Kesehatan

COVID-19 Ganggu Kesuburan Pria

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Sabtu, 28 November 2020
COVID-19 Ganggu Kesuburan Pria

COVID-19 berkembang. (Foto: unsplash/ fusion medical animation)

Ukuran:
14
Audio:

COVID-19 dapat menyebabkan gangguan pernapasan hingga hilangnya indera perasa dan penciuman. Namun, ditemukan beberapa studi ilmiah terbaru yang mengungkapkan perkembangan virus ini.

Hasil studi ilmiah tersebut menunjukkan COVID-19 dapat memengaruhi kesuburan pria. Tidak hanya itu, studi lain juga menyebutkan perawatan plasma darah tidak memiliki dampak bagi pasien COVID-19.

Baca juga:

6 Fase Pandemi COVID-19 yang Dilewati Sebelum Kembali Traveling

Dilansir dari laman Times Of India, berikut tiga studi baru mengenai virus dari Wuhan ini:

1. Perawatan plasma darah tidak menunjukkan manfaat pada pasien COVID-19

Terapi plasma darah tidak berpangaruh bagi pasien COVID-19. (Foto: wgbh.com)

Dalam The New England Journal of Medicine, para peneliti asal Argentina menjelaskan terapi plasma ternyata tidak meningkatkan status kesehatan pasien. Padahal terapi ini dipercaya dapat memberikan antibodi.

Penelitian ini dilakukan dengan memberi plasma darah secara acak ke 333 pasien dengan pneumonia COVID-19 yang sudah parah. Setelah 30 hari, hasil penelitian tersebut menjelaskan tidak ditemukan perbedaan yang signifikan secara statistik pada kesehatan pasien di rumah sakit.

Namun menurut pemimpin studi Dr. Ventura Simonovich dari rumah sakit Italiano de Buenos Aires, masih ada kemungkinan terapi plasma dapat membantu pasien yang melakukan pengobatan lebih awal untuk penyakit mereka.

2. COVID-19 ganggu kesuburan pria

Penelitian terbaru juga mengatakan COVID-19 berdampak pada kesuburan pria. (Foto: unsplash/trnavskauni)

Tim peneliti dari Tiongkok menjelaskan virus Corona dapat berdampak bagi kesuburan pria. Penelitian yang dilakukan pada awal 2020 menemukan beberapa sistem kekebalan pasien COVID-19 menyerang testis dan menyebabkan peradangan parah.

Baca juga:

Foto Senyum untuk Tenangkan Pasien COVID-19

Tim peneliti tersebut menemukan kerusakan yang signifikan pada bagian dasar testis 12 pria yang meninggal karena virus ini. "Kemungkinan COVID-19 merusak testis dan berdampak pada kesuburan. Kami perlu evaluasi fungsi kelenjar reproduksi pada pria yang terinfeksi, yang telah pulih dan juga yang menginginkan kesuburan," demikian menurut tim peneliti.


3. Mutasi tidak membantu penyebaran virus Corona lebih cepat

Mutasi D614G tidak mengganggu manfaat vaksin COVID-19. (Foto: unsplash/cdc)

Dalam jurnal Nature Communications, para ilmuwan menggunakan kumpulan data global virus 46.723 pasien COVID-19 dari 99 negara. Hasilnya terdapat lebih dari 12.700 mutasi pada virus genetik.

"Untungnya kami menemukan tidak satu pun dari mutasi ini yang membuat COVID-19 menyebar lebih cepat," Kata peneliti Lucy Van Dorp dari Institut Genetika Universitas College London (UCL).

Seorang professor UCL, Francois Balloux menyatakan ada satu mutasi yang disebut sebagai D614G memang meningkatkan penyebaran virus. Ia menambahkan temuannya untuk saat ini tidak menimbulkan ancaman untuk vaksin COVID-19. (scp)

Baca juga:

Rusia Nyatakan Punya Vaksin COVID-19 Akhir 2020

#Kesehatan #Info Kesehatan #COVID-19 #Virus Corona #Pasien Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan