Deretan Film Lokal Bertema Perjuangan untuk Ditonton di Hari Pahlawan
Film-film bertemakan perjuangan (Foto: Time International Films)
SETIAP 10 November, Indonesia memperingati hari pahlawan. Hari yang kental dengan perjuangan para pahlawan, terkenal dengan kisah perjuangan pahlawan Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan tanah air. Seiring berkembangnya jaman, peringatan hari pahlawan tidak melulu seputar perjuangan mereka dalam perperangan, melainkan juga perjuangan untuk untuk mengharumkan nama bangsa atau memperjuangkan nilai-nilai yang dipercaya.
Meski bukan berlatar peperangan, beberapa rekomendasi film lokal berikut juga kental dengan nilai 'perjuangan' dari tokoh utama dalam film, mereka juga pahlawan.
1. Susi Susanti: Love All
Film garapan sutradara Sim F ini menceritakan perjuangan Susi Susanti, legenda pebulu tangkis yang berjuang untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional.
Film ini seolah mengajarkan bahwa menjadi pahlawan tidak perlu terjun langsung dalam medan perang. Perjuangan untuk mengharumkan nama Indonesia dapat menjadi salah satu bentuk untuk menjadi pahlawan nasional yang dikenang. Prestasi menjadi salah satu hal yang dapat ditempuh untuk menunjukan perjuangan tersebut.
Dalam film, Susi Susanti berjuang dalam Badminton Thomas Uber Cup di Hongkong pada tahun 1998. Pada waktu itu, Indonesia sedang mengalami perpecahan. Dengan prestasi yang menjadi salah satu perjuangan Susi Susanti, diharapkan dapat menjadi modal untuk mempersatukan kembali Indonesia. Terlebih, Susi Susanti berasal dari keluarga keturunan Tiongkok.
Baca juga:
'Susi Susanti: Love All', Kisah Dedikasi Mengharukan untuk Indonesia
2. Kucumbu Tubuh Indahku
Film yang berhasil menyabet penghargaan di Asia Pasific Screen Award dan film terbaik di Festival Des 3 Continents Nantes 2018 ini menjadi film dengan tema perjuangan lainnya. Tidak seperti film Susi Susanti: Love All yang menceritakan mengenai prestasi di kancah Internasional, film ini menceritakan perjuangan untuk diterima di masyarakat yang beragam yang sulit menerima perbedaan.
Juno, sang tokoh utama tinggal di desa penari Lengger Lenang, sebuah desa yang bersisi penari laki-laki yang menarikan tarian untuk perempuan. Juno harus berjuang sendiri setelah dirinya ditinggalkan oleh ayahnya karena kekerasan yang dialami. Dari situ, dirinya bergabung dengan sanggar tari Lengger.
Tidak hanya terjadi kepada ayahnya, dirinya juga mengalami kekerasan, yang membuatnya harus berpindah dari satu desa ke desa lainnya. Film ini sendiri ingin melawan cap yang diberikan masyarakat kepada penari laki-laki 'gemulai' yang memiliki orientasi seksual yang bersebrangan dengan pemahaman umum.
Baca juga:
'Kucumbu Tubuh Indahku', Film Tentang Seorang Penari Lengger
3. Ambu
Film yang satu ini mirip seperti film Kucumbu Tubuh Indahku, namun dengan mengambil latar masyarakat Baduy. Bercerita mengenai Ambu, seorang ibu yang ditinggal anaknya, Fatma yang mengejar cinta ke Jakarta, film ini menyuguhkan konflik budaya.
Setelah pergi dari Baduy, Fatma akhirnya kembali ke dengan membawa buah hatinya yang telah berusia 16 tahun. Lama pergi dari Baduy, dan tiba-tiba kembali, Fatma disabut dingin oleh Ambu karena menganggap meninggalkan tradisi.
Film ini bercerita bahwa setiap daerah memiliki tradisinya dan harus dijaga. Film ini juga sekaligus bentuk upaya perjuangan untuk melestarikan keberadaan masyarakat Baduy di Banten. (Jhn)
Baca juga:
4 Artis yang Pernah Perankan Tokoh Penting Indonesia di Film Layar Lebar
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Lagu 'Rayuan Perempuan Gila' Nadin Amizah Jadi Soundtrack 'Pangku', Film Debut Reza Rahadian
Putri Marino hingga Christine Hakim Bintangi 'Empat Musim Pertiwi', Film Baru Garapan Kamila Andini
Film Adaptasi Komik 'Labah-Labah Merah' tengah Digarap, Superhero Indonesia Bangkit Lagi
Kamila Andini Comeback Lewat Film 'Empat Musim Pertiwi', Siap Diumumkan Awal November 2025
‘Pelangi di Mars’ Dijadwalkan Tayang 2026: Film Sci-Fi Ambisius tentang Harapan, Teknologi, dan Kemanusiaan di Planet Merah
Film Horor Indonesia Abadi Nan Jaya Masuk Top 10 Netflix Global, Berjaya di 75 Negara
Fakta Menarik Abadi Nan Jaya: Film Horor Zombie Indonesia dengan Nuansa Kearifan Lokal
Samsara Karya Garin Nugroho Raih 3 Nominasi Asia Pasific Screen Award 2025, Intip Sinopsisnya
Diangkat dari Kisah Nyata, Film 'Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel' Siap Tayang Desember 2025
Film Horor 'Dusun Mayit' Siap Meneror di Penghujung 2025, Dibintangi Amanda Manopo hingga Randy Martin