Cawapres Sandiaga Kritik Rezim Jokowi Terkait Pembangunan Infrastruktur
Sandiaga Uno berkunjung ke kediamaan Gus Dur, di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan (Foto: MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.Com - Pembangunan infrastruktur yang gencar dilaksanakan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla mendapat catatan kritis dari cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno menilai bahwa infrastruktur itu bukan cuma jalan tol dan jalan mulu atau gedung-gedung tinggi tapi juga irigasi dan sarana lainnya yang bisa menyerap tenaga kerja anak bangsa.
"Petani juga butuh infrastruktur. Masyarakat desa juga butuh infrastruktur, bukan hanya untuk mobil dan masyarakat perkotaan saja. Petani itu juga harus dilindungi. Bangsa ini kaya, " kata Sandiaga dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (4/12) kemarin.
Kritik Sandi terhadap rezim Jokowi disampaikan setelah berdialog dengan perwakilan warga di Waduk Godang, Gondang Lor, Lamongan, Jawa Timur.
Para peserta dialog yang kebanyakan petani itu, mengeluhkan infrastruktur pertanian yang menyengsarakan mereka, khususnya masalah irigasi. Hal itu dikemukakan Isna Vayani, petani Padi di Gedungpring, Lamongan. Menurutnya pemerintah harus memperhatikan soal pengairan yang menjadi faktor utama suburnya tanaman padi. "Sawah-sawah kami kering pak, walau di musim hujan. Saya minta kalau bapak menjadi wapres 2019 pengairan irigasi di sini diperbaiki. Sulitnya kami mendapatkan air. Ini sudah kami sampaikan terus menerus. Namun ya itu, kok kayaknya kami tidak didengar, terang Vani.
Sementara itu, peserta lainnya yakni Prapto yang merupakan perwakilan dari petani tembakau dan tebu. Prapto mengeluhkan impor gula dan yang membuatnya kian pusing, adalah rencana impor tembakau dari Tiongkok.
"Sudah habis pak kata-kata. Kok kami petani seolah tidak diberdayakan, justru yang diberdayakan orang asing, kata Prapto. Menanggapi hal itu, Sandiaga mengakui, inilah yang mendorongnya bersama Prabowo Subianto mencalonkan diri menjadi Capres dan Cawapres. Ibu Vayani dan Pak Prapto nggak usah khawatir. Jika amanat itu diberikan kepada kami, semua curhatan ini akan kami dengar dan kami cari solusinya," kata Sandiaga.
Sandiaga sebagaimana dilansir Antara menegaskan, buat apa impor pertanian dari negara lain yang bisa dipenuhi dari tanah yang subur ini.
"Kami tidak akan mengkhianati pesan bapak bangsa di UUD 45 khusus pasal 33, "tandas Sandiaga Uno.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon yakni nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Pengurus Pusat INTI Hadiri Peresmian Kantor Sekretariat INTI Tegal
Bagikan
Berita Terkait
Wapres Gibran Bawa Kabar Gembira! Prabowo Beri Kado Istimewa yang Bikin Santri Full Senyum, Apa Ya?
Menkeu Purbaya Mengguncang Media Sosial: Dari Kritik Cukai Rokok Sampai Ajak Gen Z Kaya, Penilaian Positif Tembus 83,7 Persen
Pramono Minta Lelang Proyek di Jakarta Dipercepat, Bakal Digelar November-Desember
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Kemitraan Strategis Indonesia-Brazil ‘Mati Suri’ 17 Tahun, Lula Da Silva Datang Bawa Jurus Baru di Sektor Teknologi dan Digital
Momen Akrab Presiden Prabowo Terima Kunjungan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa
Pengamat Nilai Kepuasan Publik Moderat Selama Setahun Prabowo–Gibran, Program Populer Rentan Berbalik Jadi Beban Politik
Prabowo Wajibkan Menteri Kerja Pakai Maung, Mobil Bagus Boleh Dipakai Pas Libur
Setahun Prabowo-Gibran: Program Makan Gratis Prabowo Disorot Tajam, Dianggap Sebagai 'Nasi yang Belum Matang Sempurna'
Mobil Mewah Para Menteri Cuma Boleh Keluar Kandang Saat Akhir Pekan, Kalau Hari Kerja Wajib Pakai Maung