Dampak Debu Vulkanis bisa Sebabkan ISPA
Berbahaya buat pernapasanmu. (Foto: Unsplash/engin akyurt)
SALAH satu hal yang dikhawatirkan saat erupsi atau gunung meletus adalah debu vulkanisnya yang bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Dalam hal ini adalah erupsi di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu (4/12) sore. Gunung dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu mengalami erupsi yang disertai panas guguran dan hujan abu vulkanis cukup tebal.
Mengutip laman ANTARA, Minggu (5/12), Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, risiko penyakit lainnya juga bisa muncul seperti infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia dan bronchitis, alergi, radang atau pada mata dan kulit, serta gangguan saluran pencernaan.
“Perlu diwaspadai perburukan dari penyakit kronik baik karena daya tahan tubuh yang turun mau pun karena stres atau lalai makan obat,” ungkapnya.
Baca juga:
Anjing Pelacak Dilibatkan Cari Korban di Lereng Gunung Semeru
Tjandra yang juga pernah menjabat sebagai Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes dan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu mengatakan, bukan tidak mungkin awan panas dapat terinhalasi ke dalam paru yang disebut trauma inhalasi.
“Mungkin perlu tindakan bronkoskopi. Selain itu juga dapat terjadi berbagai cedera seperti patah tulang, luka, dan sebagainya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tjandra menyarankan langkah pencegahan yang bisa dilakukan akibat asap dan debu vulkanis, yakni menghindari keluar rumah atau lokasi pengungsian bila tidak sangat diperlukan, khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah terdampak. Tetapi jika terpaksa keluar rumah, gunakan pelindung seperti masker.
Masker yang dianjurkan Palang Merah Indonesia, yakni masker N95. Kamu juga bisa menggunakan sapu tangan atau pakaian untuk menutup mulut dan hidung.
Baca juga:
Selanjutnya, tutuplah sarana air atau sumur gali terbuka dan penampungan air lainnya agar tidak terkena debu. Jangan lupa juga cuci bersih semua makanan, buah, dan sayur. Masyarakat diminta segera mencari pengobatan ke sarana pelayanan kesehatan bila terdapat keluhan kesehatan seperti batuk, sesak napas, dan iritasi pada mata atau kulit.
“Bagi masyarakat yang memiliki penyakit kronik, pastikan obat rutin harus selalu dikonsumsi,” pesan Tjandra.
Abu vulkanis, selain membahayakan saluran pernapasan, juga tidak baik bagi kesehatan mata. Cuci bersih mata dengan air bersih jika terkontaminasi. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Permukiman Warga Tidak Terdampak Banjir Lahar Hujan Gunung Semeru
Alarm dari Puncak Abadi Para Dewa! Gunung Semeru Enam Kali Erupsi Sejak Semalam, Tinggi Letusan Capai 1,2 Km
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
BMKG Kirim Sinyal Bahaya, Pendakian Semeru Ditutup Tanpa Batas Waktu yang Jelas
Gunung Semeru 4 Kali Erupsi hingga Minggu Sore, Tinggi Letusan sampai 1 Km
Semeru Masih Terus Erupsi, Hari Ini 16 Kali Batuk Letusan Tertinggi 4,7 KM
Gunung Semeru 8 Kali Erupsi Selasa Dini Hari sampai Pagi, Tinggi Letusan hingga 1 Km
Bupati Lumajang Perpanjang Status Tanggap Darurat Erupsi Gunung Semeru hingga 2 Desember
PVMBG Larang Masyarakat Beraktivitas Radius 20 Kilometer dari Puncak Semeru, Petugas Catat 44 Kali Gempa Letusan Selama 6 Jam Terakhir
Semeru Hantam 204 Hektare Lahan Pertanian Warga, BNPB Ungkap Tiga Orang Luka Berat Terjebak Material Vulkanik