BNPB Masih Cari Puluhan Warga Terdampak Banjir Lahar di Sumatera Barat

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto (BNPB)
MerahPutih.com - 20 warga yang hilang akibat bencana banjir lahar di Sumatera Barat belum juga ditemukan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menjelaskan, pihaknya masih terus berkomunikasi dengan pihak keluarga korban, dan menyampaikan perkembangan hasil pencarian oleh tim gabungan.
“Kami terus berdialog dengan ahli waris dan keluarga ditinggal,” ujar ujar Suharyanto dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (17/5).
Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia yang telah dievakuasi 67 orang. Lalu, tiga korban hingga saat ini belum diketahui identitasnya dan masih dalam proses identifikasi. Selain itu, 40 korban luka-luka masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Suharyanto yang juga jenderal TNI bintang tiga ini mengatakan pendataan relokasi warga yang terdampak banjir lahar dingin dan longsor di Sumatera Barat, perlu dipercepat. Tujuannya agar penanganan bencana dapat beralih dari tanggap darurat menjadi transisi menuju pemulihan atau rehabilitasi dan rekonstruksi.
Baca juga:
Korban Tewas Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Mencapai 58 Orang
"Pendataan akan kebutuhan relokasi, tolong ini segera dilakukan, sehingga dalam waktu dekat bisa diketahui mana yang direlokasi mana yang tidak," imbuh Suharyanto.
Dia meminta supaya ada data rincian rumah warga yang terdampak banjir lahar dingin, mulai dari rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan. Selain itu, rumah warga yang tidak rusak namun masuk dalam zona rawan bencana juga dimasukkan dalam pendataan.
"Nanti akan di data mana yang harus di relokasi dan tidak," terang Suharyanto.
Selain tempat tinggal, kepala BNPB juga menyoroti mata pencaharian para warga terdampak akan direlokasi. Suharyanto menekankan pemerintah daerah perlu menyediakan sumber mata pencaharian seperti lahan yang bisa dimanfaatkan warga sebagai sarana perkebunan.
"Ini perlu di lihat apakah di sebelah relokasi itu ada tanah negara yang bisa dimanfaatkan," tambah Suharyanto.
Baca juga:
Banjir Lahar Dingin Sumatra Barat, 50 Orang Meninggal 27 Hilang
Dalam melaksanakan rencana relokasi tersebut, pemerintah akan mengedepankan pendekatan humanis dan dialog kepada masyarakat khususnya mereka yang tinggal di kawasan berisiko.
Menurutnya agar pengungsi yakin relokasi salah satu solusi terbaik mengantisipasi bencana susulan di masa mendatang.
Warga yang tinggal di tempat aman, namun rumah mereka rusak, akan mendapatkan bantuan perbaikan rumah dengan rincian untuk rusak berat Rp60 juta Rupiah, rusak sedang Rp30 juta Rupiah, dan rusak ringan Rp15 juta Rupiah.
Sekedar informasi, enam kabupaten/kota di Sumatera Barat yang terdampak banjir lahar, yakni Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang, serta Kabupaten Limapuluh Kota.
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air

Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar

Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang

Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali

'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana

7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah

BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada

Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak

Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami

Penyisiran Terakhir Basarnas Temukan Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Roboh Jadi 67 Orang
