Bocah Pesisir Jakarta Bermain Sambil Belajar di Museum Nasional Indonesia


Kelas Jurnalis Cilik yang sedang kunjungan ke Museum Gajah (Foto: Doc. Ilyas)
SABTU (20/10), Mobil Satpol PP masuk ke halaman Museum Nasional Indonesia. Di dalam mobil terdapat 25 bocah berusia rata-rata 9 hingga 11 tahun. Mereka tampak riang. Beberapa di antara mereka menenteng sebuah buku catatan, sementara yang lain memakai tas dengan berbagai model.
Mobil tersebut berhenti di dekat pintu pembelian tiket. Pintu mobil dibuka, dengan sigap mereka langsung turun, teratur dan rapi. Mereka berpencar, memainkan rantai di halaman, melihat sekeliling, dan ada pula yang mencicipi air minum gratis.
Setelah melihat beberapa koleksi di depan museum seperti arca, beberapa bocah mengeluarkan ponsel. Namun bukan untuk swafoto seperti anak-anak zaman sekarang, melainkan mengabadikan koleksi-koleksi itu dalam bentuk foto.

Layaknya seorang jurnalis, mereka seakan mengerti bagaimana cara mengambil angle yang baik untuk sebuah foto. Ada juga yang sibuk mencatat. Membuka lembaran buku tulis di dalam tasnya kemudian menyalin informasi yang ada pada keterangan koleksi.
Ke 25 bocah tersebut berasal dari Jurnalis Cilik, sekolah lapangan gratis bagi mereka yang ingin mengetahui seluk beluk dunia peliputan berita (foto jurnalis) di Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. Gerakan ini bertujuan untuk mendidik dan mempersiapkan calon jurnalis unggul dan jujur di masa depan.

Mereka datang tidak sendiri. Ke 25 bocah tersebut ditemani empat orang mentor serta 12 petugas Satpol PP, tujuh perempuan dan lima laki-laki. Ilyas, penggagas kelas jurnalis cilik mengatakan program pendekatan ke museum-museum bersejarah akan di lakukan secara berkesinambungan untuk mengenalkan jejak jejak sejarah Nusantara.
"Kami mengajak anak-anak ke museum untuk mendapat pembelajaran dari sejarah bangsa ini yang mulai dilupakan, artinya jika pengenalan dilakukan sejak dini akan sangat membekas untuk bekal di kemudian hari." ungkapnya.
Jebolan Galeri Foto Jurnalis Cilik ini tidak sungkan untuk mensosialisasikan programnya kepada para pengunjung di museum. Menurut Ilyas ini sangat efektif untuk mengenalkan program Jurnalistik Cilik ke luar Wilayah Cilincing.

Di lain tempat Ronny Jarpiko selaku Kasatpol PP Jakarta Utara menyatakan terus mendukung setiap program edukasi yang di lakukan di wilayahnya. "Saya mendukung program yang dilakukan berbagai komunitas di Jakarta apalagi ini program jurnalis yang didedikasikan untuk anak-anak," ungkapnya.
Ilyas punya harapan yang besar. Anak-anak dari Kelas Jurnalistik diharapkan mampu menampilkan foto-foto tunggal hasil pengembangan yang diberikan para mentor, memamerkan karyanya sekaligus mempresentasikan karya karyanya dihadapan masyarakat luas. Pameran Foto sendiri rencananya diadakan pada tanggal 27 Oktober mendatang. (yani)
Bagikan
Berita Terkait
Pementasan Musikalisasi Puisi Bertajuk Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini

Museum Nasional Pecah Rekor Kunjungan dalam Satu Hari, 12.735 Pengunjung Rela Antre

Jelajah Peninggalan Purba Indonesia di Pameran '130 Tahun Setelah Pithecanthropus erectus'

Menilik Pameran Pesona Keris Nusantara 2024 di Museum Nasional

Ratusan Koleksi Benda Bersejarah Museum Nasional Telah Berhasil Dievakuasi

Puluhan Saksi Diperiksa, Polisi Masih Selidiki Penyebab Kebakaran Museum Nasional

Megawati Datangi Museum Nasional yang Terbakar
Kebakaran Museum Nasional, Bukti Pengelolaan Artefak Sejarah Belum Jadi Isu Utama

Polisi Selidiki Unsur Pidana Kebakaran Museum Nasional Indonesia

Polisi Akui Kesulitan Ungkap Penyebab Kebakaran Museum Nasional
