CEO Ford Prediksi Harga Mobil Listrik akan Lebih Murah setelah 2030


Mobil listrik bisa lebih murah setelah 2030. (Foto: Unsplash/myenergi)
CEO Ford Jim Farley memprediksi harga mobil listrik baru kemungkinan tidak akan menyamai rendahnya harga mobil bermesin pembakaran internal hingga setelah tahun 2030.
Barulah pada saat itu, proses produksi mobil listrik akan menjadi lebih sederhana, membutuhkan lebih sedikit suku cadang, dan menggunakan bahan yang lebih murah.
Farley menyatakan hal itu dalam sebuah konferensi investor, seperti dilaporkan Motor1. Ia menambahkan bagi produsen mobil tradisional yang beralih ke kendaraan listrik, model dengan tenaga baterai akan tetap lebih mahal daripada model dengan mesin pembakaran internal hingga generasi kedua dan ketiga masuk ke jalur perakitan pada akhir dekade ini.
Setelah 2030, biaya produksi akan lebih rendah karena adanya suku cadang yang jauh lebih murah. Dengan kata lain, mobil listrik generasi mendatang akan lebih mudah diproduksi karena memiliki komponen yang lebih sedikit dan baterai yang lebih kecil dengan bahan yang lebih terjangkau.
Baca juga:
CEO BMW: Harga Mobil Listrik Tak Akan Pernah Murah

Ford telah memulai langkah-langkah untuk mengurangi biaya produksi tanpa memengaruhi kualitas kendaraan, seperti mengurangi jumlah kombinasi kabel harness untuk SUV Explorer, mengurangi jumlah konfigurasi untuk pikap F-150, dan melakukan perubahan dalam proses manufaktur.
Farley meyakini lebih banyak penghematan dapat dicapai dengan menjual mobil listrik secara online dan menawarkan layanan tambahan berbasis perangkat lunak.
Saat ini, Ford memiliki 200.000 pelanggan yang menggunakan sistem bantuan pengemudi Blue Cruise dan 400.000 pelanggan untuk layanan komersial Ford Pro, yang mencakup manajemen armada, pengisian daya listrik, perutean dinamis, dan lain-lain.
Baca juga:
Volkswagen Akan Rilis Mobil Listrik dengan Harga Terjangkau

Selain itu, CEO Ford menyebutkan akan ada percepatan kerja sama di industri mobil listrik, mengacu pada perjanjian baru-baru ini antara Ford dan Tesla tentang penggunaan jaringan Supercharger untuk mobil listrik yang akan datang.
Farley menyatakan bahwa kerja sama sangat penting, terutama bagi perusahaan yang tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk membangun ekosistem lengkap untuk kendaraan listrik mereka.
Perlu dicatat bahwa meskipun banyak produsen mobil menggunakan pemasok yang sama untuk suku cadang yang berbeda, kolaborasi dalam hal pengisian daya mobil listrik masih sangat terbatas. (waf)
Baca juga:
Hyundai Rilis Harga Resmi Mobil Listrik IONIQ 5
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Tren Mobil Listrik Melesat di Indonesia: Konsumen Kian Matang, Infrastruktur Jadi Kunci

Mobil Listrik Premium BMW Jadi Sustainable Mobility Partner Maybank Marathon 2025

Mobil Listrik New Toyota bZ4X Produksi Lokal Mejeng di Ajang Otomotif GIIAS 2025

6 Mobil Listrik BYD Jadi Primadona di GIIAS 2025, Langsung Diserbu Pengunjung!

Melihat 2 Mobil Listrik Baru Toyota di GIIAS 2025, Ada yang Diproduksi Lokal

Pamerkan SUV Listrik Hasil Kolaborasi NMAA x Cellos, Chery Luncurkan J6 Modification Contest 2025 di GIIAS

LEPAS Resmi Debut di Indonesia lewat GIIAS 2025, Hadirkan Tiga Model Mobil Listrik Andalan

MINI Indonesia Hadirkan MINI JCW 66 Collection dan MINI Countryman di Ajang GIIAS 2025

VinFast Indonesia Resmi Luncurkan VinFast VF7 dalam Ajang Otomotif GIIAS 2025

BYD Atto 1 Resmi Meluncur di GIIAS 2025, Mobil Listrik Mungil untuk Kota Besar
