Cegah Vandalisme, Jalan Sudirman Direvitalisasi dengan Mural
Kota Bandung mempercantik dirinya. (Foto: Humas Pemkot Bandung)
KAWASAN Jl. Sudirman, Bandung, kerap menjadi sasaran aksi vandalisme. Seperti perusakan atau coretan dengan cat. Untuk mengurangi aksi vandalisme tersebut, Pemkot Bandung mengatasinya dengan mural.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, pembuatan mural di kawasan Sudirman diklaim sebagai pendekatan psikologis untuk mengurangi vandalisme.
Baca Juga:
Selain itu, revitalisasi Jalan Sudirman dengan mural diharapkan menumbuhkan budaya jalan kaki. Selain kawasan Sudirman, dalam waktu dekat Pemkot Bandung akan merevitalisasi kawasan Teras Cihampelas.
"Kalau sekarang ada 150 kursi dari dua UPT yaitu 80 dan 70 di UPT Tegalega dan UPT Bojonagara. Dan nanti kita coba proses aktivasi apakah dengan fotografi atau seperti apa. Intinya ingin menghidupkan sebuah kawasan," ungkap Didi Ruswandi, Rabu (28/4).
Dalam membuat mural, Pemkot Bandung menggandeng seniman John Martono. Pria kelahiran Kota Batu, Malang tersebut telah banyak menuangkan ide dan gagasan dalam mempercantik Kota Kembang melalui tangan kreatifnya, seperti di Jembatan Pelangi.
Melalui seni muralnya, kini kursi-kursi di sepanjang kawasan Jalan Sudirman dinilai lebih estetik dan memberikan kenyamanan bagi warga sekitar maupun wisatawan yang datang ke Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana beserta Sekretaris Kota Bandung, Ema Sumarna ikut serta mencoba mengecat kursi yang telah dimural John Martono.
Baca Juga:
"Ini upaya Pemkot mempercantik kota dengan dilakukannya mural di beberapa fasilitas publik, dan mudah-mudahan ini menambah estetika kota," ungkap Yana.
Untuk mempercantik sebuah kota, tentu saja dibutuhkan peran serta semua pihak. Untuk itu Yana meminta warga Kota Bandung memiliki kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam menjaga keindahan kota.
"Kita harapkan pemilik toko yang didepannya ada fasilitas publik yang kita lakukan mural ini ikut memelihara dan menjaga, termasuk dari temen-temen kewilayahan," pintanya.
"Tapi kita harapkan partisipasi dari pemilik toko, sehingga ada rasa memiliki untuk ikut menjaga dan memelihara," imbuh Yana.
Di samping itu, melalui revitalisasi tersebut Yana berharap, tidak ada lagi oknum yang merusak keindahan kota dengan melakukan aksi-aksi vandalisme.
Baca Juga:
"Mudah-mudahan revitalisasi ini mengurangi niat orang untuk melakukan vandalisme," ujarnya.
Seniman John Martono mengungkapkan, ada kebahagiaan tersendiri baginya yang kembali mendapat kesempatan mempercantik Kota Bandung. Terlebih ia sudah cukup lama menetap di Kota Kembang, sehingga sudah tumbuh rasa tanggung jawab di dalam dirinya untuk ikut memeliharanya.
"Kalau konsepku dimana kita berada, kita harus tanggung jawab di situ," ujar John Martono.
Bahkan untuk semakin mempercantik setiap sudut Kota Bandung, John memiliki keinginan agar seluruh seniman dikerahkan dalam melakukan mural kursi-kursi yang menjadi fasilitas umum. Di mana satu kursi menjadi tanggung jawab seorang seniman.
"Nanti Dinas memberikan sertifikat, jadi ada kebanggaan kursi ini punya seniman A, ini punya si B. supaya ada ikatan bahwa kita hidup disini ya mari kita cintai bareng, kalau dari seniman caranya ya seperti ini," kata John. (Iman Ha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dari Negara Pengamat Jadi Anggota Negara Penuh ASEAN, Perjalan Panjang 14 Tahun Timor Leste
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit