Calon Dokter Spesialis Bunuh Diri, Menkes Minta PPDS Anasesi Undip Dievalusi


Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Ist/Kemenkes)
MerahPutih.com - Kejadian seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang meninggal dunia diduga bunuh diri di tempat indekosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, menghebohkan publik.
Kematian korban berinisial AR yang ditemukan pada Senin (12/8) lalu tersebut diduga berkaitan dengan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meminta agar kegiatan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Undip di RSUP Kariadi dievaluasi.
"Kita minta juga agar pendidikan anestesi di Universitas Diponegoro dan di Rumah Sakit Karyadi Itu harus dirapikan, harus dibereskan," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kepada media di Jakarta, dilansir dari Antara, Kamis (15/8).
Menurut Budi, saat ini telah ditemukan bukti awal adanya pemicu penyebab korban dokter AR sampai memutuskan bunuh diri. Termasuk apa yang dialami dan kondisi kejiwaan korban.
Baca juga:
Survei Kemenkes Temukan 22,4% Calon Dokter Spesialis Alami Depresi
"Kita sudah menemukan, ada bukti catatan hariannya. Jadi, kita bisa melihat perkembangan moral kejiwaannya dia seperti apa, juga cukup detil ditulis di buku hariannya. Jadi, kita nanti akan confirm apakah hal ini benar-benar terjadi. Kalau hal ini benar-benar terjadi, kita akan pastikan yang memperlakukan seperti ini akan kita berikan sanksi yang tegas," papar Menkes.
Menkes menambahkan telah menggandeng kepolisian untuk mengusut tuntas penyebab korban bunuh diri. Dirinya menegaskan tidak mau lagi ada kasus dugaan perundungan dalam proses pendidikan calon dokter terjadi kembali di masa depan.
"Tidak ada lagi perilaku-perilaku bullying seperti ini dengan alasan menciptakan tenaga yang tangguh, menciptakan tenaga yang tidak cengeng. Kita bisa menciptakan tenaga yang tangguh tidak cengeng tanpa menyebabkan mereka mati," tandas orang nomor satu di Kemenkes itu. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Kemenkes Beri Obat Cacing ke Warga yang Satu Desa dengan Raya di Sukabumi

Raker Menkes, Mendagri dan Mensos Bahas Data Penerima Bantuan Iuran JKN

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Merespons Isu Kena Reshuffle

Charles Honoris Desak Menkes Budi Sadikin Hati-Hati Bicara dan Perbaiki Komunikasi Publik,

Menkes Budi Gunadi Sadikin Peringatkan Krisis Tenaga Medis, Indonesia Harus Segera Tiru Swedia untuk Kesehatan Masa Depan!

Legislator Kecam Menkes Budi Gunadi, Pernyataan Gaji Rp 5 Juta Dinilai Mencederai Hati Rakyat

Pengamat Sebut Menkes Budi Beban, Prabowo Harus Segera Lakukan Pergantian

Lebih Banyak Kontroversinya, Justru Jadi Beban Presiden, Budi Arie, Budi Gunadi, dan Bahlil Dinilai Layak Dicopot

PB IDI Protes Mutasi dan Pemberhentian Dokter Vertikal oleh Kemenkes, Dinilai Tidak Punya Alasan

Kemenkes Wajibkan Skrining Psikologis dan Transparansi Rekrutmen PPDS Demi Kualitas Dokter Spesialis
