Bukan Gembira, Penumpang Roller Coaster Do-Donpa Jepang Malah Bernasib Sial
Roller coaster Do-Dodonpa dihentikan sementara karena ada penumpang yang patah tulang setelah menaikinya. (Foto: Fuji-Q Highland)
WAHANA roller coaster merupakan salah satu wahana terpopuler di taman bermain. Alasannya karena ada sensasi rasa takut yang ditimbulkan saat menaikinya. Bukannya buruk, hal ini justru membuat orang ketagihan, merasa lebih segar, dan memunculkan euforia.
Akan tetapi, bukannya memperoleh kebahagiaan dan manfaat yang diinginkan, penumpang roller coaster Do-Dodonpa di Fujiyoshida, Jepang ini malah ketiban sial.
Seperti dilansir dari surat kabar The Mainichi, roller coaster tercepat di dunia itu baru saja diskors awal bulan ini karena menyebabkan empat penumpangnya patah tulang ketika mengendarainya.
Selain itu, salah satu atraksi di taman bermain Fuji-Q Highland ini juga bertanggung jawab membuat dua orang lain mengalami keretakan tulang.
Baca juga:
Taman hiburan itu mengatakan bahwa mereka menangguhkan wahana setelah adanya laporan cedera, tapi menambahkan bahwa hubungan kausal antara cedera dan mesin hiburan belum terkonfirmasi.
Sebenarnya mereka sudah memeriksa jalur dan produsen roller coasternya setelah laporan cedera pada Mei dan Juni 2021. Akan tetapi, mereka tidak menemukan sesuatu yang janggal.
Barulah pihak taman memutuskan memberhentikan roller coaster populernya setelah seorang pria berusia 30-an dilaporkan patah tulang setelah menaikinya.
Kejadian ini sebenarnya terbilang cukup aneh karena kecelakaan akibat roller coaster bukanlah sebuah hal yang umum. Menurut Global Association of the Attractions Industry (IAAPA) hanya ada satu dari dari 15,5 juta kemungkinan cedera serius dari naik roller coaster di AS.
Baca juga:
Kreatif di Masa Lockdown, Pria ini Bangun Roller Coaster di Rumahnya
Lantas, mengapa kecelakaan ini bisa terjadi? Ada spekulasi yang menyebabkan bahwa luka-luka itu mungkin disebabkan oleh posisi duduk yang tidak tepat. Penumpang harus benar-benar berada di atas tatakan yang sudah disediakan.
Seorang perempuan berusia 30-an yang terluka pada Desember 2020 menyebutkan bahwa dirinya mungkin telah condong ke depan selama roller coaster berjalan. Padahal peraturan menyebutkan bahwa pengendara harus bersandar di kursi mereka.
Walaupun kedengarannya aneh, kejadian patah tulang di roller coaster Do-Dodonpa ini sebenarnya memang mungkin terjadi. Atraksi itu sudah dibangun sejak 2001 namun mengalami modifikasi 16 tahun kemudian dengan tujuan meningkatkan kecepatannya dari 170 km per jam menjadi 180 km per jam.
Membuatnya jadi roller coaster tercepat di dunia sampai-sampai disebut dengan istilah super death. Lebih lanjut, penumpang dibawa melewati lingkaran terbesar di dunia berdiameter 39 meter. Meski keren, sayangnya wahana ini malah jadi bikin was-was ya. (sam)
Baca juga:
Menyaksikan Pemandangan Gunung Fuji di Atas Dek Roller Coaster
Bagikan
Berita Terkait
ONE OR EIGHT Rilis 'GATHER Limited Edition', Merchandise Spesial Sambut Mini Album Baru
Pemerintah Jepang Ingatkan Kemungkinan Gempa Besar dalam 1 Pekan Mendatang
14 Gempa Susulan Hantam Prefektur Aomori Jepang, Peringatan Tsunami Sudah Dicabut
Gempa Magnitude 7,6 Guncang Wilayah Timur Laut Jepang, 7 Orang Terluka dan 90 Ribu Penduduk Dievakuasi
China Kerahkan 100 Kapal AL Imbas Pernyataan Kontroversial PM Jepang
Album Baru Awich 'Okinawan Wuman' Usung Misi Persatuan Hip-Hop Global
Jepang Bakal Naikkan Biaya Visa, Bisa Capai Rp 4,2 Juta Bagi Penduduk Asing
CHAMELEON LIME WHOOPIEPIE Rilis 'Whoop It Up' Deluxe: 22 Lagu, 'PUNKS', dan Nostalgia Tamagotchi
Selain di Indonesia, Cloudflare Tengah Bermasalah Dengan Jepang
Tahap Pertama, Mobil Buatan Jepang Disasar Pakai BBM Bioetanol 10 Persen