Catat Jadwal Baru Whoosh Senin-Kamis 44 Trip, Jumat-Minggu 48 Kali

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Jumat, 01 Maret 2024
Catat Jadwal Baru Whoosh Senin-Kamis 44 Trip, Jumat-Minggu 48 Kali

KCIC tambah jadwal trip perjalanan Kereta Cepat Whoosh.(foto: dok KCIC)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Per 1 Maret 2024, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menambah perjalanan reguler Kereta Cepat Whoosh dari sebelumnya 40 perjalanan per hari di bulan Februari, menjadi 44 trip setiap harinya

“Seiring dengan terus meningkatnya jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh, KCIC kembali menambah jadwal operasional Whoosh hingga 44 perjalanan pada Maret 2024,” kata Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti di Bandung, Jumat (1/3).

Emir menjelaskan Kereta Cepat Whoosh akan melakukan 44 perjalanan pada hari Senin hingga Kamis, sedangkan untuk hari Jumat hingga Minggu sebanyak 48 perjalanan.

BACA JUGA:

KAI Sediakan KA Feeder Gratis untuk Kereta Cepat Whoosh, Ini Jadwalnya

“Adapun rinciannya adalah 40 perjalanan reguler dan empat perjalanan tambahan yang akan dioperasikan setiap hari Jumat, Sabtu, Minggu serta hari libur nasional dan cuti bersama,” kata dia.

Menurut Emir, dengan adanya penambahan perjalanan ini, kedatangan Kereta Cepat Whoosh menjadi rata-rata setiap 40 menit sekali, sehingga masyarakat memiliki fleksibilitas dalam memilih jadwal yang diinginkan.

“Karena itu diharapkan penambahan perjalanan ini dapat membantu dan memudahkan masyarakat untuk melakukan pembelian tiket dan memilih jadwal perjalanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan,” tutur dilansir dari Antara

Lebih lanjut, Emir mengungkapkan adanya penambahan perjalanan ini merupakan hasil evaluasi dengan melihat pola permintaan dan pergerakan penumpang selama Whoosh beroperasi.

Baca Juga:

Tiket Kereta Cepat Whoosh Berlakukan Tarif Dinamis, Promo Menarik Menanti

“Dengan penambahan jadwal ini, masyarakat punya banyak pilihan jadwal perjalanan. Masyarakat pun bisa lebih leluasa dalam merencanakan perjalanannya,” katanya

Adapun KCIC hingga saat ini telah melayani 1,9 juta penumpang sejak dioperasikan secara komersial pada 17 Oktober 2023. Pada bulan Februari, rata-rata harian volume penumpang Whoosh mengalami peningkatan 15 persen dibandingkan bulan Januari.

“Untuk hari biasa atau weekday volume penumpang sekitar 15 ribu per hari, sementara pada akhir pekan atau weekend volume penumpang dapat mencapai hingga 20 ribu per hari,” tandas pejabat KCIC itu. (*)

Baca Juga:

Kini, Ada Layanan Shuttle Gratis Bagi Penumpang Whoosh di Stasiun Padalarang

#Whoosh
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Lidik Dugaan Korupsi Whoosh, KPK Telusuri Status Lahan di Halim Benar Tidak Milik TNI AU
KPK mengumumkan dugaan korupsi proyek Whoosh sudah naik ke tahap penyelidikan sejak awal 2025.
Wisnu Cipto - Kamis, 04 Desember 2025
Lidik Dugaan Korupsi Whoosh, KPK Telusuri Status Lahan di Halim Benar Tidak Milik TNI AU
Indonesia
Barang Bawaan Penumpang Ketinggalan dan Hilang di Kereta Whoosh, Begini Cara Urus Layanan Lost & Found
Sistem yang terhubung antarstasiun dan ribuan CCTV memungkinkan proses pendataan dan pengembalian dilakukan dengan cepat dan sesuai dengan prosedur.
Dwi Astarini - Selasa, 02 Desember 2025
Barang Bawaan Penumpang Ketinggalan dan Hilang di Kereta Whoosh, Begini Cara Urus Layanan Lost & Found
Indonesia
Jelang Angkutan Nataru 2026, Semua Awak Kereta Cepat Jakarta-Bandung Wajib Tes Urine oleh BNN
Prosedur ini dari upaya KCIC menjaga standar keselamatan tertinggi dan memastikan petugas selalu dalam kondisi prima saat mengoperasikan Whoosh.
Dwi Astarini - Jumat, 21 November 2025
Jelang Angkutan Nataru 2026, Semua Awak Kereta Cepat Jakarta-Bandung Wajib Tes Urine oleh BNN
Indonesia
Bukan Cuma Jual Beli Tanah Negara, Penyelidikan KPK Temukan Indikasi Mark Up Dana Lahan Whoosh
Awalnya, penyelidikan KPK menemukan indikasi modus jual-beli tanah yang sebenarnya sudah menjadi aset negara terkait lahan proyek kereta cepat Whoosh.
Wisnu Cipto - Selasa, 18 November 2025
Bukan Cuma Jual Beli Tanah Negara, Penyelidikan KPK Temukan Indikasi Mark Up Dana Lahan Whoosh
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Gara-Gara Menkeu Purbaya Tak Mau Talangi, Luhut Ancam Rakyat Ikut Bayar Utang Whoosh Rp 119 Triliun
Beredar informasi yang menyebut Luhut mengancam rakyat untuk ikut membayar utang proyek Whoosh Rp 119 triliun. Cek faktanya!
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 14 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Gara-Gara Menkeu Purbaya Tak Mau Talangi, Luhut Ancam Rakyat Ikut Bayar Utang Whoosh Rp 119 Triliun
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Murka Terhadap Purbaya karena Ogah Lunasi Utang Kereta Cepat
Beredar informasi yang menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo marah ke Menkeu Purbaya soal Kereta Cepat Jakarta - Bandung.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 13 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Murka Terhadap Purbaya karena Ogah Lunasi Utang Kereta Cepat
Indonesia
KPK Duga Ada Tanah Negara Dijual ke Negara di Proyek Kereta Cepat Whoosh
KPK menyelidiki pengadaan lahan untuk Whoosh yang tidak wajar. Namun jika pembayarannya wajar, maka tidak akan diperkarakan.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 10 November 2025
 KPK Duga Ada Tanah Negara Dijual ke Negara di Proyek Kereta Cepat Whoosh
Indonesia
Negara Tanggung Utang Whoosh, Serikat Pekerja Kereta Api Puji Keberanian Prabowo
Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) memuji Presiden RI, Prabowo Subianto, yang akan menanggung utang Whoosh.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Negara Tanggung Utang Whoosh, Serikat Pekerja Kereta Api Puji Keberanian Prabowo
Indonesia
Jelang Hari Pahlawan, Tarif Tiket Whoosh Turun Mulai Rp 200 Ribu
Promo Whoosh Hero’s Deal menyediakan total 53.280 kursi yang dapat dinikmati masyarakat dengan tarif hemat.
Dwi Astarini - Sabtu, 08 November 2025
Jelang Hari Pahlawan, Tarif Tiket Whoosh Turun Mulai Rp 200 Ribu
Indonesia
Prabowo Mau Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Sitaan Korupsi, Ekonom: Enggak Bakal Cukup!
Presiden RI, Prabowo Subianto, mau membayar utang Whoosh pakai uang sitaan korupsi. Ekonom menyebutkan, bahwa hal itu tidak akan cukup.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Prabowo Mau Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Sitaan Korupsi, Ekonom: Enggak Bakal Cukup!
Bagikan