Desain Jembatan Musi IV Cerminan Budaya Sriwijaya


Sungai Musi dengan latar belakang Jembatan Ampera, Palembang, Sumatera Selatan. (Foto: Instagaram/muhammadkiagus)
Pembangunan Jembatan Musi IV sebagai salah satu infrastruktur yang dibangun untuk meringankan beban Jembatan Ampera sekaligus penunjang penyelenggaraan Asian Games 2018, memiliki desain yang mencerminkan budaya Kerajaan Sriwijaya.
"Desain ini dibuat konsultan dengan mempertimbangkan berbagai referensi dan masukan budaya untuk mewujudkan jembatan yang bisa jadi kebanggaan warga Sumsel," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Musi IV dari Satker Pembangunan Jalan dan Jembatan, Suwarno di Palembang, Rabu.
Ia menjelaskan, desain pembangunan jembatan dengan panjang 1.124 meter dan lebar 12 meter ini didominasi warna merah dan keemasan yang diyakini melambangkan Kejayaan era Sriwijaya.
"Ada perdebatan soal warna tapi kedua warna yang merupakan warna songket ini dianggap paling mewakili budaya Sumatera Selatan," ujar Suwarno.
Nantinya jembatan ini akan ada dua tiang penyangga ornamen dari rangka batang. Salah satu Ornamen dari kuningan yang ada di rangka batang adalah singkar sukun Paksangko merupakan perhiasan kepala khas Kerajaan Sriwijaya.
Mahkota ini merupakan representasi dari Kasta Ksatria atau Bangsawan dalam sistem masyarakat Hindu. Pada bagian kiri dan kanan mahkota khas Sriwijaya tersebut terdapat dua tangan penari tanggai.
Ornamen lainnya adalah bunga tumpal atau kepala kain songket dengan kombinasi motif pucuk rebung bunga melati dan bunga tajung. Selain itu di tiap sisi tiang jembatan adalah bunga tajung yang melambangkan keramah tamahan dalam menyambut tamu atau simbol selamat datang. Bunga melati pada songket sendiri melambangkan kesudian diri sementara pucuk rebung melambangkan harapan baik.
Suwarno berharap, desain ini bisa menjadikan jembatan Musi IV sebagai salah satu landmark kebanggan warga setempat. Jembatan ini juga memiliki jalur pedestrian bagi para pejalan kaki sembari menikmati keindahan Sungai Musi.
Selain desain yang membanggakan, Jemabatan Musi IV juga dilengkapi dengan teknologi modern disebut head monitoring system merupakan sensor peringatan akan berbunyi bila terjadi 'over loading' jembatan atau masalah lainnya. Dengan demikian, jembatan dapat dipantau dan akan dipegang oleh pihak yang ditunjuk oleh Kementerian PU.
Menurut Suwarno, pembangunan Jembatan Musi IV saat ini tengah memasuki 45 persen dengan tiang pancang pondasi atau Bor Pile yang sudah rampung. Ia menambahkan, jembatan ini ditargetkan dapat rampung diuji coba, dan memperoleh sertifikat pada bulan Juli 2018.
"Sebelum libur lebaran kami targetkan 48 persen, kemudian kegiatan pembangunan diliburkan sementara selama cuti bersama Idul Fitri," ujarnya.
Sumber: Antara
Selain artikel ini Anda juga bisa baca: Bubur Samin: Menu Buka Puasa Primadona di Masjid Darussalam
Bagikan
Berita Terkait
Liburan Seru di Luar Negeri, Cobain Airbnb Experiences mulai dari Malaysia hingga Jepang

WNI Kini Bisa Kunjungi China Tanpa Visa, ini Syarat yang Wajib Dipenuhi

Airbnb Kenalkan Layanan Terbaru untuk Pengalaman Menginap yang Lebih Seru

Tripadvisor Umumkan 10 Pantai Terbaik Dunia 2025, Salah Satunya Ada di Bali

Airbnb Paparkan Tren Pariwisata Indonesia 2025, Gen Z Senangi Petualangan, Pengalaman Unik, dan Keberlanjutan

Liburan Petualangan nan Menantang di Australia Barat

Solo Traveling Jadi Ekspresi Self-Love di Hari Valentine, Jepang Destinasi Paling Favorit

Traveling di 2025, Pelancong Mencari Petualangan Alam

Wisata Halal Nyaman dan Terjangkau ke Luar Negeri Makin Banyak Diminati

Tak Perlu Repot Lagi Masalah 'Overpacking' dalam Koper saat Berlibur
