Cerita Pramono Pertama Kali Hadapi Banjir Setelah 4 Bulan Menjabat, Tidak Bisa Tidur Tangani Banjir


Warga menggunakan pelampung ban dalam melewati banjir di Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (6/7/2025). Menurut data BPBD DKI Jakarta, banjir akibat luapan Kali Ciliwung menggenangi 51 RT di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan dengan ketinggian 6
MerahPutih.com - Banjir yang melanda sejumlah wilayah Jakarta perlahan-lahan mulai surut setelah pada hari Minggu (6/7) Jakarta dilanda hujan deras.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan, hingga Senin (7/7) pukul 10.00 WIB terdapat 91 Rukun Tetangga (RT) terendam banjir.
Gubernur DKI Pramono Anung Wibowo mengaku sampai tidak bisa tidur karena mengatasi banjir di Jakarta pada Minggu (6/7) malam.
Ia mengaku baru pertama kali menghadapi banjir secara bersamaan selama empat bulan menjabat sebagai Gubernur Jakarta.
Baca juga:
Pramono Klaim Banjir Jakarta Akibat Kiriman Air dari Bogor
“Yang pertama adalah banjir kiriman, yang kedua adalah banjir karena curah hujan yang ada di Jakarta, yang ketiga pas bersamaan rob permukaan air lautnya naik,” kata Pramono.
Terkait penanganan banjir rob, Pramono menjelaskan, air laut Jakarta baru turun sekitar pukul 22.30 WIB pada Minggu (6/7) malam.
Karenanya, mata Pramono, baru saat itulah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggunakan 600 pompa yang dimiliki. Namun karena terlalu banyaknya air, 10 pompa yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta terbakar.
“Karena jam 22.30 WIB itu, sebenarnya belum bisa dipompa, tapi kalau tidak dipompa, mohon maaf, semalam itu beberapa daerah yang strategis pasti akan tergenang,” kata Pramono.
Untuk melindungi daerah strategis seperti Bundaran HI, Istana Negara dan lain sebagainya, akhirnya Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk tetap memompa air secara perlahan.
Pramono bersyukur, pukul 00.00 WIB banjir tersebut sudah tertangani dengan baik dan pagi ini seluruh kegiatan dan lalu lintas bisa berjalan lancar.
Pramono mengaku terus berkomunikasi dengan seluruh wali kota Jakarta untuk bersama-sama memantau banjir.
BPBD DKI Jakarta telah mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pramono Anung Akui Jakarta Krisis Lahan Pemakaman, Minta TPU Baru Segera Dibuka

Pramono Minta Lelang Proyek di Jakarta Dipercepat, Bakal Digelar November-Desember

Krisis Lahan Makam Jakarta, Solusi Tumpang dan Wacana Teknologi Kuburan Instan

Pramono Anung Bikin Aturan Lelang Kilat November-Desember, Siap-siap Proyek Infrastruktur Langsung Tancap Gas di Awal Tahun Baru

Jalur Pantura yang Hubungkan Semarang dan Demak Masih Terendam Banjir Kamis Pagi, Ketinggian Air hingga 70 Cm

Banyak Motor Mogok Imbas Banjir Pantura Semarang-Demak, Polisi Imbau Cari Jalur Alternatif

Hari Santri 2025, Gubernur Pramono Anung: Santri Adalah Penjaga Moral dan Motor Peradaban Bangsa

Soal Uang Pemprov DKI Rp 14,6 Triliun Ngendap di Bank, Pramono: 1.000 Persen Betul

TPU Jakarta Penuh, Para Leluhur Siap-siap Naik Level! Pramono Anung Pertimbangkan Buat Kuburan Vertikal

Anggaran Jakarta 'Disunat' Rp 15 Triliun, Pramono Didesak Segera Nego Menteri Purbaya
