Buka Suara Soal Kakaknya, Jamie Lynn Spears dapat Ancaman Pembunuhan
Mendukung kakaknya 100 persen. (Foto: Sportskeeda)
BEBERAPA waktu lalu, adik Britney Spears, Jamie Lynn Spears secara terbuka berkomentar tentang situasi terkini sang kakak. Keduanya hingga kini masih berjuang untuk kebebasan Britney agar dapat hidup mandiri dari jerat konservatori yang ditangani oleh sang ayah.
Dalam persidangan, Jamie Lynn turut memberikan kesaksian untuk membantu Britney. Namun, imbas dari kesaksiannya tersebut malah mendapat ancaman dari orang tidak dikenal. Bukan hanya dirinya, tetapi juga keluarga dan anak-anaknya.
Baca juga:
“Hai, saya menghormati bahwa setiap orang memiliki hak untuk mengekspresikan diri. Tapi bisakah kita berhenti dengan ancaman pembunuhan, terutama ancaman pembunuhan terhadap anak-anak,” tulis Jamie Lynn mengutip laman Cosmopolitan.
Dalam sebuah unggahan di Instagram, Jamie menjelaskan bahwa sejak kecil ia sudah sangat mengidolakan Britney dan mendukung apa pun yang dipilih oleh sang kakak.
“Britney adalah kakakku. Apakah dia mau kabur ke hutan belantara dan melahirkan sejuta anak di antah berantah, atau dia mau kembali ke dunia hiburan dan menjadi bintang, itu adalah haknya. Itu tidak akan berdampak pada saya,” ungkapnya.
Terkait dengan situasi yang saat ini sedang dialami Britney, Jamie juga mengatakan bahwa ia hanya dapat mendukung kakaknya selama hal itu membuat sang kakak bahagia.
“Mungkin cara saya mendukung Britney tidak sesuai seperti yang diharapkan oleh publik. Tapi saya bisa memastikan bahwa saya benar-benar mendukungnya jauh sebelum kasus ini dan seterusnya,” jelas Jamie.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
Jamie melanjutkan, bila konservatori ini diakhiri dan bisa membuat Britney bahagia, Jamie akan terus mendukung sepenuhnya.
“Saya mendukung Britney 100 persen, saya mencintai dirinya sampai kapan pun. Selama dia bahagia, mari kita mendukungnya. Jadi mari kitia berdoa bersama untuk kebahagiannya,” kata Jamie.
Sebelumnya, Spears telah mengajukan permohonan pencabutan conservatorship yang dikenal dengan perwalian atau pengawasan legal di AS untuk orang yang mengalami sakit, baik fisik maupun mental.
Selama lebih dari 10 tahun, ia merasakan ‘disiksa’ lewat pengawasan yang dilakukan oleh ayahnya sehingga merasa tidak bebas dalam menjalakan hidup.
Ia mengaku pernah dipaksa melakukan hal-hal yang tidak diinginkannya. Seperti tampil pada tur di 2018, diberikan obat-obatan tanpa sepengetahuannya, hingga tidak diperbolehkan melepas alat kontrasepsi untuk hamil. (and)
Baca juga:
Britney Spears Akui Tetap Bahagia di Tengah Kampanye #FreeBritney
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Sutradara Hollywood Rob Reiner dan Istrinya Ditemukan Tewas di Rumah Mereka di Los Angeles, Diduga Dibunuh
Dua Dekade Persahabatan, RAN Persembahkan Video Musik 'Memori' di Usia ke-19
Go Public, Katy Perry Pamer Kemesraan Bareng Justin Trudeau di Instagram
Epy Kusnandar Meninggal Dunia, Dedikasi 29 Tahun di Dunia Hiburan
Mudy Taylor Meninggal Dunia, Komika Musikal dengan Legasi Besar
Menggerepe Ariana Grande di Pemutaran Perdana ‘Wicked: For Good’, Seorang Pria Australia Dilarang Masuk Singapura Selamanya
Fatima Bosch dari Meksiko Dinobatkan sebagai Miss Universe 2025, Sempat Walk Out setelah Dimaki-Maki Taipan Thailand
2 Juri Miss Universe Mengundurkan Diri, Sebut Ada Potensi Kecurangan
Mantan Anggota EXO Kris Wu Dikabarkan Mati di Penjara, Otoritas China Keluarkan Bantahan
Rowoon Resmi Masuk Wamil, Antusias Sambut Usia 30-an dan Janji Jadi Aktor yang Lebih Baik