi Puncak Siklus Bitcoin

Tokenized Stocks Dinilai Jadi Era Baru Investasi Saham Kripto

Gubernur Pramono Buka-Bukaan Negara Penyuntik Dana Terbesar ke Jakarta

Flexi Earn Super Rate Up Diperpanjang Hingga November 2025, Tawarkan Bunga Hingga 25 Persen

Bitcoin dan Ethereum Ikut Terpengaruh, Trader Crypto Perlu Waspadai Dampak Peristiwa Global

Pasar Derivatif Kripto Indonesia Menggeliat, Pintu Catat Peningkatan Signifikan

Kunjungi Expo 2025 Osaka, Prabowo Bawa 'Oleh-oleh' Proyek Investasi Rp 392 Triliun

Tokenisasi Aset Saham Global untuk Investor Kripto Mulai Diperdagangkan Secara On-chain
