Daftar Tunggu Mobil Listrik Rolls-Royce Mencapai 2 Tahun
Pembuatan Rolls-Royce Spectre memakan waktu 15 bulan. (Foto: Rolls-Royce)
MOBIL buatan Rolls-Royce selalu sarat akan penantian, karena pabrikannya menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menciptakannya. Terutama Rolls-Royce yang masih menggunakan tangan-tangan pengrajin ahlinya, di setiap proses pengerjaan kendaraan yang mereka jual, agar pelanggan merasa lebih istimewa.
Tak jarang, proses pengerjaan untuk satu buah Rolls-Royce bisa menghabiskan waktu sekitar 12 hingga 15 bulan, dan tak terkecuali mobil listrik terbaru mereka. Laman Inside EVs menyebutkan, daftar tunggu untuk Rolls-Royce Spectre kini bisa mencapai dua tahun. Pesan sekarang, tiba di rumah 2025.
Permintaan untuk kendaraan listrik mewah itu melampaui apa yang mampu Rolls-Royce kerjakan. Namun, CEO Rolls-Royce menekankan pihaknya ingin agar pelanggan tidak menunggu terlalu lama, setidaknya 15 bulan adalah masa tunggu maksimal untuk Rolls-Royce Spectre.
Baca juga:
Rolls Royce Rilis Boat Tail Ketiga, Mobil Spesial untuk Para Sultan
"Niat kami adalah 15 bulan. Dalam waktu jangka menengah hingga jangka panjang kita mungkin akan melihat lonjakan, tentu saja, tetapi niat saya bukanlah agar klien harus menunggu bertahun-tahun hingga mereka menerima salah satu dari produk kami," kata CEO Rolls-Royce Torsten Muller-Otvos.
Ia menambahkan, klien tidak akan menghargai waktu tunggu hingga bertahun-tahun, bahkan tiga hingga lima tahun, terlebih bila mobil itu belum secara resmi diluncurkan. Menurut Torsten, itu adalah skema perencanaan produksi yang buruk, dan Rolls-Royce tidak ingin melakukan itu.
Torsten juga mempelajari kesalahan masa lal perusahaan, terutama dengan konsep kendaraan listrik masa lalu mereka, seperti 102EX dan 103EX. Maka, melalui apa yang sudah mereka coba lakukan di masa lalu, Rolls-Royce coba perbaiki di Spectre, dan tentu lewat bantuan pendapat dari klien mereka.
Baca juga:
Rolls-Royce Akhiri Produksi Dawn
"Kami belajar banyak tentang daya tempuh. Kami belajar banyak tentang cara pengisian, durasi pengisian tenaga. Kami jelas tidak ingin menjadi nomor satu dalam daya tempuh, tapi kami rasa daya tempuh 500 kilometer sudah cukup untuk mobil dan klien kami," tambah Torsten.
Salah satu alasan Rolls-Royce tidak ingin menciptakan mobil dengan daya tempuh tinggi adalah karena mereka ingin mempertahankan bentuk bodi mobil yang cantik. Bobot juga menjadi salah satu pertimbanga penting, mengingat Royce dikenal sebagai mobil-mobil berbobot tinggi.
"Keputusan jelas kami adalah kami ingin mempertahankan grille Pantheon karena ini adalah bagian penting dari Rolls-Royce. Semua klien yang memesan Spectre juga sangat antusias tentang hal itu, tentu saja," pungkas Torsten. (waf)
Baca juga:
Mengintip Mewahnya Rolls-Royce 'Koa Phantom'
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Tsunami Kendaraan Listrik 2025 Segera Usai, Pakar ITB Ramal Bakal Terjadi 'Kiamat Kecil' Buat EV Impor
VinFast Resmikan Pabrik Kendaraan Listrik di Subang, Tegaskan Komitmen Lokalisasi di Indonesia
Riding Bareng hingga Sharing Session, 'Sowan Nyaman' Rangkul Komunitas Motor Matic
Tingkatkan Penjualan Mobil Listrik, Kemenperin Tetap Siapkan Insentif di 2026
Menilik Deretan Mobil Baru Mejeng di Ajang Otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week 2025
Berakhir Besok, ini Daftar Mobil Listrik dan Motor yang Bisa Dijajal di GJAW 2025
Mengusung Filosofi Travel+, JETOUR T2 Siap Jadi Partner Adventure di Indonesia
Jajal Kendaraan Listrik Tanpa Keluar Gedung, GJAW 2025 Tawarkan EV Test Drive Indoor
5 Mobil SUV yang Meluncur di GJAW 2025, Ada Suzuki Grand Vitara hingga BJ30 Hybrid FWD
3 Mobil Hybrid Suzuki yang Rilis selama 2025, Siap Jadi Primadona Baru!