Demo Penolakan Kunjungan PM Israel Merebak di AS
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sidang bersama Kongres Amerika Serikat. (ANTARA/Anadolu)
MerahPutih.com - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tengah menggelar kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat (AS). Namun, kadatangan Netanyahu itu mendapat penolakaan keras dari publik AS.
"Publik AS sepenuhnya menentang kunjungan ini, dan banyak anggota Kongres merasa terpaksa, meskipun mereka menerima banyak uang dari kelompok lobi, mereka merasa harus merespons publik dan tidak hadir," kata Medea Benjamin, salah satu pendiri kelompok perdamaian CODEPINK, kepada Sputnik, Rabu (24/7) waktu setempat.
Kunjungan Netanyahu ke Washington pekan ini merupakan kunjungan yang penuh ketegangan antara dua sekutu. Pemimpin Israel itu datang untuk berpidato di depan Kongres sementara AS dilanda gejolak politik ekstrem.
Hari ini, Netanyahu menyampaikan pidato di hadapan sesi gabungan Kongres di Washington, meskipun beberapa anggota Kongres tidak hadir sebagai bentuk protes.
Baca juga:
Sejumlah aksi protes juga merebak di Washington untuk menentang kunjungan Netanyahu ke Amerika Serikat dan tindakan militer Israel di Gaza dan wilayah sekitarnya.
Pagar keamanan dipasang di luar Gedung Capitol atau gedung Kongres AS menjelang pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di depan Kongres.
Ribuan orang berkumpul di ibu kota AS untuk menyatakan ketidaksetujuan mereka. Dilansir dari Antara, polisi gedung Kongres AS Capitol mengatakan mereka telah menggunakan semprotan merica terhadap beberapa pengunjuk rasa yang bertindak keras dan tidak tertib. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Presiden Lebanon Utamakan Bahasa Negosiasi Ketimbang Perang Hadapi Israel
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai