Cerita Dosen ASN, Mengajar 5 Tahun Tak Kunjung Dapat Tunjangan Kinerja
 Ananda Dimas Prasetya - Senin, 03 Februari 2025
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 03 Februari 2025 
                Demo di Patung Kuda. (Foto: MerahPutih.com/Kanu)
MerahPutih.com - Aliansi Dosen Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (Adaksi) menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, pada Senin (3/2).
Aksi ini bertujuan untuk menyuarakan tuntutan mereka terkait ketidakjelasan pemberian tunjangan kinerja (tukin) yang hingga kini belum mendapat kepastian dari pemerintah.
Para dosen meminta agar tukin dosen dibayarkan sejak 2020, mengingat sudah ada dasar hukum yang lengkap, termasuk Undang-Undang, Perpres, dan Peraturan Menteri yang mengatur hak tersebut.
Namun, sejak 2020 hingga 2024, hak mereka tidak diberikan, yang menjadi masalah besar di bawah kepemimpinan Menteri Nadiem Makarim.
"Selama lima tahun, hak kami tidak diberikan. Ini adalah tuntutan pertama kami," ujar salah satu perwakilan dosen dalam aksi tersebut, Fatimah.
Baca juga:
Tuntutan lainnya, para dosen meminta agar tukin 2025 segera dibayarkan untuk semua dosen ASN Kemdiktisaintek, tanpa pengecualian. Baik dosen di PTN Satker, BLU, BHMN, maupun dosen PNS yang bertugas di perguruan tinggi swasta.
Fatimah juga menekankan pentingnya keadilan dalam pemberian tunjangan kinerja untuk semua dosen, termasuk yang telah mengabdi lama.
"Kami ingin semua dosen ASN Kemdiktisaintek mendapatkan hak yang sama tanpa diskriminasi. Sejak 11 tahun yang lalu, kami tidak diberi tahu tentang hak kami," tambahnya.
Baca juga:
Ratusan Dosen Demo di Istana Negara, Tuntut Pemerintah Bayar Tunjangan Kinerja
Selain itu, para dosen juga mendesak agar pemerintah segera membayar tukin dosen sejak 2020, dengan total yang bisa mencapai Rp 300 juta hingga Rp 1 miliar per dosen selama lima tahun terakhir.
Fatimah menyebutkan bahwa gaji pokok para dosen hanya sekitar Rp 3 juta, jauh lebih rendah dibandingkan dengan tunjangan yang diterima dosen di kementerian lain, yang bisa mencapai Rp 4 juta hingga Rp 15 juta setiap bulan.
"Tukin dosen di kementerian lain sudah dibayarkan sejak 2011. Sedangkan kami, yang mengabdi di Kemdiktisaintek, tidak pernah mendapat hak tersebut," tambah Fatimah.
Ketua Koordinator Nasional (Kornas) Adaksi Anggun Gunawan menjelaskan, Tukin for All menjadi slogan utama dalam aksi ini, yang menunjukkan komitmen para dosen untuk mendapatkan hak yang sama, tanpa diskriminasi.
“Perjuangan ini bukan hanya tentang uang, tetapi tentang martabat dunia akademik,” tutup Anggun. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ribuan Guru Honorer Madrasah Swasta Demo di Monas, Tuntut Kesetaraan Pengangkatan PPPK
 
                      TransJakarta Arah Monas Dialihkan Imbas Demo Guru Madrasah, Halte Balai Kota & Gambir Tutup
 
                      Polisi Kerahkan 1.597 Anggota tak Bersenjata untuk Jaga Ketat Demo Buruh di Kawasan Istana Negara
 
                      Kasus Dugaan Penghasutan Delpedro Marhaen Masuk Tahap II, 6 Tersangka Diserahkan ke Jaksa
 
                      Delpedro Kalah Praperadilan, Ibunya Histeris: Anakku Tak Bersalah, Ku Tuntut di Akhirat
 
                      Kalah Praperadilan, Status Aktivis Delpedro Marhaen Tetap Tersangka
 
                      Warga Solo Boleh Ikut Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran Berkuasa, Tapi Ada Syaratnya
 
                      Demo 1 Tahun Pemerintahan Prabowo, Warga Diimbau Jauhi Istana Negara, DPR dan Gedung Danantara
 
                      Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
 
                      Pelamar Program Magang Nasional Tembus 156 Ribu, Kuota November Naik 4 Kali Lipat
 
                      




