Jelajah Peninggalan Purba Indonesia di Pameran '130 Tahun Setelah Pithecanthropus erectus'


Hasil temuan arkeolog di Boncuklu Tarla, Turkiye. (Foto: YouTube/MegalithomaniaUK)
MerahPutih.com - Sekolah sudah masuk masa liburan Nataru 2024/2025, tapi kamu masih bingung mau ngapain.
Kenapa enggak coba menjelajah ke masa lalu di Pameran “Indonesia, The Oldest Civilization on Earth? 130 Years After Pithecanthropus Erectus” di Museum Nasional, Jakarta?
Pameran ini bukan sekadar menampilkan artefak, tapi juga portal ke masa lalu yang menginspirasi masa depan.
"130 tahun setelah penemuan Pithecanthropus erectus di Trinil, Ngawi, Jawa Timur, banyak temuan baru di Indonesia yang terus mengungkap wawasan baru tentang evolusi manusia. Pameran ini mengajak Anda untuk menjelajahi perjalanan panjang missing link asal-usul manusia," tulis keterangan akun instagram resmi Museum Nasional, @museumnasionalindonesia.
Baca juga:
Menbud: Indonesia Pegang Peran Penting Narasi Besar Evolusi Manusia
Pameran ini menampilkan lebih dari 20 koleksi istimewa dari berbagai museum ternama: Museum Geologi Bandung, Museum Manusia Purba Sangiran, Museum Negeri Mpu Tantular, Fadli Zon Library, Museum Bumiayu Tonjong, dan Museum Semedo.
Sesuai tajuknya, tentu saja fosil Pithecanthropus erectus dan peninggalannya yang sezaman menjadi tema utama pameran. Fosil itu ditemukan 130 tahun lalu oleh Eugène Dubois di tepian Bengawan Solo pada 1894. Dan untuk merayakan 130 tahun penemuan itulah pameran ini digelar.
Namun, yang menjadi bintang justru tengkorak Homo erectus S-17. Ini untuk kali pertamanya, lho, benda ini dipamerkan.
Ada pula fosil fauna purba seperti Mastodon dan Stegodon yang memperkaya narasi ekosistem awal Nusantara, menggambarkan lingkungan dinamis yang dihuni berbagai spesies.
Dalam narasi global, teori “Out of Africa” sering mendominasi. Namun, sebaran fosil di Indonesia menawarkan perspektif baru.
Baca juga:
View this post on Instagram
“Fosil-fosil ini menunjukkan bahwa wilayah Nusantara adalah laboratorium alami, ruang hidup manusia purba untuk belajar bertahan hidup, beradaptasi, dan berinovasi,” kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat membuka pameran (20/12).
Gimana? Tertarik enggak? Pameran ini dibuka mulai 21 Desember 2024 dan akan ditutup pada 20 Januari 2025.
Untuk masuk ke pameran ini, kamu cukup bayar tiket masuk ke Museum Nasional sebesar Rp 25.000. Kalau bawa anak-anak usia 3-12 tahun, harga tiketnya cuma Rp 15.000. Sedangkan orang asing dikenai biaya Rp 50.000.
Pameran ini dibuka sesuai hari dan jam buka Museum Nasional, Selasa-Kamis (08.00-16.00) dan Jum'at-Minggu (08.00-20.00). Tiap hari libur nasional dan Senin, pameran ini ditutup, mengikuti waktu libur Museum Nasional. (dru)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Pementasan Musikalisasi Puisi Bertajuk Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini

Museum Nasional Pecah Rekor Kunjungan dalam Satu Hari, 12.735 Pengunjung Rela Antre

Jelajah Peninggalan Purba Indonesia di Pameran '130 Tahun Setelah Pithecanthropus erectus'

Menilik Pameran Pesona Keris Nusantara 2024 di Museum Nasional

Ratusan Koleksi Benda Bersejarah Museum Nasional Telah Berhasil Dievakuasi

Puluhan Saksi Diperiksa, Polisi Masih Selidiki Penyebab Kebakaran Museum Nasional

Megawati Datangi Museum Nasional yang Terbakar
Kebakaran Museum Nasional, Bukti Pengelolaan Artefak Sejarah Belum Jadi Isu Utama

Polisi Selidiki Unsur Pidana Kebakaran Museum Nasional Indonesia

Polisi Akui Kesulitan Ungkap Penyebab Kebakaran Museum Nasional
