BNPB Pimpin Operasi Modifikasi Cuaca Kurangi Dampak Banjir Demak
Ilustrasi modifikasi cuaca. Foto: DJKN Kemenkeu
MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di langit Semarang-Laut Jawa guna mengurangi intensitas curah hujan yang menjadi faktor pemicu bencana banjir di wilayah Kabupaten Grobogan, Demak, Kudus dan sekitarnya pada awal hingga pertengahan Februari 2024.
Operasi TMC dilaksanakan atas arahan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto. Operasi TMC yang dipimpin BNPB itu turut melibatkan BRIN, BMKG dan lintas instansi terkait lainnya.
"Adapun pelaksanaan operasi TMC tersebut mulai dilakukan pada Kamis (15/2) menggunakan pesawat cessna 208 caravan bernomor lambung PK-SNM dari Lanud Ahmad Yani di Semarang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keteranganya, Jumat (16/2).
Baca Juga:
Saat operasi TMC perdana di Semarang itu telah dilakukan penyemaian Natrium Clorida (NaCl) sebanyak 2 ton dengan 2 kali sortie selama kurang lebih 2 jam penerbangan. Sortie pertama sebanyak 1 ton NaCl disemai di langit Ambarawa, Kendal dan Batang dari atas ketinggian 11 ribu kaki.
Adapun sortie yang kedua kembali disemai 1 ton NaCl di wilayah Magelang, wilayah pesisir Kendal dan Batang dari atas ketinggian 12 ribu kaki.Area penyemaian tersebut dipilih karena berada di wilayah hulu yang dinilai tidak rawan longsor dan banjir merujuk kajian Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Jawa Tengah.
Secara umum, keadaan cuaca di wilayah Jawa Tengah terpantau berawan dan hujan ringan hingga sedang. Pertumbuhan awan Cumulus Concestus juga mulai terdeteksi pada siang hari.
Baca Juga:
Sementara itu, Direktur Sumber Daya Darurat, Kedeputian Penanganan Darurat BNPB Agus Riyanto yang memimpin jalannya TMC menjelaskan ada dua fokus utama yang menjadi target pelaksanaan operasi. Pertama adalah bagaimana agar debit sungai dari wilayah hulu yang berhilir di Demak tidak kembali naik pada saat proses penutupan tanggul yang jebol.
“TMC ini juga dilakukan sekaligus untuk deretribusi hujan di daerah yang dipastikan tidak akan mengalir di hilir. Puncak curah hujan di jawa tengah tekonsentrasi di bulan Februari. Walaupun progres tanggul ini mulai finishing, namun kita tetap antisipasi untuk di hulu. Pointnya tanggul kokoh dan mulai surut,” imbuh Agus. (*)
Baca Juga:
Bawaslu dan KPU Kompak Usul Pencoblosan di Demak Ditunda karena Banjir
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Sudah Satu Pekan Semerang Dilanda Banjir, BNPB Kerahkan Pompa.Portabel
Utara Kota Semarang Sudah Sepekan Digenangi Banjir, BNBP Fokus Sedot Air di Sumber Masalah
Penyisiran Terakhir Basarnas Temukan Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Roboh Jadi 67 Orang
BNPB Pastikan Sudah tak Ada Tanda Kehidupan di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
Korban Tewas Ponpes Al-Khoziny Ambruk Capai 61 Orang, Evakuasi Masuk Tahap Akhir
Tragedi Ponpes Al Khoziny Jadi Bencana Paling Parah di 2025, Banyak Menelan Korban Jiwa
BNPB Perluas Penyemprotan Disinfektan di Area Reruntuhan Musala Pesantren Al Khoziny, Hindari Risiko Kesehatan
Pembersihan Puing Reruntuhan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny Telah 60 Persen, Kendala Ditemukan dan Membutuhkan Investigasi Forensik Struktur
Insiden Ambruknya Ponpes Al Khoziny, MUI Minta Infrastruktur Bangunan Segera Dicek
Update Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny: 118 Orang Ditemukan, 14 Meninggal Dunia, dan 49 Masih Hilang