Data Internal Bocor, Samsung Larang Penggunaan AI di Gawai Pekerjanya


Cover_raksasa elektronik itu merencanakan pemblokiran sementara penggunaan alat AI generatif pada perangkat milik perusahaan. (Foto: Unsplash/Babak Habibi)
SEBULAN setelah data internal dan sensitif dari Samsung secara tidak sengaja bocor ke ChatGPT, Samsung menindak penggunaan layanan AI generatif.
Melansir TechCrunch, raksasa elektronik itu merencanakan pemblokiran sementara penggunaan alat AI generatif pada perangkat milik perusahaan yang mencakup komputer, tablet, dan ponsel. Perangkat bukan milik perusahaan yang berjalan di jaringan internal juga menjadi sasaran.
Larangan itu tidak hanya mencakup ChatGPT, tetapi juga layanan yang menggunakan teknologi AI generatif lainnya seperti Microsoft Bing dan juga Bard dari Google.
Peraturan yang pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg itu hanya akan berlaku kepada perangkat yang dikeluarkan oleh Samsung untuk pekerjanya. Artinya, pengguna ponsel, laptop, dan perangkat lain Samsung.
Baca juga:
Ilustrator Jepang Tuntut Pembuatan UU Perlindungan Karya dari AI

Namun, sampai saat ini masih belum jelas, apakah larangan tersebut sudah efektif atau kapan akan mulai berlaku.
Menurut sebuah laporan dari Bloomberg yang ditayangkan pada Senin lalu, pembatasan itu akan bersifat sementara. Itu hanya akan berlangsung hingga Samsung membangun langkah-langkah keamanan untuk menciptakan lingkungan yang aman untuk menggunakan AI generatif guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi karyawan.
“Perusahaan teknologi yang berkantor pusat di Korea Selatan itu dikatakan sedang mengembangkan alat AI internal sendiri untuk pengembangan dan penerjemahan perangkat lunak,” tulis laporan tersebut.
Chatbot AI generatif OpenAI, ChatGPT, telah mendapatkan popularitas besar di seluruh dunia sejak diluncurkan November lalu. Orang-orang bersandar padanya untuk memberi mereka jawaban berbasis teks untuk segala hal. Mulai dari penelitian dasar hingga tugas yang berkaitan dengan bisnis dan banyak lagi.
Baca juga:

Namun, beberapa keuntungan di bidang AI itu menemui hambatan yang signifikan. Selain kebocoran data hak milik ke layanan seperti yang terjadi pada Samsung bulan lalu, hambatan lainnya telah menandai potensi pelanggaran privasi data, pelanggaran hak cipta, dan ketidakakuratan dalam respons ChatGPT.
Raksasa teknologi itu awalnya mengizinkan karyawan di divisi solusi perangkat (DS), yang mengelola bisnis semikonduktor dan layarnya, untuk menggunakan AI generatif mulai 11 Maret.
Setelah kebocoran data, Samsung juga meminta staf yang menggunakan alat AI generatif di tempat lain untuk tidak mengirimkan informasi atau data pribadi apa pun yang terkait dengan perusahaan, yang dapat mengungkapkan kekayaan intelektualnya.
Salah satu masalah yang diperhatikan Samsung adalah kesulitan untuk mengambil dan menghapus data di peladen eksternal, dan data yang dikirimkan ke alat AI tersebut dapat diungkapkan kepada pengguna lain.
Berdasarkan survei internal Samsung pada April, sekira 65% peserta mengatakan menggunakan alat AI generatif membawa risiko untuk faktor keamanan. (dsh)
Baca juga:
Sutradara 'Avengers': AI Bisa Buat Film dalam Dua Tahun Mendatang
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Harga Huawei Pura 80 Series di Indonesia, Segera Rilis dengan Desain Elegan dan Baterai Tahan Lama

Huawei Pura 80 Ultra Punya Kamera Telefoto Ganda, Bisa Zoom Jarak Jauh Tanpa Buram!

Desainnya Bocor, Samsung Galaxy S26 Pro Disebut Mirip Seri Z Fold

iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025

Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih
