BPBD Jakarta Rilis Daftar Wilayah Rawan Longsor, Bronjong dan Turap Bisa Jadi Penyelamat

Ilustrasi tanah longsor. (Foto: Pixabay)
Merahputih.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau seluruh elemen masyarakat, mulai dari lurah, camat, hingga warga, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gerakan tanah atau tanah longsor. Peringatan ini khususnya berlaku selama bulan Juli 2025, mengingat potensi curah hujan di atas normal.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menjelaskan bahwa daerah-daerah yang termasuk dalam Zona Menengah sangat rentan terjadi longsor apabila curah hujan tinggi.
"Terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan,” ujar Isnawa Adji, Sabtu (12/7).
Informasi ini diperkuat oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui analisis tumpang susun peta zona kerentanan gerakan tanah dan prakiraan curah hujan bulanan dari BMKG. Hasilnya menunjukkan beberapa wilayah di Jakarta berpotensi mengalami gerakan tanah.
Maka dari itu, Isnawa Adji menekankan pentingnya peran aktif camat, lurah, dan masyarakat untuk memeriksa kondisi wilayah masing-masing, terutama yang berdekatan dengan aliran sungai atau memiliki tebing curam.
Petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD di setiap kelurahan akan bekerja sama dengan lurah dan camat untuk memonitor dan menindaklanjuti kondisi yang memerlukan penanganan. Lokasi-lokasi rawan yang sudah terpetakan akan dikoordinasikan dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk penanganan teknis di lapangan.
Selain itu, Isnawa Adji juga menyarankan langkah antisipasi mandiri seperti pembangunan bronjong dan turap di area tanah miring atau berpotensi bergerak.
Baca juga:
Satu Keluarga Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Garut Jawa Barat
BPBD DKI Jakarta juga mengajak masyarakat untuk melakukan penanaman pohon di lokasi rawan dan minim vegetasi. Upaya ini diharapkan dapat mencegah bahaya longsor dan meminimalisir dampak serius saat hujan lebat.
"Penanganan bencana harus komprehensif, bisa dilakukan secara swadaya atau kolektif oleh masyarakat," tegas Isnawa.
Berdasarkan data PVMBG, wilayah yang masuk Zona Menengah potensi longsor di DKI Jakarta meliputi 2 wilayah. Jakarta Selatan di Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggaran. Sementara di Jakarta Timur terdapat di Kecamatan Kramat Jati dan Pasar Rebo.
Baca juga:
Pramono Sebut Penerapan Sekolah Swasta Gratis di Jakarta Tinggal Tunggu Aturan Pempus
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

BPBD Jakarta Lebih Pilih Lakukan Hal Ini Dibanding Fokus Penuh pada Operasi Modifikasi Cuaca

Waspada Banjir Rob di Pesisir Utara Jakarta hingga 22 Agustus, ini Wilayah yang Terdampak

Pagi Ini, Banjir di Seluruh Jakarta Sudah Surut

Banjir di Jakarta Makin Meluas hingga Selasa (12/8) Malam, Ada 4 Ruas Jalan yang Terimbas

3 RT dan 2 Ruas Jalan Jakarta Terendam Banjir Selasa (12/8) Malam

BPBD DKI Tegaskan Banjir yang Sempat Terjang Jakarta Surut Sepenuhnya

Jakarta Timur Diterjang Banjir, Belasan RT Terendam Hingga 1 Meter

371 Kebakaran Terjadi di Jakarta Sejak Januari 2025, Kerugian hingga Mencapai Rp 200 Miliar

Warga Pesisir Jakarta dan Pulau Seribu Diimbai Waspada Banjir Rob Hingga Akhir Juli
