Delapan Prajurit TNI Diduga Keroyok 4 Orang Warga Depan Polres Jakpus


Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro. (Foto: Kanu)
MerahPutih.com- Aparat anggota TNI diduga mengeroyok warga sipil hingga terkapar. Bahkan, peristiwa ini terjadi di depan Polres Metro Jakarta Pusat pada Kamis (28/3) sekitar pukul 01.00 WIB.
"Ada empat orang dalam kondisi terluka dengan sejumlah orang yang melakukan penganiayaan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan dikutip di Jakarta, Jumat (29/3).
Baca juga:
TNI AD Tetapkan 13 Prajurit Tersangka Dugaan Penganiayaan KKB Papua
Keempat orang korban pengeroyokan oknumitu ialah Abdullah (26), Mamik (42), Hasan (32), dan Syefri Wahyudi (25). Peristiwa diduga dipicu aksi pengeroyokan terhadap prajurit TNI bernama Prada Lukman di Pasar Cikini pada Rabu (27/3) sekitar pukul 01.00 WIB.
Peristiwa itu diketahui oleh Ketua RT setempat dan melaporkannya ke Polsek Menteng. Mendapat laporan itu, polisi pun langsung datang ke lokasi kejadian.
"Datang melakukan evakuasi kepada korban Prada Lukman untuk dibawa ke RS sekaligus menangkap satu orang pelaku atas nama Odi," ucap Susatyo.
Pengeroyokan terhadap Prada Lukman dipicu perselisihan yang terjadi di Pasar Cikini. Diketahui, ada pedagang di pasar itu yang mempunyai anak seorang prajurit TNI.
"Kebetulan ada pedagang yang memiliki anak seorang TNI, kemudian bersama Prada Lukman ini datang ke rumahnya Odi, kemudian terjadi cekcok mulut, diteriaki maling akhirnya warga keluar, melakukan pengeroyokan," ujarnya.
Menurut Susatyo, kasus pengeroyokan terhadap Prada Lukman itu kemudian diambil alih oleh Polres Metro Jakarta Pusat. Sebab, turut melibatkan prajurit TNI.
Penyidik Polres Metro Jakarta Pusat lantas memeriksa sejumlah saksi untuk mengusut perkara tersebut. Hingga akhirnya pada Rabu sekitar pukul 17.00 WIB, polisi kembali menangkap dua tersangka pengeroyokan terhadap Prada Lukman.
Lalu, pada Kamis (28/3) dini hari, rekan-rekan Prada Lukman sesama prajurit TNI mendatangi Polres Metro Jakarta Pusat. Tujuannya, untuk memastikan para tersangka pengeroyokan telah ditangani secara serius.
Namun, kata ia, karena semakin banyak prajurit TNI yang datang, Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat menghubungi Garnisun untuk membantu memberikan pengertian. Rekan Prada Lukman sempat pulang setelah diberikan pengertian oleh pihak kepolisian dan Garnisun.
Tetapi tiba-tiba terjadi pengeroyokan terhadap empat orang di depan Polres Jakpus. Setelah itu polisi dan Garnisun mengevakuasi keempat korban pemukulan tersebut ke RS Hermina Kemayoran.
Keempat korban pengeroyokan tersebut berasal dari berbagai daerah, namun mereka tinggal dalam 1 kontrakan yang lokasinya berdekatan dengan lokasi Prada Lukman dikeroyok di Pasar Cikini.
Danpomdam Jaya/Jayakarta Brigjen Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar, mengatakan delapan oknum prajurit TNI yang diamankan.
"Mungkin nanti jumlahnya akan bertambah atau berkurang. Nanti akan kami pisah-pisahkan apakah dia terlibat langsung atau hanya ikut-ikutan," ujar Brigjen Irsyad.
Hal senada disampaikan Kadispenad Brigjen Kritomei Sianturi. Pihaknya akan menyampaikan perkembangan kasus ini. Sebab, belum diketahui jumlah oknum prajurit TNI yang terlibat dalam pengeroyokan di depan Polres Metro Jakpus pada Kamis (28/3) dini hari tadi.
"Nanti akan kami kembangkan, hasilnya akan kami umumkan," jelas Kristomei. (Knu)
Baca juga:
TNI AD Tetapkan 13 Prajurit Tersangka Dugaan Penganiayaan KKB Papua
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Prabowo Buka Suara soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Dukung Tim Investigasi Independen dan Tolak Tarik TNI dari Pengamanan Sipil

Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh

TNI Tegaskan Masa Pembakaran dan Pejarahan Saat Demo Cukup Terlatih dan Terorganisasi

TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional

Bantahan TNI Terkait 5 Kabar Yang Tuduh Ada Dugaan Keterlibatan TNI Dalam Demo

Perwira BAIS TNI ‘Nyaris’ Diciduk saat Demo Rusuh, Mabes TNI: Lagi Tugas Negara Memonitor Massa dan Pengumpulan Data

Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih

Pastikan Situasi Tetap Aman usai Demo, Kawasan Objek Vital di Solo Dijaga TNI

IPW Apresiasi Langkah Tegas TNI-Polri, Sebut Aspirasi Harus Dilakukan dengan Cara Damai

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik
