BPBD DKI Diminta Sebarkan Peta Lokasi Rawan Longsor pada Masyarakat
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menangani longsor yang menimpa dua rumah longsor di Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2023). ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta/aa.
MerahPutih.com - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta untuk menyebarkan peta lokasi titik-titik rawan pergerakan tanah dan longsor di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
"BPBD DKI Jakarta perlu segera menyebarkan peta lokasi rawan pergerakan tanah dan longsor kepada masyarakat yang tinggal di lokasi tersebut," kata Nirwono saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Baca Juga:
Gerak Cepat BPBD DKI Jakarta Atasi Krisis Air Bersih di Kalideres
Nirwono juga mengatakan BPBD dapat merekomendasikan studi kelayakan lokasi-lokasi yang rawan tersebut terkait revitalisasi untuk lokasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) hingga lokasi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
"Apabila tidak memungkinkan terpaksa direlokasi ke rusunawa terdekat (melanggar tata ruang dan lokasi sangat berbahaya longsor)," kata dia.
BPBD juga dapat melakukan pendampingan ke masyarakat yang terdampak longsor atau pergerakan tanah dan ancaman longsor untuk menghindari kerusakan bangunan atau korban jiwa.
Baca Juga:
Prakiraan Cuaca DKI Jakarta, Sabtu (16/9)
BPBD DKI Jakarta mengantisipasi pergerakan tanah atau longsor di sejumlah wilayah di Jakarta khususnya Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada Oktober 2023.
BPBD DKI Jakarta telah menyusun potensi pergerakan tanah berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta perkiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.
Adapun sebagian wilayah yang berpotensi longsor tersebut berada di zona menengah dan zona tinggi. Zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
Sementara pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali. Karena itu, BPBD DKI Jakarta mengimbau lurah, camat dan masyarakat untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal. (*)
Baca Juga:
Alasan Mobil Disnakertransgi DKI Jakarta Tetap Dibawa Meski Keluarkan Asap Tebal
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Kebakaran Maut di Pasar Kramat Jati, Polisi belum Simpulkan Penyebab dan Tunggu Hasil Investigasi Puslabfor
Gubernur Pramono Tegaskan Jakarta Siap Jadi Kota Global, Perkuat Sinergi dan Gencarkan Inovasi
Gedung Terra Drone yang Terbakar Punya IMB dan SLF, tapi tak Patuhi Standar
Pesepeda Meninggal di Sudirman, Gubernur Pramono: Saya tak Menyalahkan Siapa Pun
Kebakaran di Cempaka Putih, Polisi Periksa 6 Saksi
Kebakaran di Cempaka Putih, Kepanikan hingga Kehabisan Oksigen Penyebab Banyaknya Korban Jiwa
Kebakaran Gedung di Cempaka Putih, Baterai Drone Meledak Akibatkan 20 Orang Tewas
Kebakaran Gedung di Cempaka Putih, 17 Orang Tewas dengan 7 Jasad telah Dievakuasi
Sopir Truk Sampah Meninggal, Kepala Dinas LH DKI Diminta Bertanggung Jawab
Dishub DKI Uji Coba Satu Arah di Lebak Bulus Mulai Selasa (9/12) Sampai 16 Desember