6 Fase Pandemi COVID-19 yang Dilewati Sebelum Kembali Traveling


Menunggu kembali traveling (Foto: Pixabay/Free-Photos)
PANDEMI virus corona baru atau COVID-19 memang membuat banyak sektor terpuruk. Namun bukan berarti hal ini tak memiliki akhir. Industri pariwisata diyakini akan bangkit ketika badai COVID-19 mereda. Tapi kapan situasi kembali normal dan membuat orang mulai melancong lagi?
Dilansir dari siaran resmi Pegipegi, berikut ini enam fase menuju 'aman' di dunia wisata.
Baca juga:
Fase 1: Mulai Resah (Januari-Februari 2020)

Virus corona baru memang sudah terdengar sejak akhir tahun 2019. Ia muncul pertama kali di Provinsi Wuhan, Tiongkok. Sayangnya saat itu masyarakat Indonesia belum menyadari akan bahaya virus ini hingga awal tahun 2020.
Ketika virus mulai menyebar ke beberapa negara seperti Italia, Brasil, Denmark, Belanda, Malaysia, Aljazair, Amerika, Korea Selatan dan lain-lain, masyarakat mulai resah. Karena cepat atau lambat virus itu pasti datang ke Indonesia.
Fase 2: Panik (Maret 2020)

Di bulan ini, tepatnya pada tanggal 2 Maret, Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua orang yang telah positif terinfeksi COVID-19. Ini adalah kasus pertama yang terdata di Indonesia.
Pengumuman tersebut membuat masyarakat mulai panik. Apalagi semenjak pengumuman, pasien yang positif terinfeksi terus bertambah. Khususnya di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Di saat yang sama barang-barang untuk menangkal virus corona seperti masker, hand sanitizer hingga suplemen vitamin C mulai laku keras.
Fase 3: Mulai menerima keadaan (Maret-Mei 2020)

Seiring berjalannya waktu, virus corona baru semakin menyebar ke segala penjuru Tanah Air, seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, NTB, Makassar hingga Papua. Karena hal itu pula pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menghentikan penyebaran COVID-19.
Baca juga:
Di fase ini, banyak masyarakat yang menghadapi masa sulit, terlebih dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pengusaha travel pun menjadi salah satu yang kena dampak paling besar. Banyak masyarakat yang terpaksa mengubah jadwal kepergian.
Namun di balik masa yang sulit ini, masyarakat semakin terketuk hatinya untuk saling membantu. Akan banyak orang peduli terhadap lingkungan sekitar. Donasi-donasi yang diberikan individu ataupun instansi terus mengalir. Orang-orang juga menjadi lebih menghargai kebersihan dan kesehatan.
Fase 4: Mengatur ulang (Juni-Juli 2020)

Di pertengahan tahun nanti, jika masyarakat terus melakukan upaya pencegahan dan mengikuti aturan pemerintah secara disiplin, bukan hal yang tak mungkin jika keadaan mulai membaik. Setiap individu ataupun organisasi akan memulainya dari awal, tanpa terkecuali di sektor travel.
Meski masih ada yang belum beroperasi sepenuhnya, namun beberapa maskapai akan memulai membuka rute penerbangan meski hanya ke beberapa tujuan saja. Mereka akan lebih mengutamakan destinasi pilihan yang sering dipilih untuk perjalanan bisnis. Kemungkinan di fase ini masyarakat mulai kembali bekerja dan beraktivitas secara normal.
Fase 5: Adaptasi (Agustus-September 2020)

Masyarakat akan terus beradaptasi pasca pandemi. Di fase ini banyak yang mulai memberanikan diri menjalani rutinitas sedia kala, mulai dari bekerja, bersosialisasi hingga traveling, terutama untuk destinasi wisata di dalam negeri.
Sementara di pihak penyedia jasa transportasi, terutama maskapai penerbangan, akan ada regulasi yang besar dan ketat. Selain pemeriksaan tiket, boarding pass, KTP/paspor dan bagagi, kamu akan diminta untuk melakukan tes suhu, tes COVID-19 hingga membawa surat kesehatan dari dokter.
Fase 6: Pemulihan (Oktober-Maret 2021)

Akan ada masa pemulihan usai pandemi, dan diprediksi akan terjadi pada bulan Oktober 2020 hingga Maret 2021. Masyaraat sudah mulai merasa aman melakukan aktivitas di luar rumah. Begitupun di sektor wisata.
Meski belum pulih 100 persen, setidaknya hotel atau villa favorit akan mulai kembali beroperasi. Kota-kota yang awalnya memang menjadi tujuan liburan pun akan terus kedatangan para pelancong. (Yni)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Liburan Seru di Luar Negeri, Cobain Airbnb Experiences mulai dari Malaysia hingga Jepang

WNI Kini Bisa Kunjungi China Tanpa Visa, ini Syarat yang Wajib Dipenuhi

Airbnb Kenalkan Layanan Terbaru untuk Pengalaman Menginap yang Lebih Seru

Tripadvisor Umumkan 10 Pantai Terbaik Dunia 2025, Salah Satunya Ada di Bali

Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

Airbnb Paparkan Tren Pariwisata Indonesia 2025, Gen Z Senangi Petualangan, Pengalaman Unik, dan Keberlanjutan

Liburan Petualangan nan Menantang di Australia Barat

Solo Traveling Jadi Ekspresi Self-Love di Hari Valentine, Jepang Destinasi Paling Favorit

Traveling di 2025, Pelancong Mencari Petualangan Alam

Wisata Halal Nyaman dan Terjangkau ke Luar Negeri Makin Banyak Diminati
