Cybersickness saat Bermain Game dan Cara Mengatasinya

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 04 Mei 2023
Cybersickness saat Bermain Game dan Cara Mengatasinya

Cybersickness akan emmbuatmu merasa pusing dan mual. (Foto: Freepik/Diana Grytsku)

Ukuran:
14
Audio:

"PERINGATAN! Berhenti bermain jika merasakan pusing, mual, atau sensitif terhadap cahaya karena bisa menyebabkan kejang. Mohon segera mencari bantuan.”

Para gamer pasti familiar dengan kalimat tadi. Biasanya kalimat ini tersua di awal permainan, sebelum masuk ke menu permainan. Kebanyakan pemain sering mengabaikan peringatan tersebut, padahal efek yang ditimbulkan bisa serius.

Efek akibat bermain gim yang menimbulkan kejang dan badan tak enak disebut cybersickness. Biasanya berupa rasa mabuk dari pengalaman virtual seperti gim komputer.

Namun, tidak semua gim yang kamu mainkan akan merasakan cybersickness atau motion sickness. Beberapa gim bisa kamu mainkan selama berjam-jam tanpa merasakan cybersickness sama sekali.

Baca juga:

Wow! Mod Hadirkan Benang Merah Bloodborne di Elden Ring

cybersickness
Jangan mengabaikan peringatan cybersickness. (Foto: Hoyolab Genshin Impact)

Mengutip Science Daily, peneliti dari University of Edinburgh mengkaji penggunaan latar musik dalam gim. Mereka meneliti secara acak dengan memberikan partisipan gim dengan latar musik yang ceria dengan gim yang tidak memiliki musik menyenangkan.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa musik yang menyenangkan secara signifikan menurunkan intensitas cybersickness secara keseluruhan.

Musik yang menyenangkan dan menenangkan secara substansial menurunkan intensitas gejala yang berhubungan dengan mual.

Sebaliknya, gim yang tidak memiliki musik pengiring menyenangkan membuat partisipan mengalami cybersickness.

Saat mengalami cybersickness, para partisipan mengalami penurunan skor tes memori verbal dan penurunan ukuran pupil. Ini juga secara signifikan memperlambat waktu partisipan bereaksi dan membaca.

Baca juga:

Nintendo: Konsol Switch yang Lama Tidak Diisi Daya Bisa Rusak

cybersickness

Cybersickness dapat berisiko berbahaya hingga kejang. (Foto: Tangkapan layar)

Selain itu, para peneliti juga menemukan jam terbang bermain gim yang lebih tinggi juga memiliki tingkat cybersickness lebih rendah daripada non-gamer.

“Studi kami menyarankan musik yang menenangkan atau menyenangkan sebagai solusi untuk mengurangi cybersickness jika ingin pengalaman gim yang imersif. Selain itu, cybersickness untuk sementara dapat mengganggu keterampilan berpikir seseorang dan memperlambat waktu reaksi mereka,” kata Dr Sarah E MacPherson.

Ia melanjutkan, perkembangan musik dapat mendorong realitas virtual untuk digunakan secara lebih luas dalam lingkungan pendidikan dan klinis.

Jika gim yang kamu mainkan tidak memiliki latar musik yang menyenangkan, kamu bisa menyetel lagu menenangkan sambil bermain gim agar menghindari cybersickness. (kmp)

Baca juga:

Meta Quest Gaming Showcase Digelar pada 1 Juni 2023

#Kesehatan #Game
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
Jadwal MPL ID Season 16 Week 4 Hari Ini: Simak Jadwal Lengkap dan Analisanya
Dewa United dan Geek Fam, sedang berjuang keras mengumpulkan poin
Angga Yudha Pratama - Minggu, 14 September 2025
Jadwal MPL ID Season 16 Week 4 Hari Ini: Simak Jadwal Lengkap dan Analisanya
Indonesia
Roblox Jadi Ekstrakurikuler SMP di Solo, Walkot Respati Sebut Jadi Edukasi Menarik
Pemkot Solo melakukan kontrol supaya anak-anak bisa mengambil sisi positifnya.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Roblox Jadi Ekstrakurikuler SMP di Solo, Walkot Respati Sebut Jadi Edukasi Menarik
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Fun
Genshin Impact Rayakan Anniversary Ke-5, Nod-Krai Resmi Dibuka
Pembaruan ini akan membawa petualangan makin seru.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
Genshin Impact Rayakan Anniversary Ke-5, Nod-Krai Resmi Dibuka
ShowBiz
Adaptasi Game Thriller 'Exit 8' Hadir di Layar Lebar: Misteri, Anomali, dan Ketegangan di Stasiun Bawah Tanah Tokyo
Film Exit 8 diadaptasi dari game populer yang telah mendapatkan jutaan download.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 September 2025
Adaptasi Game Thriller 'Exit 8' Hadir di Layar Lebar: Misteri, Anomali, dan Ketegangan di Stasiun Bawah Tanah Tokyo
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan