Pilgub Jabar

Dedi Mulyadi Disingkirkan, Pengamat Nilai DPP Golkar Khianati Kadernya

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 28 Oktober 2017
Dedi Mulyadi Disingkirkan, Pengamat Nilai DPP Golkar Khianati Kadernya

Dedi Mulyadi (ANTARA FOTO/Akbar Gumay)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Langkah DPP Partai Golkar mengusung Ridwan Kamil menjadi bakal calon Gubernur 2018 rupanya tak berjalan mulus. Bahkan penunjukan tersebut akan menuai pro dan kontra kedepannya. Pasalnya DPP Partai Golkar lebih mementingkan orang diluar kader.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Jakarta Ujang Komarudin mengungkapkan bahwa DPP Partai Golkar sudah mengkhianati sistem pengaderan yang tengah mereka bangun selama ini. Tidak hanya itu, pada kasus tersebut telah terjadi pergeseran pengambilan keputusan di internal elite partai berlambang pohon beringin tersebut dari sistem pengaderan sebagai dasar, ke dalam gaya pragmatis.

Ada perubahan pengambilan kebijakan politik dikatakan Ujang, dahulu Golkar selalu prioritaskan kader sendiri.

“Salah satunya Yance, elektabilitasnya di Pilgub Jabar 2013 jauh dari menjanjikan. Karena elite Golkar dulu itu tidak tersandera kepentingan, maka Yance dicalonkan Golkar, sekarang keadaannya berbeda,” bebernya.

Ujang Komarudin yang juga merupakan Direktur Indonesia Political Review, terdapat pihak-pihak di luar partai yang tidak menginginkan Dedi Mulyadi maju dalam kontestasi lima tahunan tersebut.

"Implikasinya adalah perubahan orientasi dari kader menjadi nonkader, karena tekanan itu," ungkapnya.

Di tepi lain, posisi Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi adalah bukan hanya sebagai kader, melainkan kader yang mampu menyelamatkan posisi Partai Golkar di Jawa Barat dari serangan isu nasional. Dibawah kepemimpinan Dedi ternyata Partai Golkar di Jawa Barat mampu menjaga tren kenaikan elektabilitas, berbeda dengan di daerah lain.

"Dedi Mulyadi dibesarkan Golkar dan menggunakan pengalaman politiknya untuk membesarkan Golkar di Jawa Barat. Kita tahu sendiri elektabilitas partai ini terjaga di Jawa Barat," tuturnya.

Ironisnya dilanjutkan Ujang, partai yang telah dibesarkannya itu kini malah berbalik menyakiti dirinya. Dengan demikian, kondisi ini secara psikologis membuat Dedi Mulyadi tidak betah tinggal di rumahnya sendiri.

"Golkar ini sudah menjadi rumah bagi Dedi Mulyadi. Tetapi melihat perkembangan yang saat ini terjadi, rumah itu sudah tidak membuatnya betah. Dedi kini tersakiti. Jangan lupa, dia punya kekuatan politik kader Golkar. Saya kira ini modal bagi Dedi untuk tetap maju, bisa dari PDIP atau Gerindra atau partai lainnya,” tegasnya.

Artikel ini ditulis berdasarkan laporan Yugie Prasetyo, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Bandung dan sekitarnya.

Ikuti berita-berita menarik lain seputar Pilgub Jabar dalam artikel: Tampil Berkerudung Merah, Istri Aher Minta Dukungan PDIP?

#Dedi Mulyadi #Ridwan Kamil #Pilgub Jabar #DPP Partai Golkar #Pengamat Politik
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Bahlil Lahadalia Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ungkit Peran Transmigrasi dalam 'Menjodohkan' Suku Jawa dan Papua
Ketum Golkar Bahlil Lahadalia mengusulkan Soeharto menjadi Pahlawan Nasional, menyoroti jasa program transmigrasi yang membentuk kebinekaan dan persatuan di Papua Selatan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 07 November 2025
Bahlil Lahadalia Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ungkit Peran Transmigrasi dalam 'Menjodohkan' Suku Jawa dan Papua
Indonesia
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Pemerintah harus membayar utang Whoosh senilai Rp 1,2 triliun per tahun. Pengamat pun mengatakan, bahwa ini bisa menjadi bom waktu.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Indonesia
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Presiden RI, Prabowo Subianto, ikut turun tangan saat memusnahkan barang bukti narkoba di Mabes Polri, Rabu (29/10).
Soffi Amira - Kamis, 30 Oktober 2025
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Indonesia
Polemik Sumber Air Aqua usai Disidak KDM, Komisi XIII DPR: Masyarakat Jangan Percaya Informasi Menyesatkan
Komisi XIII DPR angkat bicara soal polemik sumber air Aqua. Masyarakat dinilai perlu mengetahui fakta sebenarnya dari air yang dikonsumsi.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Polemik Sumber Air Aqua usai Disidak KDM, Komisi XIII DPR: Masyarakat Jangan Percaya Informasi Menyesatkan
Indonesia
Ramai Dana Pemprov Jabar Mengendap di Bank, Dedi Umumkan Posisi Kas Umum Daerah Tiap Pekan
Dedi petang ini mengunggah posisi RKUD terbaru lewat video dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jabar, detail sampai rupiah terkecil.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Ramai Dana Pemprov Jabar Mengendap di Bank, Dedi Umumkan Posisi Kas Umum Daerah Tiap Pekan
Indonesia
Aqua Dianggap Bohongi Konsumen soal Sumber Air, YLKI Minta Pemerintah Lakukan Audit
Aqua kini dianggap membohongi konsumen soal sumber air. YLKI pun meminta pemerintah untuk melakukan audit terhadap produsen air minum tersebut.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
Aqua Dianggap Bohongi Konsumen soal Sumber Air, YLKI Minta Pemerintah Lakukan Audit
Indonesia
Dewan Gerindra Desak BPKN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor di Subang
Temuan bahwa sumber air Aqua di Subang berasal dari sumur bor, bukan mata air pegunungan sebagaimana diklaim, merupakan persoalan serius.
Dwi Astarini - Kamis, 23 Oktober 2025
Dewan Gerindra Desak BPKN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor di Subang
Indonesia
Pabrik Air Kemasan Pakai Sumur Bor, Badan Perlindungan Konsumen Diminta Turun Tangan
Jika terbukti ada pelanggaran terhadap prinsip kejujuran dan perlindungan konsumen, ia mendesak agar langkah tegas segera diambil.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 23 Oktober 2025
Pabrik Air Kemasan Pakai Sumur Bor, Badan Perlindungan Konsumen Diminta Turun Tangan
Indonesia
Sindir Gubernur Jabar soal Uang APBD di Giro Bank, Menkeu Purbaya: Pasti Nanti akan Diperiksa BPK
Purbaya sebut penempatan dana dalam bentuk giro bank justru kurang menguntungkan karena bunga yang dihasilkan lebih kecil.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Oktober 2025
Sindir Gubernur Jabar soal Uang APBD di Giro Bank, Menkeu Purbaya: Pasti Nanti akan Diperiksa BPK
Indonesia
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
Dedi menjelaskan angka Rp 4,17 triliun yang dikutip Menkeu Purbaya merupakan data BI merujuk pada laporan keuangan per 30 September 2025, sehingga tidak mencerminkan kondisi terkini. Baca juga:
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
Bagikan