Cinta Mega Main Game saat Rapat Paripurna, Gembong: Gak Etis

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 21 Juli 2023
Cinta Mega Main Game saat Rapat Paripurna, Gembong: Gak Etis

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono. (Foto: MP/Asropih)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Perilaku anggota DPRD DKI Jakarta Cinta Mega diduga main game saat rapat paripurna dinilai tidak pantas dan merusak citra legislator Ibu Kota.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI, Gembong Warsono mengatakan, mestinya wakil rakyat memperhatikan rapat yang tengah berlangsung, bukan malah asyik main game.

"Kalau ditanya menurut saya ya gak etis, karena begini gak etis ya gak etis karena itu di paripurna," kata Gembong Warsono di Jakarta, yang dikutip Jumat (25/7).

Baca Juga:

Cinta Mega Akui Main Game Candy Crush sebelum Rapat Paripurna DPRD DKI

Terkait kasus ini, ucap Gembong, pihaknya langsung memanggil Cinta Mega untuk mengklarifikasi dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Dalam panggilan itu, Cinta beralibi bahwa dirinya hanya main game bukan judi slot, seperti yang berkembang di masyarakat.

"Tetapi saya panggil yang bersangkutan. Saya tanya tetapi memang jawabannya rasional karena informasi dari teman media mbak Cinta main slot?" urainya.

"'Enggak Mas, saya tuh main game karena tadi paripurna kan nunggu lama banget untuk menghilangkan kejenuhan saya main game', jawabannya seperti itu," ujar Gembong menyambungkan.

Anggota DPRD DKI Cinta Mega (setelan merah muda) saat rapat di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, pada Kamis (20/7). (Foto: MP/Asropih)
Anggota DPRD DKI Cinta Mega (setelan merah muda) saat rapat di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, pada Kamis (20/7). (Foto: MP/Asropih)

Kendati demikian, Sekretariat DPD PDI Perjuangan ini menegaskan bahwa apa yang dilakukan Cinta Mega sungguh memalukan, karena main gawai ketika kegiatan resmi lembaga pemerintah.

"Saya langsung panggil dan meminta klarifikasi karena bagi saya gak etis, apa pun alasanmu gak etis namanya itu paripurna," paparnya.

Baca Juga:

Anggota DPRD DKI Ketahuan Main Game ketika Rapat Paripurna

Gembong berujar bahwa Cinta Mega sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf, lantaran sudah buat malu lembaga terhormat DPRD khususnya Fraksi PDI Perjuangan.

"Sudah mengakui gitu, 'Iya Mas maaf saat itu jenuh saya'," tuturnya.

Lebih lanjut, Gembong mengimbau kepada anggota parlemen Kebon Sirih terlebih Fraksi PDIP untuk tidak sibuk main gadget ketika rapat sedang berjalan.

"Iya ini kan akhirnya menjadi pembelajaran bagi kita semua, bahwa yang namanya paripurna kita gak sembarangan kayak gitu," urainya.

"Soal etika kan kita hidup bersama-sama termasuk saya, semoga ini pertama dan terakhir untuk kita semua," lanjut Gembong. (Asp)

Baca Juga:

Anggota DPRD DKI Ungkap Temuan Baru Kasus Dugaan PPSU Dipaksa Utang ke Pinjol

#DPRD DKI Jakarta #PDIP
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Tragedi Kebakaran Gedung Terra Drone, DPRD DKI Minta Pemprov Perkuat Standar Keselamatan
DPRD DKI meminta Pemprov memperkuat standar keselamatan usai terjadinya insiden kebakaran di Gedung Terra Drone, Cempaka Putih.
Soffi Amira - Rabu, 10 Desember 2025
Tragedi Kebakaran Gedung Terra Drone, DPRD DKI Minta Pemprov Perkuat Standar Keselamatan
Indonesia
Insiden Kebakaran Gedung Terra Drone, DPRD DKI Minta Pemprov Cek Sertifikat Laik Gedung di Jakarta
Insiden kebakaran gedung Terra Drone jadi sorotan. DPRD DKI meminta Pemprov untuk mengecek sertifikat laik bangunan di Jakarta.
Soffi Amira - Rabu, 10 Desember 2025
Insiden Kebakaran Gedung Terra Drone, DPRD DKI Minta Pemprov Cek Sertifikat Laik Gedung di Jakarta
Indonesia
Fenomena Gunung Es Kekerasan Anak di DKI Bikin Merinding, DPRD Tekankan Tiga Jurus yang Wajib Sekolah Jalankan
Rio mendorong adanya pelatihan teknis intensif bagi kepala sekolah, guru, anggota TPPK/PPK
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 Desember 2025
Fenomena Gunung Es Kekerasan Anak di DKI Bikin Merinding, DPRD Tekankan Tiga Jurus yang Wajib Sekolah Jalankan
Indonesia
DPRD DKI Minta Pemprov Tuntas Tangani Kebocoran Tanggul
Jangan sampai penanganan limpasan air laut ke daratan hanya ramai di media sosial.
Dwi Astarini - Kamis, 27 November 2025
DPRD DKI Minta Pemprov Tuntas Tangani Kebocoran Tanggul
Indonesia
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Ariyadi menegaskan bahwa menyeret-nyeret PDIP dalam narasi yang tidak berdasar hanya menunjukkan upaya memutarbalikkan fakta
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 22 November 2025
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Indonesia
Aria Bima Ingatkan Mahasiswa Penggugat UU MD3 Soal Sistem Pengambilan Keputusan di Lembaga Legislatif
Politisi PDIP ini menduga tuntutan tersebut lahir dari narasi dan persepsi negatif di publik mengenai kinerja DPR
Angga Yudha Pratama - Jumat, 21 November 2025
Aria Bima Ingatkan Mahasiswa Penggugat UU MD3 Soal Sistem Pengambilan Keputusan di Lembaga Legislatif
Indonesia
Sulit Diimplementasikan, DPRD DKI Hapus Aturan Larangan Penjualan Rokok Dekat Sekolah
DPRD DKI Jakarta menghapus aturan larangan penjualan rokok di dekat sekolah. Jadi, pasal ini tak masuk dalam Perda tentang Kawasan Tanpa Rokok.
Soffi Amira - Jumat, 21 November 2025
Sulit Diimplementasikan, DPRD DKI Hapus Aturan Larangan Penjualan Rokok Dekat Sekolah
Indonesia
DPRD DKI Desak Penyaringan Konten Kekerasan, Minta Pemprov Gandeng Komdigi untuk Hindari Overblocking
DPRD DKI mendorong Pemprov menggandeng Komdigi untuk merumuskan aturan penyaringan konten kekerasan, tanpa membatasi akses internet bagi pelajar.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 19 November 2025
DPRD DKI Desak Penyaringan Konten Kekerasan, Minta Pemprov Gandeng Komdigi untuk Hindari Overblocking
Indonesia
DPRD DKI Baru Sahkan 2 Rapeda Jadi Perda, Salahkan Kurangnya Disiplin Waktu
DPRD DKI Jakarta menargetkan 13 raperda akan disahkan menjadi perda pada 2025.
Dwi Astarini - Selasa, 18 November 2025
DPRD DKI Baru Sahkan 2 Rapeda Jadi Perda, Salahkan Kurangnya Disiplin Waktu
Indonesia
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
PSI menilai wacana pembatasan game online usai kasus SMAN 72 hanya mencari kambing hitam. Justin Adrian menegaskan orang tua harus bertanggung jawab atas anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 15 November 2025
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
Bagikan